Berita Tasikmalaya

Kadisporabudpar Tegaskan Peran Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Kadisporabudpar) Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana, menegaskan bahwa Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025 tidak boleh berhenti pada ajang seremonial. Menurutnya, para pemenang harus tampil sebagai duta budaya dan pelopor kegiatan kreatif yang berdampak nyata.

Dalam sambutannya pada malam Grand Final di Ballroom Hotel Santika, Rabu (8/10), Deddy menyampaikan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar menjaga identitas budaya daerah. “Kami ingin Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025 aktif mempromosikan potensi wisata dan memperkuat citra kota melalui aksi nyata,” ujarnya.

Ia menambahkan, promosi budaya kini menuntut kreativitas dan kecepatan adaptasi terhadap teknologi digital. Oleh karena itu, para finalis diminta memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan keindahan alam, kuliner, dan seni tradisi Tasikmalaya secara luas.


Amanda dan Ahmad Terpilih Sebagai Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025

Ajang Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya tahun ini menghadirkan 24 finalis dari berbagai kecamatan. Setelah melalui seleksi ketat, panitia akhirnya menobatkan Amanda Sabela Cuhaya dan Ahmad Gading sebagai pemenang utama. Keduanya dinilai unggul dalam pengetahuan budaya, kemampuan komunikasi, serta ide promosi wisata berbasis kreativitas.

Pemilihan tahun ini mengangkat tema “Miara Askara Kisunda”, yang bermakna menjaga kesempurnaan insan Sunda. Tema tersebut menekankan pentingnya kecerdasan, etika, dan kepedulian sosial dalam membentuk sosok Mojang dan Jajaka yang ideal.

Selama masa karantina, para finalis mengikuti pelatihan intensif tentang public speaking, kepemimpinan, serta strategi digital branding. Selain itu, mereka juga mengunjungi destinasi wisata unggulan dan berinteraksi dengan pelaku UMKM untuk memahami potensi ekonomi kreatif daerah.

Sementara itu, panitia turut memberikan penghargaan khusus untuk kategori Kamemeut, Motekar, Parigel, Kewes Gandes, dan Mimitran. Setiap kategori menggambarkan keunggulan karakter dan keterampilan yang berbeda, namun semuanya mencerminkan semangat budaya Sunda yang dinamis.


Langkah Nyata untuk Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025

Kadisporabudpar menegaskan bahwa tugas para pemenang belum berakhir. Ia berencana melibatkan Mojang dan Jajaka dalam berbagai program pemerintah, seperti Festival Payung Geulis, Tasik Creative Market, serta kampanye pariwisata digital. Dengan langkah itu, Deddy berharap mereka menjadi wajah muda yang menginspirasi generasi lain.

Selain itu, Disporabudpar akan memberikan pembinaan lanjutan agar Mojang dan Jajaka mampu mengelola konten kreatif secara profesional. Pembinaan tersebut mencakup pelatihan komunikasi publik, manajemen event, hingga strategi kolaborasi dengan komunitas lokal.

“Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025 harus menjadi simbol kemajuan budaya dan semangat kreatif. Mereka perlu bekerja nyata, bukan hanya dikenal karena gelar,” tegas Deddy.

Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku ekonomi kreatif menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan dukungan bersama, Mojang Jajaka tidak hanya menjadi ikon tahunan, melainkan juga agen perubahan sosial dan promotor wisata yang berkelanjutan di Kota Tasikmalaya. (GPS)

Giuliana P. Sesarani

Giuliana Puti Sesarani, S.H. Redaktur Pelaksana Lintas Priangan [lintaspriangan.com]

Related Articles

Back to top button