Kuda Hitam Cantik di Pilkada Kota Tasik

lintaspriangan.com, TAJUK LINTAS. Mari kita samakan terlebih dahulu, persepsi kita tentang apa itu “Kuda Hitam”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dari Kuda Hitam adalah peserta pertandingan (perlombaan) yang semula tidak diperhitungkan akan menang, tetapi akhirnya menjadi pemenang. Sementara menurut wikipedia, istilah Kuda Hitam merujuk pada seseorang atau suatu hal yang kurang dikenal pada masa sebelumnya yang meraih pengaruh dalam sebuah situasi, khususnya dalam kompetisi yang melibatkan berbagai pesaing, atau seorang kontestan yang berada di atas kertas yang seharusnya tampak tak sukses namun malah berhasil.
Dari dua batasan di atas, bisa ditarik tiga poin penting yang terkandung dalam makna Kuda Hitam. Poin pertama, kuda hitam adalah pihak baru dalam sebuah kontestasi. Poin kedua, ia tidak terlalu diperhitungkan sebelumnya. Dan poin ketiga, ia bisa memiliki capaian di luar dugaan atau perkiraan.
Rapat redaksi Lintas Priangan memilih topik tentang Kuda Hitam ini untuk materi rubrik Tajuk Lintas. Dalam konteks Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, ketiga poin di atas sudah terpenuhi. Ada kontestan baru, yang tadinya tidak terlalu diperhitungkan, ternyata capaiannya di luar dugaan. Lengkap, tiga poin yang berkaitan dengan makna Kuda Hitam, terpenuhi sudah.
Berbeda dengan calon lain, misal Yanto Apriantono, Ivan Dicksan atau Muhamad Yusuf. Ketiga nama ini sudah jauh-jauh hari muncul ke permukaan. APS atau alat peraga sosialisasi mereka, sudah lama berdiri di ruas-ruas jalan Kota Santri. Nama mereka sudah lama diperbincangkan warga, atau tayang dalam berita media massa. Lain halnya dengan Si Kuda Hitam. Namanya tiba-tiba saja mengemuka, sekitar satu atau dua bulan menjelang tahap pendaftaran pasangan calon ke KPU.
Pemetaan parpol sebagai kendaraan untuk melenggang ke panggung pilkada pun sudah banyak dianalisa banyak pihak. Sekitar tiga bulan lalu misalnya, Partai Persatuan Pembangunan digadang-gadang bakal jadi kendaraan Yanto, Ivan atau Aminudin. Tak ada nama lain selain ketiga nama tersebut. Lalu pernah juga ramai di media massa, berita lahirnya koalisi gemuk di Pilkada Kota Tasikmalaya. Koalisi ini diinisiasi Partai Gerindra, dengan Viman Alfarizi sebagai jagoannya. Dan gara-gara Si Kuda Hitam, pemetaan itu tiba-tiba berubah. Semua kontestan yang mengincar PPP, akhirnya terpental. Tak hanya itu, internal partainya pun akhirnya direstrukturisasi oleh PPP Pusat. Lalu tentang koalisi gemuk tadi, sekarang sedikit ramping, karena PDIP akhirnya memilih koalisi lain.
Si Kuda Hitam yang sekonyong-konyong datang itu, faktanya detik ini sudah terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum Kota Tasikmalaya sebagai salah satu kontestan Pilkada Kota Tasikmalaya. Ia bisa melenggang ke KPU, karena mendapat usungan resmi dari Partai Persatuan Pembangunan. Tak hanya sukses menaiki PPP, Si Kuda Hitam ini juga sukses menggaet hati PDIP. Sepertinya, Si Kuda Hitam ini sama sekali tidak kesulitan untuk mendapat dukungan dari partai paling mengakar di Kota Tasikmalaya (PPP), dan partai yang dikenal memiliki massa pendukung yang loyal (PDIP).
Berkaca pada realitas di atas, para kontestan yang akan bertarung di panggung Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 sudah sepatutnya lebih waspada, dan lebih mencermati permainan politik Si Kuda Hitam. Langkah politiknya mungkin gemulai, lengkap dengan paras yang cantik nan memikat, karena memang dia seorang perempuan. Atau lebih tepatnya, satu-satunya perempuan yang menjadi kontestan di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024. Tapi hati-hati, langkah-langkah Si Kuda Hitam Cantik di Pilkada Kota Tasik ini, faktanya mematikan!