Jagung Sebagai Komoditas Unggulan KWT Sauyunan

lintaspriangan.com, BERITA CIAMIS. Jagung Sebagai Komoditas Unggulan KWT Sauyunan Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga, menjadi saksi keberhasilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sauyunan dalam mendukung program ketahanan pangan.

Kelompok ini memilih jagung sebagai komoditas unggulan untuk dikembangkan secara konsisten. Ketua KWT Sauyunan, Titin Patonah, mengatakan bahwa jagung dipilih karena relatif mudah dirawat.
“Jagung tidak membutuhkan banyak air dan memiliki pasar yang stabil,” ujarnya.
Jagung ditanam di lahan kosong milik desa seluas 4.200 meter persegi. Selain itu, anggota KWT juga memanfaatkan lahan pribadi berupa sawah tadah hujan untuk menanam. Dengan area tanam yang luas tersebut, hasil panen yang diperoleh cukup memuaskan.
“Setiap panen, kami bisa menghasilkan 4 hingga 5 ton jagung kering,” jelas Titin. Jagung hasil panen langsung dijual ke pasar dengan harga yang stabil.
Benih jagung yang digunakan oleh kelompok ini adalah jenis Bisi 321. Dalam proses penanaman, mereka menggunakan pupuk NPK dan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas hasil panen.
Selain itu, kelompok ini mendapat pendampingan intensif dari penyuluh pertanian.
“Kami selalu didampingi BPP Kecamatan Cisaga, sehingga bisa memahami cara bercocok tanam yang baik,” kata seorang anggota KWT.
Kepala Desa Bangunharja, Carikin, memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menilai KWT Sauyunan sangat aktif dan bertanggung jawab dalam melaksanakan program ketahanan pangan.

BACA JUGA: Simulasi Pilkada 2024 untuk Tingkatkan Partisipasi
“Kelompok ini sangat kompak dan semangatnya luar biasa,” ungkap Carikin.
Melalui program ketahanan pangan, KWT Sauyunan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan desa, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan anggota. Jagung menjadi simbol keberdayaan masyarakat Desa Bangunharja.
“Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan memberi manfaat bagi semua pihak,” tutup Carikin