lintaspriangan.com, BERITA DUNIA. Kebakaran Hebat Landa Israel: Ribuan Hektare Terbakar, Status Darurat Ditetapkan. Yerusalem, 3 Mei 2025, Israel tengah menghadapi bencana kebakaran hutan terbesar dalam sejarahnya. Kebakaran yang dimulai pada Rabu, 30 April 2025, di kawasan perbukitan Yerusalem telah melalap lebih dari 20.000 dunam (sekitar 5.000 hektare) lahan, termasuk 13.000 dunam hutan . Api dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah, memaksa evakuasi lebih dari 10.000 penduduk dari sedikitnya 10 komunitas, termasuk Neve Shalom, Shoresh, dan Mishmar Ayalon.
Dampak dan Respons Darurat
Kebakaran ini menyebabkan setidaknya 45 orang terluka, termasuk 17 petugas pemadam kebakaran. Sebanyak 18 orang dirawat di rumah sakit akibat luka bakar dan inhalasi asap, di antaranya dua wanita hamil dan dua bayi berusia satu dan enam bulan . Jalan tol utama yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv sempat ditutup, menyebabkan kemacetan parah dan memaksa beberapa pengendara meninggalkan kendaraan mereka untuk menyelamatkan diri.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan situasi ini sebagai “darurat nasional” dan memperingatkan bahwa api dapat mengancam wilayah Yerusalem jika tidak segera dikendalikan . Presiden Isaac Herzog mengaitkan kebakaran ini dengan krisis iklim global dan menyerukan tindakan legislatif untuk mengatasi perubahan iklim .
Upaya Pemadaman dan Bantuan Internasional
Lebih dari 163 tim pemadam kebakaran dan 12 pesawat pemadam dikerahkan untuk memadamkan api. Militer Israel (IDF) juga turut serta dengan mengerahkan pasukan pencarian dan penyelamatan, kendaraan pemadam, serta pesawat pengintai dan transportasi berat untuk menjatuhkan bahan pemadam api .
Israel menerima bantuan internasional dari berbagai negara, termasuk Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, Rumania, Makedonia Utara, dan Siprus, yang mengirimkan pesawat pemadam kebakaran untuk membantu mengatasi bencana ini .
Penyebab dan Investigasi
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Beberapa pejabat mencurigai adanya unsur kesengajaan, dengan 18 orang dilaporkan ditangkap terkait dugaan pembakaran, termasuk satu individu yang tertangkap saat mencoba menyalakan api di Yerusalem selatan . Namun, otoritas pemadam kebakaran juga mempertimbangkan kemungkinan kelalaian manusia, seperti aktivitas pendaki yang ceroboh, sebagai penyebab awal kebakaran.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Kebakaran ini menghancurkan sekitar 70% dari Taman Kanada di Tepi Barat yang diduduki Israel, serta merusak lahan pertanian dan bangunan di komunitas Katolik setempat. Meskipun tidak ada gereja bersejarah yang dilaporkan rusak, kerugian ekologis dan budaya sangat signifikan .
Kualitas udara di Yerusalem memburuk drastis, dengan kota tersebut sempat mencatatkan kualitas udara terburuk di dunia selama kebakaran berlangsung. Kondisi ini memaksa pembatalan berbagai acara peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 Israel, termasuk upacara penyalaan obor di Gunung Herzl dan konser di beberapa kota besar .
Penanganan dan Pemulihan
Setelah hampir 30 jam, otoritas Israel mengumumkan bahwa kebakaran berhasil dikendalikan sepenuhnya pada Kamis malam, 1 Mei 2025. Namun, upaya pemadaman titik api kecil dan pendinginan area terdampak masih terus dilakukan untuk mencegah kebakaran kembali menyala .
Pemerintah Israel menghadapi kritik atas kurangnya kesiapan menghadapi bencana ini, meskipun peringatan tentang risiko kebakaran hutan telah disampaikan sejak lama. Ketua Asosiasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Udara Israel, Dov Ganem, menyatakan bahwa ia telah memperingatkan pemerintah selama hampir dua dekade tentang perlunya peningkatan kesiapan menghadapi kebakaran hutan, namun tidak mendapat tanggapan serius. (Lintas Priangan)