Jenis Liputan yang Satu Ini Bahkan Bisa Membuat Presiden Terjungkal!

lintaspriangan.com, KELAS WARTAWAN. Pers adalah wathcdog, alias Anjing Penjaga. Pers juga kerap dianggap sebagai Pilar Demokrasi keempat, setelah Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Memangnya Pers punya apa? Banyak tentunya. Tapi yang paling membuat Pers berdaya adalah, adanya jenis liputan yang memang bisa menebar ancaman bagi para pelaku kejahatan. Bukan sekedar koruptor atau pejabat yang doyan mencuri uang rakyat, bahkan jaringan konglomerat dunia dan Presiden Amerika Serikat purnah dibuat terjungkal oleh jenis liputan yang satu ini.

Secara sederhana, jenis liputan bisa kita bagi ke dalam dua kategori. Yang pertama adalah Straight News (berita langsung), dan yang kedua Depth News (mendalam). Straight News cocok untuk berita cepat, yang hanya menyajikan fakta di lapangan yang mudah ditemukan. Misal seperti peristiwa bencana alam, kecelakaan atau seremonial. Sementara Depth News, butuh waktu lebih banyak. Berita ini menggali lebih dalam dari sekedar informasi-informasi yang mudah ditemukan di permukaan. Depth News tak cukup dengan nama, usia dan peran. Ia menggali lebih jauh, bagaimana latar belakang unsur Who yang ada dalam berita. Bagaimana latar belakang orang tersebut, keluarganya, pergaulannya, bahkan track record tentang sepak terjangnya.

Nah, jenis liputan yang banyak ditakuti oleh penjahat namanya adalah liputan investigatif. Liputan ini bisa dikategorikan jenis liputan mendalam karena eksplorasi informasinya memang dalam dan lebar. Tapi tidak sama persis artinya dengan Depth News.

Lalu dimana bedanya? Bedanya memang tidak terlalu kentara jika tidak dibantu dengan pengalaman nyata. Dalam pelatihan-pelatihan jurnalistik, tak jarang masih banyak yang kabur dengan perbedaan apa itu Depth News, Investigatif News bahkan riset atau penelitian. Ketiganya sebenarnya akan terasa sekali berbeda, terutama di tataran praktis di lapangan.

Depth News memang menggali informasi mendalam dan sama-sama memiliki angle (sudut berita) yang sudah disepakati redaksi sebelumnya. Tapi Depth News tidak harus memebuat Hipotesis. Ini yang paling membedakan Depth News dengan Investigatif News. Depth News hanya menggali informasi sedalam-dalamnya, dan sebanyak-banyaknya, tentang sebuah angle berita. Setelah semuanya dirasa cukup, informasi tersebut kemudian diramu menjadi sebuah berita dan ditayangkan, tanpa harus menjawab hipotesis apapun.

Lain halnya dengan Investigatif News. Selain berbekal angle (sudut berita), liputan yang satu ini juga harus diawali dengan hipotesis. Apa yang dimaksud dengan hipotesis dalam liputan investigatif? Hipotesis adalah kesimpulan sementara tentang angle berita yang dibuat secara subjektif oleh redaksi. Dan liputan yang dilakukan kemudian, pada akhirnya harus bisa menjawab hipotesis yang dibuat sebelumnya.

Agar lebih mudah difahami, mari terapkan dalam contoh. Misalnya, angle yang akan diliput adalah misalnya tentang Berapa Besar Penghasilan Seorang Anggota DPRD Kota Tasikmalaya?

Dalam Depth News, angle tersebut sudah cukup untuk membuat wartawan bergerak ke lapangan. Wartawan akan menggali sedalam-dalamnya, seberapa besar pengasilan seorang anggota dewan. Mungkin seorang wartawan akan melakukan wawancara dengan beberapa angota dewan. Atau, wawancara dengan Sekretaris Dewan. Lalu menggali sumber-sumber regulasi tentang jenis dan besaran tunjangan seorang anggota dewan. Sampai ke uang rapat, uang transport, uang akomodasi, semuanya digali habis. Setelah terkumpul, lalu kemudian ditayangkan.

Lalu bagaimana dengan Investigatif News? Jenis liputan ini pun sama, pasti menggali semua informasi yang disebutkan di atas. Tapi, karena di awal sudah dibekali dengan sebuah hipotesis, pada praktiknya liputan investigatif perlu melakukan penajaman-penajaman pada sisi-sisi tertentu. Misal untuk angle yang sama dengan yang di atas, dalam investigatif news harus dilengkapi dengan hipotesis, misal pernyataan hipotesisnya seperti ini: “Ada banyak penghasilan lain yang diperoleh anggota DPRD Kota Tasikmalaya selain dari penghasilan resmi yang sudah diatur regulasi”.

Mulai kebayang kan? Liputan investigatif harus bisa menjawab hipotesis. Apakah benar seorang anggota DPRD di Kota Tasikmalaya memiliki ceruk cuan dari sumber lain yang statusnya temaram? Misalnya dengan menggali, apakah anggota DPRD banyak yang melakukan transaksi dalam urusan proyek? Apakah anggota DPRD banyak yang menjadikan sistem promosi dan mutasi pejabat jadi sumber pendapatan tambahan? Apakah biaya perjalanan dinas benar-benar habis tidak tersisa atau justru jadi sumber penghasilan lain? Ini harus digali semua, dengan berbagai cara, untuk menjawab hipotesis yang tadi ditetapkan sebelum wartawan terjun ke lapangan.

Apakah liputan investigatif ini dilindungi undang-undang? Bisa ya, bisa juga tidak. Jawabannya iya, ketika liputan investigatif yang kita lakukan, berkaitan dengan kepentingan rakyat. Tapi bisa jadi jawabannya tidak, ketika liputan investigatif dilakukan karena alasan personal, misalnya karena media menarget pejabat tertentu karena kesal tidak memberi jatah iklan.

Jadi, tugasnya seperti detektif ya? Betul. Sama persis, wartawan yang melakukan liputan investigatif itu bekerja seperti detektif. Bedanya, jika detektif melakukan semua itu untuk pro-justicia (penegakan hukum). Sementara wartawan, melakukannya agar bisa disampaikan kepada masyarakat luas.

Dengan jenis liputan investigatif, jangankan cuma pejabat atau kepala daerah. Presiden di negara adidaya saja pernah terjungkal oleh liputan seperti ini. Seperti yang dialami Richard Nixon, Presiden Amerika Serikat, gara-gara skandal Watergate. Yang lebih dahsyat, apa yang terjadi dengan Panama Pappers, sebuah skandal global yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar di ratusan negara, yang kemudian dibongkar oleh kerjasama ratusan wartawan dari berbagai medi di beberapa negara.

Dari paparan panjang di atas, satu yang paling harus diingat. Kalau mau lakukan liputan investigatif, lakukanlah demi kepentingan orang banyak. Dengan begitu, saat bertemu dengan tantangan bahkan ancaman seharga nyawa, wartawan tak perlu ragu untuk terus melaju!

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More