Inspiratif

Mau Sukses? Jangan Biasakan Tepat Waktu!

lintaspriangan.com, INSPIRATIF. Tulisan ini akan mengupas tentang sebuah pengalaman, yang mungkin akan mengubah cara pandang kita tentang manajemen waktu. Selama ini, on time atau tepat waktu, dianggap suatu hal yang positif. Karena itu tidak salah, jika kemudian banyak yang berfikir, kalau mau sukses itu harus disiplin dalam manajemen waktu. Maksudnya, biar selalu bisa on time atau tepat waktu. Tapi ternyata, pengalaman baru yang penulis dapati beberapa waktu lalu, justru memastikan sebaliknya: “Kalau mau sukses, jangan tepat waktu!”

Lho, kok bisa? Pengalaman ini berawal ketika penulis mengikuti sebuah kegiatan lomba lari maraton yang digelar oleh salah satu pasangan calon pada pilkada di sebuah daerah. Secara umum, lari maraton bisa dikategorikan jadi dua jenis. Yang pertama maraton profesional, yaitu ketika semua pesertanya atlet. Biasanya maraton profesional digelar dalam event-event resmi seperti olimpiade. Yang kedua sering disebut maraton fun run. Ini jenis maraton yang bisa diikuti oleh masyarakat umum, dan tentu saja para atlet profesional. Jadi kalau maraton profesional itu hanya bisa diikuti oleh atlet profesional. Tapi kalau maraton fun run, boleh diikuti oleh siapapun.

Mungkin karena hadiahnya cukup menggiurkan, maraton fun run yang digelar salah satu pasangan calon kepala daerah beberapa waktu itu berhasil menghadirkan ribuan peserta. Sejak jam enam pagi, warga yang akan mengikuti lari maraton mulai berdatangan. Padahal lari yang satu ini bukan main-main, meski bukan maraton profesional, tapi pasti sangat melelahkan karena jarak tempuhnya mencapai puluhan kilometer.

Tepat jam 08.00, calon kepala daerah mengibaskan bendera start, diiringi dengan raungan sirine dari soundsystem yang ada di lokasi acara. Ini pertanda, maraton dimulai. Ribuan peserta pun mulai berlari melewati garis start.

Singkat cerita, sekitar jam 1 siang, beberapa pelari berhasil tiba di garis finish. Disusul oleh para pelari lain, hingga satu jam kemudian, barulah lokasi start yang sejak pagi tadi kosong, dipenuhi lagi oleh ribuan orang.

Ada yang menarik pada lomba tersebut. Belasan pelari yang tiba di garis finish paling awal, ternyata memiliki banyak kesamaan. Misalnya, kesamaan yang pertama adalah, ketika di garis start, mereka menyengaja untuk berada di barisan terdepan. Lalu kesamaan yang kedua, belasan peserta yang menginjak garis finish lebih awal itu, sebelum lomba dimulai, mereka terlihat melakukan pemanasan ringan. Ini jelas berbeda dengan mayoritas peserta lain, yang bahkan diantaranya ada yang asyik jajan dan santai sebelum lomba dimulai.

Kesamaan ketiga, dan ini yang cukup mencolok, belasan peserta itu ternyata mengenakan outfit yang relatif mirip. Dari mulai jenis kaos dan celana, hingga sepatu yang mereka pakai, tentu tidak sama persis, tapi jenisnya sama. Jauh berbeda dengan peserta yang ada di barisan tengah atau belakang. Banyak yang mengenakan training atau kaos biasa, sebagian diantaranya memakai jaket, sweater dan topi. Dari outpit ini bisa dipastikan, yang berada di barisan terdepan adalah para atlet yang turut memanfaatkan maraton fun run sebagai ajang latihan. Niat mereka berbeda dengan kebanyakan orang. Mereka berencana serius menyelesaikan jarak yang harus ditempuh, bahkan dengan target waktu yang sudah mereka tentukan sebelumnya.

Karena niat mereka lebih serius, jadilah mereka pemenang. Merekalah yang datang paling awal di garis finish. Belasan pelari yang sukses jadi juara ini tidak datang tepat waktu. Mereka datang sekitar 1-2 jam sebelum waktu maraton dimulai. Mereka sadar, untuk sukses mereka harus datang lebih awal. Mereka faham, mereka butuh pemanasan ringan, butuh waktu juga untuk memakai seperangkat outfit khusus pelari, mereka juga mungkin harus menyerap aura lokasi lomba terlebih dulu, dan lain sebagainya.

Kalau kita cermati, fenomena seperti ini dapat kita temui di semua ajang perlombaan atau pertandingan. Siapapun yang ingin sukses jadi juara, tidak pernah datang tepat waktu. Mereka pasti datang lebih awal. Tepat waktu itu baik, tapi tak cukup untuk membuat seseorang sukses. Karena tepat waktu sebenarnya hanya sebuah pemenuhan kewajiban. Jadi kalau mau sukses, jangan biasakan tepat waktu!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button