Berita Tasikmalaya

Ditikam Teman di Tasikmalaya, Nyawa Pria Ini Melayang

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kota Tasikmalaya kembali digemparkan oleh kasus penusukan yang menewaskan seorang pria di kawasan Pasar Ikan Cieunteung, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, pada Selasa malam, 28 Oktober 2025. Korban berinisial DR (33) ditemukan bersimbah darah setelah ditikam teman sendiri usai terlibat cekcok soal gadai motor.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul sebelas malam. Menurut keterangan warga, kedua pria itu awalnya tampak berbincang santai di area parkiran pasar. Namun suasana mendadak memanas ketika obrolan beralih pada urusan sepeda motor yang digadaikan oleh korban kepada pelaku. Kata demi kata berubah jadi teriakan, hingga akhirnya pelaku yang emosi mencabut pisau lipat dari pinggangnya dan menikam korban di bagian dada kiri.

Warga yang berada di sekitar lokasi panik melihat korban ambruk dan berusaha menolong. Namun luka yang dialami cukup parah hingga nyawa korban tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit. Pelaku langsung melarikan diri meninggalkan korban dan senjata tajam yang sempat terjatuh di lokasi kejadian.

Polisi Amankan Pelaku

Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, membenarkan adanya kejadian tersebut. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, sebilah pisau lipat berdarah, sandal korban, serta sisa minuman keras yang diduga dikonsumsi sebelum kejadian.

“Benar, anggota kami sudah melakukan olah TKP dan mengidentifikasi pelaku. Saat ini pelaku sudah diamankan,” ujar Herman. Ia menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, motif utama penusukan dipicu persoalan gadai motor yang tidak kunjung selesai.

Polisi juga tengah memeriksa beberapa saksi yang berada di sekitar lokasi. Dari keterangan mereka, korban dan pelaku memang dikenal akrab karena sering nongkrong bersama di sekitar pasar. Sayangnya, hubungan pertemanan itu retak gara-gara urusan uang.

Herman mengimbau masyarakat agar segera melapor apabila mengetahui keberadaan pelaku yang kini masuk daftar pencarian orang. Ia juga mengingatkan agar setiap persoalan pribadi atau utang-piutang diselesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan kekerasan.

Warga Geger dan Harapan Tak Terulang

Menurut informasi warga sekitar, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan jarang membuat masalah. Ia mengaku kaget ketika mendapat kabar bahwa warganya tewas dengan cara tragis. “Kami semua tidak menyangka. Mereka berdua teman lama. Kalau pun ada masalah, seharusnya bisa dibicarakan,” ujar Iman, salah seorang warga yang mengenal keduanya.

Kejadian tersebut membuat warga sekitar Pasar Ikan Cieunteung resah. Malam itu, beberapa pedagang masih beraktivitas ketika perkelahian terjadi, membuat suasana pasar yang biasanya ramai mendadak mencekam. Sejak kejadian itu, polisi memperketat patroli malam di kawasan tersebut untuk mencegah insiden serupa.

Tragedi ini menjadi pelajaran pahit bagi warga. Sebuah persoalan kecil bisa berujung maut ketika emosi tidak terkendali. Beberapa tokoh masyarakat bahkan mengingatkan, jika sedang kesulitan ekonomi, sebaiknya mencari jalan keluar yang aman dan legal, bukan melalui pertengkaran yang tak berujung.

Kini, keluarga korban hanya bisa berharap agar pelaku segera tertangkap dan diadili sesuai hukum. Sementara masyarakat Tasikmalaya diimbau untuk lebih berhati-hati menjaga hubungan pertemanan, terutama jika sudah melibatkan uang.

Peristiwa penusukan di Pasar Ikan Tasikmalaya ini menambah daftar kasus kekerasan akibat emosi sesaat. Semoga tak ada lagi nyawa melayang hanya karena persoalan sepele. Karena sejatinya, harga sebuah persahabatan jauh lebih berharga daripada harga motor yang digadaikan. (GPS)

Giuliana P. Sesarani

Giuliana Puti Sesarani, S.H. Redaktur Pelaksana Lintas Priangan [lintaspriangan.com]

Related Articles

Back to top button