Pernyataan KNPI Kota Tasikmalaya Usai Viral Video Perundungan

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kasus perundungan yang terjadi di Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video berdurasi kurang dari satu menit menyebar cepat di media sosial sejak Sabtu (06/12/2025). Rekaman itu menunjukkan beberapa remaja perempuan mengeroyok satu remaja putri dalam sebuah bangunan bambu sempit yang diduga berada di atas kolam. Peristiwa tersebut menggugah keprihatinan banyak pihak, termasuk KNPI Kota Tasikmalaya.
Rekaman itu memperlihatkan korban duduk tak berdaya di tengah lingkaran para pelaku. Selain bentakan bernada kasar—di antaranya, “anjing aing kurang kumaha ka si goblog…”—korban juga menerima tamparan dan siraman air. Dalam dialog yang terekam, tampak bahwa mereka saling mengenal, dan diduga sebelumnya merupakan teman satu lingkungan. Namun suatu perselisihan internal berubah menjadi tindakan perundungan.
Hingga kini, lokasi dan identitas para pihak dalam video tersebut belum dapat dipastikan. Namun informasi yang beredar dari warganet menyebut bahwa korban diduga berasal dari wilayah Cipedes, sementara para remaja lain berasal dari beberapa daerah berbeda seperti Mangkubumi, Manonjaya, Salopa, dan Cilembang. Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai kebenaran informasi tersebut.
KNPI Kota Tasikmalaya Buka Pintu untuk Mediasi
Menanggapi meningkatnya perhatian dan kekhawatiran masyarakat, KNPI Kota Tasikmalaya turut memberikan pernyataan resmi melalui ketuanya, Dhany Tardiwan Noor. Ia menyayangkan terjadinya peristiwa perundungan tersebut dan berharap para remaja di Kota Tasikmalaya dapat memilih jalur penyelesaian yang lebih sehat ketika menghadapi konflik.
Dhany mengatakan bahwa konflik kecil antar teman sebenarnya hal yang lumrah terjadi di masa remaja. Namun, ia mengingatkan pentingnya kemampuan mengendalikan diri agar persoalan tidak berkembang menjadi tindakan kekerasan. “Konflik sesama teman itu biasa, tapi harus bisa mengendalikan diri. Kalau tidak, ada risiko yang tidak kecil yang harus dihadapi, salah satunya risiko hukum,” ujarnya.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua KNPI Kota Tasikmalaya, Dhany menegaskan bahwa pihaknya siap memfasilitasi para remaja yang tengah menghadapi masalah atau perselisihan. Ia menekankan bahwa KNPI Kota Tasikmalaya terbuka bagi siapa pun, terutama pemuda dan pemudi di wilayah kota.
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. KNPI siap jadi mediator untuk menengahi jika di antara pemuda pemudi ada konflik,” kata Dhany. Ia menambahkan bahwa musyawarah adalah nilai yang harus terus dijaga dalam menyelesaikan persoalan antar anak muda. Menurutnya, budaya dialog dapat menyelamatkan generasi muda dari konsekuensi panjang tindakan kekerasan.
Terkait video perundungan yang viral tersebut, Dhany mengundang semua remaja yang terlibat—baik korban maupun para pelaku—untuk datang ke kantor KNPI Kota Tasikmalaya. “Khusus tentang kejadian kemarin, jika para remaja yang terlibat konflik dalam video viral berkenan, silakan kami tunggu semuanya di kantor KNPI. Kita duduk bersama, kultur bangsa ini adalah musyawarah. Kalau konflik selesai dengan baik, semuanya akan enak, tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.
Seruan agar Insiden Tak Berulang
Kasus perundungan di Tasikmalaya ini menjadi pengingat bahwa persoalan remaja tidak hanya terjadi di ruang keluarga atau sekolah, tetapi juga di ruang sosial yang lebih luas. Dengan cepatnya penyebaran video, tekanan sosial dan psikologis dapat meningkat berkali lipat bagi korban maupun pelaku.
Karena itu, kehadiran lembaga seperti KNPI Kota Tasikmalaya sebagai mediator dianggap penting untuk meredam konflik sebelum berubah menjadi tindak kekerasan. Melalui pendekatan dialog dan pendampingan, Dhany berharap masalah serupa tak lagi muncul dan para remaja dapat membangun budaya saling menghargai di tengah pergaulan.
Sementara publik menunggu langkah resmi aparat terkait lokasi dan identitas para pihak dalam video, pernyataan KNPI menjadi salah satu respons yang dinilai menyejukkan di tengah meningkatnya keresahan warga. Dengan pintu yang terbuka bagi para pemuda, KNPI berharap dapat menjadi wadah penyelesaian persoalan sebelum konflik kecil menjadi viral dan berbuntut panjang. (AS)




