Santri Hilang di Tasikmalaya, Warga Diminta Bantu Pencarian

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kabar santri hilang di Tasikmalaya kembali menghebohkan jagat maya setelah sebuah unggahan di media sosial Facebook milik akun bernama Asep Abdul Rofiq beredar pada Senin (27/10/2025). Dalam unggahannya, Asep membagikan foto surat laporan kehilangan dari Polsek Leuwisari dengan caption sederhana tapi menggugah kepedulian:
“Bismillah…. barangkali ada yg melihat Hb no yg ada d surat d bawah yuuuk tolong bantu kawan²ku.”
Unggahan itu memperlihatkan dokumen resmi Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan Orang yang diterbitkan Kepolisian Sektor Leuwisari, Polres Tasikmalaya. Laporan tersebut dibuat oleh seorang bernama Wahyu, yang merupakan pengurus Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam laporan itu dijelaskan, santri yang dilaporkan hilang bernama Kaka Abul Aziz, laki-laki kelahiran Garut, 5 November 2009. Kaka merupakan pelajar asal Kampung Pari, Desa Talagasari, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut.
Pergi dari Pondok Sejak Sabtu, Belum Diketahui Keberadaannya
Menurut keterangan tertulis dalam laporan tersebut, santri hilang di Tasikmalaya itu terakhir terlihat meninggalkan lingkungan Pondok Pesantren Nurul Hikmah pada Sabtu, 25 Oktober 2025, sekitar pukul 08.00 WIB. Saat pergi, Kaka mengenakan baju warna ungu, peci hitam, sandal swallow warna hijau-putih, serta membawa sarung merah bermotif mangga.
Ciri-cirinya disebutkan berambut lurus, berwajah bulat, tinggi sekitar 160 cm, dengan tanda istimewa gigi gingsul. Kondisi mentalnya dilaporkan baik.
Laporan dibuat oleh Wahyu, kelahiran Tasikmalaya tahun 1999, yang juga berstatus santri dan pengurus pondok. Ia berharap siapa pun yang melihat Kaka dapat segera menghubungi nomor yang tertera di surat, yaitu 0852-9845-9389 (Wahyu) atau 0813-1910-6211 (Uus Koswara, orang tua Kaka).
Kasus santri hilang di Tasikmalaya ini kini dalam penanganan pihak kepolisian. Surat kehilangan tersebut diterima langsung oleh Aiptu Candra Irawan, PS. KA SPKT III Polsek Leuwisari, dan ditandatangani pada Senin, 27 Oktober 2025.
Warga Dihimbau Waspada dan Bantu Pencarian
Pihak keluarga dan pengurus pondok menyerukan agar masyarakat sekitar Tasikmalaya dan Garut ikut membantu pencarian. Setiap informasi sekecil apa pun diharapkan bisa menjadi petunjuk untuk menemukan keberadaan Kaka.
“Kalau ada yang melihat ciri-ciri seperti yang disebutkan, tolong segera kabari kami. Semoga anak ini bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat,” ujar Wahyu melalui pesan yang beredar di grup-grup WhatsApp warga.
Unggahan Asep Abdul Rofiq yang menampilkan foto surat kehilangan itu pun ramai dibagikan oleh warganet. Banyak yang ikut mendoakan agar santri muda tersebut segera kembali ke pondok.
Beberapa komentar bahkan menyertakan semangat khas warga Tasikmalaya: “Insyaallah, kabeh bakal milu ngawaskeun,” yang berarti semua akan ikut mengawasi.
Pihak pondok juga mengimbau santri lain agar tidak keluar lingkungan pesantren tanpa izin. Mereka berharap kejadian seperti santri hilang di Tasikmalaya ini bisa menjadi pelajaran bersama tentang pentingnya pengawasan dan komunikasi antara santri, pengasuh, serta keluarga.
Sementara itu, Polsek Leuwisari mengingatkan, apabila di kemudian hari Kaka ditemukan atau telah kembali ke keluarganya, keluarga diharapkan segera melapor kembali ke kantor polisi terdekat agar administrasi laporan bisa ditutup.
Kabar santri hilang di Tasikmalaya ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya perhatian bersama terhadap lingkungan sekitar. Bagi siapa pun yang memiliki informasi, dapat langsung menghubungi nomor yang tercantum di surat laporan, atau mendatangi Polsek Leuwisari, Polres Tasikmalaya.
Semoga Kaka Abul Aziz segera ditemukan dan kembali berkumpul dengan keluarga serta teman-temannya di pesantren dalam keadaan sehat dan selamat. (GPS)




