Berita Ciamis

Camat Ciamis Bersama PPPA dan Masyarakat Laksanakan Normalisasi Sungai Cipalih

lintaspriangan.com. BERITA CIAMIS. Masih banyak masyarakat yang terbiasa membuang sampah ke sungai, padahal perbuatan tersebut bisa menjadi pemicu banjir saat musim hujan.

Hal itu dikatakan Camat Ciamis, Drs. Dedy Mudyana, M.Si, ketika bergotong royong bersama ratusan warga melaksanakan normalisasi aliran sungai dan penanaman pohon di bantaran Sungai Cipalih-Nagawiru, Kelurahan Sindangrasa Kecamatan Ciamis, Minggu (27/04/2025).

Kegiatan normalisasi saluran irigasi ini digelar oleh gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA) Kabupaten Ciamis, bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Ciamis, para Aparatur Sipil Negara (ASN), Perumdam Tirta Galuh dan sejumlah komunitas pemerhati lingkungan.

Dikatakan Dedy, lebih dari 200 orang terlibat aktif dalam normalisasi tersebut, mereka membersihkan sedimen lumpur, memotong gulma, hingga menyingkirkan pipa liar yang menyumbat saluran air.

“Normalisasi aliran sungai Cipalih ini bukan sekadar rutinitas, tetapi wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus ungkapan rasa syukur atas kolaborasi baru yang lahir dari kesadaran bersama,” katanya.

Dedy sangat mengapresiasi dan memuji semangat kebersamaan masyarakat. Adanya kegiatan tersebut dapat membangun budaya hidup bersih dan tanggap terhadap potensi bencana seperti banjir.

“Kegiatan ini sangat penting, tidak hanya secara fisik tapi juga sebagai bentuk edukasi. Mari kita saling mengingatkan dan menjaga kebersihan sungai ini,” ajaknya.

Dedy juga menjelaskan, akibat alih fungsi lahan
saat ini jangkauan saluran irigasi menyusut. Banyaknya lahan pertanian berubah menjadi perumahan atau industri, terutama di dua kecamatan utama: Cijeungjing dan Ciamis. Hal ini mempersempit aliran air dan meningkatkan beban sistem irigasi yang ada.

“Lahan pengairan itu tercatat kurang lebih 8 hektar, tapi sekarang menyusut, ini akibat pengalihan fungsi lahan menjadi perumahan,” jelasnya.

Dedy mengungkapkan aliran air sangat penting meskipun jangkauan luasnya berkurang tapi tetap fungsi dari air irigasi tersebut sangat penting sampai ke kecamatan Cijeungjing. Kegiatan pembersihan harus dilakukan untuk kelancaran pengairan.

Menurutnya, jika masalah tersebut tidak segera ditangani dan aliran air tersumbat, ini akan berdampak besar terhadap ketahanan pangan lokal. Kami berharap normalisasi ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana kegiatan Normalisasi Sungai Cipalih, Dodi Soeparto, ST., menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi momentum penting bersatunya kelompok petani dari berbagai desa yang selama ini berjalan sendiri-sendiri. Berkat pemanfaatan teknologi dan wadah digital bersama, sekarang PPPA bisa berkolaborasi lebih efektif.

“Biasanya kami bergerak sporadis, masing-masing punya jadwal sendiri, namun sekarang kami punya satu platform, satu akun bersama. Ini membuat koordinasi jauh lebih mudah. Hari ini adalah perwujudan rasa syukur atas sinergi baru ini,” jelasnya.

Dodi juga mengatakan, saluran irigasi yang ditangani kali ini merupakan jalur penting bagi pasokan air ke lahan-lahan pertanian, khususnya di wilayah Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Cijeungjing.

Menurutnya, aliran air di saluran ini sering terganggu karena saluran sekunder dan tersier yang dangkal, selain itu banyaknya pipa liar yang mencuri debit air, sehingga air tidak mampu menjangkau sawah warga.

BACA JUGA: Pemkab Ciamis Berkomitmen Tingkatkan Kualitas SDM Kesehatan

“Padahal, irigasi adalah urat nadi bagi para petani. Walaupun ini bukan sepenuhnya tanggung jawab kami, namun kami tetap bergerak demi lancarnya air di saluran irigasi ini,” ungkapnya.

Kegiatan normalisasi tersebut bukan yang pertama dan bukan juga yang terakhir. Untuk itu PPPA bersama Pemerintah Kecamatan Ciamis merancang program berkelanjutan, termasuk sosialisasi ke desa-desa seperti Dewasari, Handapherang, dan Ciharalang.

Tujuannya dari program itu adalah untuk menjaga agar aliran air irigasi tetap berfungsi maksimal. Selain itu, edukasi masyarakat akan terus ditingkatkan, termasuk ajakan untuk tidak membuang sampah ke sungai dan tidak membuat pipa liar di jalur air. (Nank Irawan/lintaspriangan.com)

Related Articles

Back to top button