Dunia

Syarat Menjadi Presiden di Dunia: Unik, Ketat, dan Sarat Makna Politik

Syarat menjadi presiden di dunia menyoroti pentingnya integritas, netralitas, dan profesionalisme calon pemimpin.

lintaspriangan.com, BERITA DUNIA. Menjadi presiden di berbagai negara bukan hanya perkara elektabilitas atau dukungan politik semata. Jabatan tertinggi pemerintahan ini memerlukan sosok yang matang secara moral, profesional, dan visioner. Beragam syarat menjadi presiden di dunia menunjukkan betapa pentingnya integritas dan kapasitas seorang pemimpin negara.


Syarat Menjadi Presiden di Singapura: Independen dan Berintegritas

Berbeda dari Indonesia, syarat menjadi presiden di Singapura menekankan independensi politik dan integritas moral. Berdasarkan laman Elections Department Singapore, calon presiden wajib berusia minimal 45 tahun, bertempat tinggal di Singapura, dan telah berdomisili selama 10 tahun terakhir sebelum pemilihan.

Salah satu ketentuan paling ketat adalah larangan menjadi anggota partai politik saat mencalonkan diri. Bila sebelumnya pernah berpartai, calon wajib mundur terlebih dahulu. Prinsip ini menegaskan pentingnya netralitas dan fokus pada kepentingan publik.

Contoh penerapannya terlihat pada Tony Tan Keng Yam dan Tharman Shanmugaratnam, dua mantan pejabat yang mundur dari Partai Aksi Rakyat (PAP) sebelum maju sebagai presiden.

Selain itu, calon presiden harus meyakinkan Komite Pemilihan Presiden (PEC) bahwa dirinya memiliki integritas, karakter kuat, dan reputasi baik di mata publik.


Pengalaman Profesional Jadi Penentu Kelayakan

Dalam 20 tahun terakhir, calon presiden Singapura harus memiliki pengalaman signifikan, baik di sektor publik maupun swasta. Untuk kalangan birokrat, pengalaman minimal tiga tahun sebagai menteri, ketua parlemen, jaksa agung, auditor negara, atau pejabat publik lain menjadi syarat utama.

Bagi yang berasal dari sektor swasta, calon presiden harus pernah menjadi direktur utama perusahaan besar dengan ekuitas minimal 500 juta dolar AS selama tiga tahun berturut-turut. Perusahaan tersebut juga wajib mencatat laba bersih dalam periode yang sama.

Baca juga: Syarat Unik Calon Presiden di Dunia: Dari Nonpartisan hingga Pengalaman Mentereng

Aturan ini dibuat untuk memastikan bahwa presiden memiliki kapasitas kepemimpinan, kecerdasan strategis, dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya besar — kualitas penting dalam menjalankan roda pemerintahan.


Infografik: Perbandingan Syarat Menjadi Presiden di Berbagai Negara

NegaraUsia MinimumKewarganegaraanKetentuan UnikPengalaman Khusus
Indonesia40 tahunWarga Negara IndonesiaTidak pernah mengkhianati negara, tidak sedang dicabut hak pilihnya, anggota parpol diperbolehkanTidak diwajibkan jabatan tertentu, namun diutamakan pengalaman politik
Singapura45 tahunWarga Negara SingapuraHarus non-partisan, integritas tinggi, reputasi publik baik3 tahun sebagai pejabat publik atau direktur utama perusahaan besar
Amerika Serikat35 tahunKelahiran asli AS (natural-born citizen)Harus tinggal di AS minimal 14 tahun sebelum pemilihanTidak diatur, tetapi biasanya memiliki latar belakang politik atau militer
Prancis18 tahunWarga Negara PrancisHarus mendapat dukungan dari 500 pejabat publikTidak ada syarat pengalaman spesifik
Nigeria40 tahunWarga Negara NigeriaHarus melaporkan harta kekayaan dan bebas dari kasus korupsiTidak wajib, namun rekam jejak bersih sangat diprioritaskan

Catatan: Data bersumber dari situs resmi masing-masing lembaga pemilihan nasional dan laporan konstitusi negara terkait (2024–2025).


Makna di Balik Ketatnya Syarat Menjadi Presiden

Ketatnya syarat menjadi presiden di berbagai negara tidak hanya soal regulasi administratif, melainkan cerminan nilai-nilai politik dan etika.
Negara-negara tersebut ingin memastikan bahwa siapa pun yang duduk di kursi presiden adalah figur yang mampu menjaga stabilitas, kredibilitas, dan kehormatan bangsa.

Dalam konteks ini, jabatan presiden bukan sekadar simbol kekuasaan, melainkan amanah besar. Seorang presiden ideal harus “pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang,” artinya mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan rakyat, kebijakan, dan nilai kemanusiaan.

Di tengah dinamika politik global yang semakin kompleks, kemampuan adaptif, moralitas tinggi, dan keberanian mengambil keputusan strategis menjadi kunci kepemimpinan modern.


Kesimpulan

Syarat menjadi presiden di dunia menegaskan pentingnya integritas, profesionalisme, dan moralitas bagi calon pemimpin negara. (Lintas Priangan/Arrian)


Related Articles

Back to top button