Sikap Emosi Kadinsos Kota Tasikmalaya Berujung Aksi Warga

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kontroversi Kadinsos Kota Tasikmalaya, Budy Rachman, yang emosi saat menghadapi audiensi warga Panglayungan, kini berbuntut panjang. Sikap emosional dan arogan Kadinsos disebut-sebut memicu gelombang ketidakpuasan warga, yang kini tengah mempersiapkan aksi protes terbuka sebagai bentuk respons terhadap perlakuan tersebut.
Informasi mengenai rencana aksi ini pertama kali diperoleh Lintas Priangan, yang mendapatkan kabar dari salah seorang warga Panglayungan. Untuk memastikan kebenaran informasi, Lintas Priangan menghubungi Azian Fahminudin alias Ozos, perwakilan warga yang sempat bersitegang dengan Kadinsos dalam audiensi sebelumnya.
Ozos membenarkan rencana aksi tersebut. Ia bahkan mengirimkan selebaran digital yang berisi redaksi sebagai berikut:
“Kami bersama mereka. Panglayungan bergerak. Hentikan arogansi dan intimidasi terhadap aspirasi masyarakat Kota Tasikmalaya.”
Selebaran ini menegaskan tujuan aksi warga, yakni menuntut agar pejabat publik, khususnya Kadinsos Kota Tasikmalaya, menghargai aspirasi masyarakat dan bersikap profesional saat menghadapi warga yang menuntut haknya.
Menurut Ozos, aksi ini direncanakan berlangsung hari Jumat, 19 September 2025, pukul 13.00 WIB, di depan kantor Dinas Sosial Kota Tasikmalaya. Berdasarkan kan pantauan Lintas Priangan, meskipun massa aksi yang dikomandani Ozos berasal dari Panglayungan, kemungkinan aksi tersebut juga menyedot perhatian elemen masyarakat lainnya.
“Saya dan beberapa teman dari Forum Diskusi Albadar akan turut hadir. Tidak ikut dalam rombongan aksi. Sekadar menunjukkan dukungan kami kepada Kang Ozos dan rekan-rekan,” terang Diki Samani, dari Forum Diskusi Albadar.
“Ini bentuk ekspresi warga atas sikap arogan dan emosional yang diperlihatkan Kadinsos. Kami ingin menyuarakan bahwa aspirasi rakyat tidak boleh diintimidasi,” jelas Ozos.
Kepala Kadinsos Kota Tasikmalaya sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana aksi ini. Namun sebelumnya, sikap emosional Budy Rachman sempat viral di media sosial setelah audiensi berlangsung panas, di mana ia meninggikan suara menghadapi pertanyaan warga terkait pencabutan bansos.
Pengamat sosial menilai insiden ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pejabat publik di Tasikmalaya. Menurut mereka, emosi dan arogansi pejabat tidak hanya merusak citra institusi, tetapi juga berpotensi memicu ketegangan sosial dan aksi massa.
Selain itu, pihak pengawas internal, seperti Inspektorat Daerah dan BKPSDM, diharapkan menindaklanjuti insiden ini untuk memastikan perilaku pejabat sesuai dengan standar pelayanan publik. Publik juga dapat melapor ke Ombudsman jika merasa ada maladministrasi atau intimidasi dalam pelayanan masyarakat.
Lintas Priangan menekankan bahwa aksi warga ini dirancang damai, dengan tujuan menyampaikan aspirasi secara jelas dan tertib. Warga berharap melalui aksi ini, Kadinsos Kota Tasikmalaya dan seluruh jajaran Dinsos dapat lebih menghargai hak warga, serta menegakkan prinsip pelayanan publik yang humanis, adaptif, dan tulus—sesuai slogan HEBAT yang selama ini digaungkan Dinas Sosial. (Lintas Priangan/AA)
Catatan:
Lintas Priangan sangat membuka diri jika dari pihak Kepala Dinas Sosial merasa perlu untuk memberikan tanggapan yang harus dipublikasikan.