Asal-Usul Rupiah: Jejak Sejarah Nama Mata Uang Indonesia

lintaspriangan.com, KAJIAN. Rencana pemerintah untuk melanjutkan kebijakan redenominasi rupiah kembali ramai dibicarakan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan angka mata uang tanpa mengubah nilai riilnya. Penyederhanaan ini diharapkan membuat transaksi lebih praktis serta meningkatkan citra sistem keuangan Indonesia di tingkat global.
Namun, di tengah pembahasan teknis ini, ada pertanyaan yang memikat untuk ditarik kembali ke akar: dari mana sebenarnya nama “rupiah” ini berasal? Sebelum kita merapikan angka rupiah, ada baiknya kita memahami identitas bahasanya.
Berakar dari Bahasa Sanskerta
Secara etimologis, nama rupiah berasal dari kata Sanskerta rūpya atau rūpyakam, yang berarti “perak” atau “logam perak yang ditempa menjadi koin.”
Pada masa itu, perak bukan sekadar logam mulia, tetapi standar nilai dalam perdagangan antardaerah di Asia.
Dengan kata lain, rupiah awalnya bermakna “nilai yang berwujud.” Ia merujuk langsung pada material fisik yang menjadi ukuran nilai ekonomi.
Jejak Perdagangan India ke Nusantara
Dari akar kata Sanskerta tersebut, istilah ini kemudian berkembang dalam mata uang India menjadi rupiya / rupee.
Melalui jalur perdagangan, istilah ini ikut singgah di pelabuhan-pelabuhan Nusantara dan perlahan masuk dalam kosa kata Melayu.
Nusantara bukan hanya titik persilangan rempah, tetapi juga ruang pertemuan bahasa dan simbol.
Maka, nama rupiah adalah bukti bahwa identitas ekonomi Indonesia tidak terpisah dari arus sejarah Asia.
Menjadi Nama Resmi Mata Uang Indonesia
Nama Rupiah digunakan secara resmi pada periode Oeang Republik Indonesia (ORI) 1945–1946, setelah Proklamasi Kemerdekaan.
Pemilihan nama ini bukan teknis semata: ia merupakan pernyataan politik-simbolik bahwa Indonesia hadir sebagai negara berdaulat yang memiliki ukuran nilai sendiri.
Versi Alternatif: Catatan Pendamping
Ada sumber minor yang menghubungkan kata rupiah dengan istilah serupa dalam bahasa Mongolia yang juga berarti “perak.” Namun, bukti linguistiknya tidak sekuat jalur Sanskerta–India–Melayu, sehingga lebih tepat disebut sebagai penjelasan alternatif, bukan arus utama.
Kesimpulan
Nama rupiah bukan sembarang sebutan. Ia adalah warisan peradaban, hasil pertemuan jalur dagang, perkembangan bahasa, dan penegasan identitas Indonesia merdeka.
Ketika redenominasi kelak terlaksana, angka mungkin berubah, tetapi akar sejarah nama rupiah tetap menjadi makna yang melekat.
Rupiah bukan hanya alat tukar.
Rupiah adalah cerita bangsa besar bernama Indonesia.



