Kegiatan Yaumul Ijtima’ Muslimat NU di Banjar: Memperkuat Pemberdayaan Perempuan

lintaspriangan.com, BERITA DAERAH. Ratusan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dari Langensari berkumpul untuk menghadiri kegiatan Yaumul Ijtima’ di Dusun Sukarahayu, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Minggu, (29 September 2024).
Acara ini menjadi momen penting bagi komunitas Muslimat NU, di mana mereka berkumpul untuk berdiskusi dan memperkuat jaringan sosial serta penguatan pemberdayaan perempuan.
Dalam acara tersebut, terlihat kehadiran dua kandidat calon pemimpin daerah. H. Bambang Hidayah, calon Wali Kota Banjar dari paslon nomor urut 4. Bambang menyatakan rasa syukurnya bisa berpartisipasi dalam pengajian tersebut.
Ia merasa senang dapat bertemu langsung dengan masyarakat Waringinsari. “Muslimat NU adalah kekuatan pemberdayaan perempuan, dan ini harus semakin ditingkatkan lagi,” ungkapnya saat ditanya tentang pentingnya peran Muslimat di masyarakat.
H. Bambang kemudian menekankan komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan. Ia berjanji bahwa, sesuai dengan visi misinya, program-program yang mendukung perempuan tidak hanya akan diimplementasikan di bidang keagamaan, tetapi juga di berbagai sektor lainnya.
“Ke depannya, pemberdayaan perempuan akan lebih ditingkatkan, bukan hanya di bidang keagamaan saja, namun di berbagai bidang,” jelasnya.
Sementara itu, H. Mujamil, calon Wakil Wali Kota Banjar dari paslon nomor urut 1, juga memberikan pandangannya. Sebagai pengurus PC NU Kota Banjar, ia menyadari pentingnya kegiatan internal yang mendukung organisasi.
“Kegiatan-kegiatan ini tentunya bukan hanya untuk Muslimat saja, tetapi juga untuk kegiatan lain yang sedang dirintis oleh PAC NU, seperti Lailatul Ijtima,” katanya.
H. Mujamil berharap bahwa kegiatan-kegiatan serupa dapat menjadi lebih aktif di masa mendatang. Ia menginginkan agar pembinaan umat terus berlangsung, sehingga nilai-nilai An-Nahdiyah dapat tersosialisasikan dengan baik kepada warga NU di Kota Banjar.
“Mudah-mudahan ke depannya, kegiatan ini bisa lebih aktif daripada Muslimat,” ujarnya optimis.
Dalam diskusi yang berlangsung, para peserta sangat antusias. Mereka mengapresiasi kehadiran kedua calon pemimpin tersebut, yang dianggap sebagai langkah positif untuk menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat.
Salah satu peserta, seorang anggota Muslimat NU, menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberikan ruang bagi perempuan dalam berpartisipasi aktif di bidang sosial dan politik.
“Kami butuh pemimpin yang memahami kebutuhan perempuan di komunitas kami,” tuturnya.
Kegiatan Yaumul Ijtima’ ini juga dilihat sebagai platform untuk memperkuat solidaritas di antara anggota Muslimat NU. Dengan berkumpul dan berdiskusi, mereka merasa lebih termotivasi untuk terlibat dalam program-program pemberdayaan yang diusung oleh organisasi. H. Bambang dan H. Mujamil pun berjanji akan mendengarkan aspirasi dan masukan dari anggota Muslimat NU untuk merumuskan program yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu isu yang dibahas dalam acara tersebut adalah pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk perempuan. H. Bambang menyoroti bahwa peningkatan akses pendidikan bagi perempuan merupakan langkah awal untuk mencapai pemberdayaan yang lebih baik.
“Saya percaya, pendidikan adalah kunci untuk membuka berbagai peluang bagi perempuan,” ujarnya.
Ia mengajak anggota Muslimat NU untuk berperan aktif dalam mempromosikan pendidikan di kalangan perempuan di daerah mereka.
Tak hanya itu, H. Mujamil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan. Ia mengatakan, dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan program yang lebih efektif dan berdampak langsung kepada masyarakat.” Pernyataan tersebut disambut antusias oleh para peserta, yang merasa terinspirasi untuk mengembangkan inisiatif serupa.
BACA JUGA: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Pasar Leweung
Kedua calon pemimpin juga mengajak seluruh anggota Muslimat NU untuk tetap berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan dan penguatan komunitas. Mereka mengingatkan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
“Mari kita bersama-sama wujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya,” ajak H. Bambang.
Secara keseluruhan, kegiatan Yaumul Ijtima’ Muslimat NU ini bukan hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga sebagai momentum untuk merumuskan langkah-langkah nyata dalam pemberdayaan perempuan dan penguatan masyarakat
 



 
						


