Berita Tasikmalaya

TPA Ciangir Diguyur Anggaran Miliaran, Gabrutas Ajak Warga Kawal

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pemerintah Kota Tasikmalaya kembali menggelontorkan anggaran besar untuk pembenahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir pada tahun 2025. Total dana yang disiapkan mencapai sekitar Rp 4,7 miliar, meliputi serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, rehabilitasi, pengawasan, hingga penyusunan dokumen lingkungan.

Dari total tersebut, alokasi terbesar digunakan untuk Optimalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) senilai Rp 3,79 miliar. Proyek ini mencakup rehabilitasi bangunan IPAL serta pengadaan dan instalasi mesin pengolah air limbah yang diharapkan mampu memperbaiki kualitas pengelolaan air lindi agar tidak mencemari lingkungan.

Selain kegiatan utama tersebut, pemerintah juga menyiapkan perencanaan teknis dan DED sebesar Rp 100 juta, serta pengawasan pelaksanaan proyek dengan nilai yang sama. Kegiatan lainnya meliputi penyusunan dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan) senilai Rp 100 juta, jasa appraisal penilaian tanah sebesar Rp 20 juta, perencanaan rehabilitasi jembatan timbang senilai Rp 25 juta, dan rehabilitasi fisik jembatan timbang sebesar Rp 214,9 juta.
Sebagai langkah strategis, Pemkot juga menganggarkan Rp 350 juta untuk penyusunan Masterplan Pengelolaan Sampah Kota Tasikmalaya Tahun 2025, yang diharapkan menjadi acuan pengelolaan sampah terpadu berbasis prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).


Gabrutas: Masyarakat Harus Turut Mengawasi

Menanggapi besarnya anggaran tersebut, Ketua Gabungan Relawan Peduli Lingkungan Tasikmalaya (Gabrutas), Asep Marinda, menyerukan agar masyarakat ikut aktif mengawasi pelaksanaan program di lapangan. Menurutnya, pengawasan publik menjadi faktor penting agar dana miliaran rupiah itu tidak terbuang sia-sia.

“Agar anggaran sebesar ini menghasilkan sesuai harapan, masyarakat harus turut aktif memantau pelaksanaannya. Masalah lingkungan ini dampaknya besar, bukan hanya bagi warga sekitar TPA, tapi juga bagi kualitas air dan kesehatan masyarakat kota secara keseluruhan,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Asep menilai, tanpa keterlibatan masyarakat, proyek sebesar apa pun rentan tidak efektif. Karena itu, ia mendorong Pemkot Tasikmalaya untuk membuka ruang partisipasi publik dan menyediakan informasi secara transparan. “Kalau pengawasan kuat, hasilnya pasti lebih baik dan bisa dirasakan langsung oleh warga,” tambahnya.


Jangan Sampai Terulang, Belajar dari Kasus Pencemaran

Sorotan terhadap TPA Ciangir bukan hal baru. Sebelumnya, media Lintas Priangan pernah memberitakan dugaan pencemaran air warga akibat limbah dari lokasi TPA (“TPA Ciangir Diduga Cemari Air Warga”). Dalam laporan itu, warga sekitar mengeluhkan air sumur yang berubah warna dan berbau tidak sedap, terutama pada musim hujan.

Kasus tersebut menjadi pengingat bahwa pengelolaan TPA Ciangir tidak boleh sekadar formalitas proyek tahunan. Dengan adanya gelontoran dana yang cukup besar tahun ini, masyarakat berharap hasilnya tidak mubazir dan benar-benar menjadi solusi jangka panjang terhadap persoalan sampah dan pencemaran lingkungan di Kota Tasikmalaya.

Harapan warga kini sederhana: anggaran besar jangan hanya berakhir pada laporan kegiatan, tapi harus nyata menghadirkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak bagi masyarakat Tasikmalaya. (GPS)

Giuliana P. Sesarani

Giuliana Puti Sesarani, S.H. Redaktur Pelaksana Lintas Priangan [lintaspriangan.com]

Related Articles

Back to top button