lintaspriangan.com, INSPIRATIF. Suatu hari, seorang pengusaha tambang harus melakukan survei ke sebuah pulau terpencil. Lokasi ini tak bisa ditempuh oleh moda lain selain pesawat terbang. Karena tak ada rute penerbangan komersil ke lokasi yang dituju, ia kemudian menyewa pesawat kecil, pesawat baling-baling paling sederhana yang biasa dicarter secara pribadi.
Sekitar tengah hari, ia pun berangkat. Karena pesawat kecil, ia duduk berdekatan dengan pilot. Si Pengusaha terlihat berdoa ketika pesawat kecil itu mulai bergerak. Tak lama kemudian, pesawat tersebut lepas landas dan terbang ke angkasa.
Namun baru mengudara sekitar 15 menit, wajah pilot tiba-tiba saja terlihat panik. Pilot yang tadi sempat melihat Si Pengusaha berdoa, meminta Si Pengusaha untuk kembali berdoa.
“Kenapa?” Si Pengusaha terlihat heran.
“Di depan akan ada badai. Saya pernah trauma dengan badai. Dan trauma itu sering membuat saya pingsan. Bantu saya dengan doa, semoga saya tidak pingsan!”
Sontak, wajah Si Pengusaha pun turut panik.
“Kenapa memaksakan terbang?!” sergah Si Pengusaha.
“Tadi saya lihat di aplikasi ramalan cuaca, hari ini harusnya cuaca aman. Tapi entah kenapa ternyata tiba-tiba ada badai,” jelas Si Pilot.
Tanpa berkata lagi, Si Pengusaha langsung mengambil sikap khusyu, dia akan berdoa, sesuai permintaan Si Pilot. Sudut matanya sempat melihat langit mulai menghitam, pertanda pesawatnya akan segera memasuki area badai.
Namun belum juga ia berdoa, kepala Si Pilot tiba-tiba terkulai, menunduk hingga dagunya menyentuh dada. Pilot itu keburu pingsan!
Bayangkan, Anda sedang berada dalam sebuah pesawat terbang, tapi kemudian pilotnya pingsan. Dan tidak ada orang lain selain Anda dan Si Pilot dalam pesawat tersebut.
Mendapati Si Pilot yang keburu pingsan, Si Pengusaha spontan menarik mic radio.
“Mayday! Mayday! Pilot saya pingsan! Tolong saya!” teriaknya. Berulang kali ia lakukan panggilan darurat.
Beruntung, sinyal radio pesawat tersebut tertangkap oleh pesawat cargo yang lintasan penerbangannya tak jauh dari pesawat Si Pengusaha. Pilot Cargo bertanya, apa yang terjadi?
“Pilot saya pingsan, Pak! Tolong!” Teriak Si Pengusaha.
“Tunggu, saya akan hubungkan Anda dengan menara bandara terdekat,” jawab Pilot Cargo.
Tak lama kemudian, Si Pengusaha mendengar suara Air Traffic Controller (ATC) dari menara bandara terdekat.
“Kami dari menara bandara terdekat. Dan kami sudah menangkap sinyal panggilan darurat Anda. Apa yang terjadi dan bagaimana kondisinya?” tanya Si ATC.
“Pesawat saya sekarang memasuki area badai dan pilot saya pingsan! Tidak ada orang lain selain saya dan pilot!” Jelas Si Pengusaha, masih dengan nada berteriak.
“Baik. Bapak tolong kendalikan diri, jangan terlalu panik. Saya sekarang sudah memegang buku manual jenis pesawat yang Anda tumpangi. Saya akan pandu Bapak untuk menurunkan pesawat tersebut,” terang Si ATC.