lintaspriangan.com, BERITA DAERAH. Meskipun dilanda kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan, para petani di wilayah Desa Purwajaya , Kecamatan Purwadadi, berhasil memanen padi secara normal dari sawah yang digarapnya.
Kepala Desa Purwajaya mengatakan, petani yang sekarang sedang panen adalah mereka yang sawahnya dekat dengan salah satu sungai kecil.
Sanen menyebutkan, para petani yang sedang panen padi di Desa Purwajaya, yang sawahnya dekat dengan sungai kecil ini ada sekitar 365 hektar.
“Alhamdulilah padi yang dipanen para petani cukup bagus, dengan hasil normal, 1 hektarnya bisa menghasilkan padi 6 ton,” ungkapnya.
Sanen mengatakan, para petani di Purwajaya lebih memilih menanam padi, meski kesulitan mendapatkan air. Karena padi menjadi komoditas yang lebih mudah dijual.
Sanen menambahkan, keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari arahan dan bimbingan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Purwadadi, yang selalu membina kelompok dan petani di desanya.
Selain menggunakan pola penanaman serempak, Sanen juga menjelaskan petani di wilayahnya menggunakan bibit padi Inpari dan Cakra Buana. Bibit padi ini selain adaptif di lahan kering, varietas ini juga dapat dibudidayakan di lahan sawah tadah hujan dengan sistem pengairan yang terbatas.
BACA JUGA: SMPN 1 Ciamis Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional
“Diharapkan selain dapat meningkatkan produktivitas di lahan kering, Infari dan Cakra Buana dapat memenuhi kebutuhan gizi, dengan menggunakan varietas yang secara genetik mampu menghasilkan kadungan zinc dan protein tinggi sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Keberhasilan panen di Desa Purwajaya ini menunjukkan bahwa wilayah Kecamatan Purwadadi para petaninya atau masyarakatnya bisa menjaga ketahanan pangan di musim kemarau, dan ini juga membuktikan para petani luar biasa semangatnya. (Redaksi/lintaspriangan.com)