Berita Tasikmalaya

Ada Bisik-Bisik, Rotasi Pejabat Dipengaruhi Pembisik Wali Kota Tasik?

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Rotasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya kembali menjadi perbincangan hangat. Bukan semata karena mutasi itu melibatkan ratusan pejabat struktural, tapi karena kabar yang beredar di balik layar: adanya “pembisik” yang ikut memengaruhi arah keputusan Wali Kota.

Rotasi Pejabat, Banyak yang Tergeser dan Kaget

Beberapa waktu lalu, Pemkot Tasikmalaya resmi melantik puluhan pejabat dalam rotasi jabatan di lingkungan pemerintah kota. Dari kepala dinas hingga pejabat administrator, pergeseran ini diklaim sebagai bagian dari penyegaran organisasi dan upaya memperkuat kinerja birokrasi.

Namun, tak butuh waktu lama bagi rotasi itu menimbulkan tanda tanya. Ada beberapa nama yang tergeser, sementara sejumlah pejabat lain mendapat posisi strategis meski disebut belum memiliki kompetensi yang sesuai.

Sejumlah PNS mulai bersuara lirih di balik meja kopi. Mereka menyebut ada ketidaksesuaian antara kompetensi dan jabatan baru yang diemban. Bahkan ada pula yang menyinggung soal jejak moral pejabat yang kini justru mendapatkan promosi.

“Kalau sistem merit benar-benar diterapkan secara profesional, seharusnya lebih transparan agar tidak menimbulkan banyak kecurigaan,” ujar salah satu ASN yang enggan disebutkan namanya.

Suasana di Balai Kota pun disebut sempat “dingin”. Beberapa pejabat tampak enggan berkomentar saat dimintai tanggapan. “Kami jalani saja. Yang penting tetap kerja baik,” kata seorang pejabat yang baru saja dilantik, singkat.

Isu Pembisik dan Pertemuan yang Buntu

Belakangan, tepatnya kemarin, Rabu (12/11/2025), muncul kabar yang menambah panas isu rotasi ini. Menurut informasi yang diterima Lintas Priangan dari sumber kredibel namun meminta identitasnya disamarkan, beberapa hari sebelum pelantikan, ada sejumlah pejabat yang dipanggil untuk bertemu dengan seseorang yang dikenal dekat dengan Wali Kota Tasikmalaya.

Dalam pertemuan itu, sumber menyebut, orang dekat wali kota tersebut menyampaikan sejumlah permintaan yang disebutnya “tidak sederhana.” Sayangnya, isi permintaan itu tidak dijelaskan secara detail, namun diyakini berkaitan dengan hal strategis yang bisa memengaruhi posisi atau keputusan di lingkungan pemerintahan.

Pejabat yang diajak bertemu dikabarkan menolak secara halus. “Kalau yang memintanya Pak Wali Kota langsung, saya akan usahakan semaksimal mungkin,” begitu kurang lebih tanggapan sang pejabat dalam pertemuan itu. Ia bahkan menyatakan tak masalah walau hanya lewat sambungan telepon.

Namun permintaan itu tidak ditanggapi. Tak ada percakapan dengan wali kota, tak ada tindak lanjut. Dan saat daftar pejabat hasil rotasi diumumkan, nama sang pejabat mendadak hilang dari posisi lamanya, digeser ke tempat lain.

Isu ini pun segera bergulir di lingkungan ASN. Banyak yang mengaitkan pergeseran itu dengan pertemuan yang gagal berujung kesepakatan tadi. “Kalau benar begitu, berarti rotasi ini bukan soal kinerja, tapi soal siapa dekat dengan siapa,” ujar seorang pegawai senior dengan nada getir.

Klarifikasi dari Lingkaran Wali Kota

Dihubungi terpisah, salah satu sumber di lingkaran Wali Kota Tasikmalaya memberi keterangan berbeda. Ia menilai kabar tentang “pembisik” itu terlalu dilebih-lebihkan.

“Sejauh yang saya tahu, Pak Wali Kota selalu menyerap berbagai masukan dari banyak pihak sebelum mengambil keputusan. Tidak akan sesederhana itu,” ujarnya. “Apalagi, setiap pejabat yang digeser atau dipromosikan pasti dipertimbangkan dari jejak kinerja dan catatan selama ini.”

Meski demikian, pernyataan itu belum cukup menenangkan suasana. Beberapa kalangan menilai, transparansi dalam proses rotasi perlu diperkuat agar tidak selalu menimbulkan tafsir liar.

Bagi sebagian ASN, rotasi kali ini menjadi pelajaran berharga: bekerja baik saja belum tentu cukup. Kadang, siapa yang membisikkan nama di telinga wali kota bisa lebih menentukan. (GPS)

Giuliana P. Sesarani

Giuliana Puti Sesarani, S.H. Redaktur Pelaksana Lintas Priangan [lintaspriangan.com]

Related Articles

Back to top button