Pelantikan Dewan Pengurus Kecamatan Lasqi Nusantara Jaya 1970 di Tasikmalaya 2024-2028

lintaspriangan.com BERITA DAERAH. Bertempat di Pondok Pesantren Al-Mujahidin, Kota Tasikmalaya, berlangsung pelantikan Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Lasqi Nusantara Jaya 1970 Se-Kota Tasikmalaya untuk masa bakti 2024-2028. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pengurus sebelumnya.
H. Dadang Sukanda, selaku Ketua DPD Lasqi Nusantara Jaya 1970 Kota Tasikmalaya, menjelaskan bahwa tujuan dari pelantikan ini adalah untuk memperkuat sinergi dalam menjalankan visi dan misi lembaga.
H. Dadang menyatakan, juga mengatakan dengan adanya DPK di setiap kecamatan, kita berharap bisa lebih dekat dengan masyarakat.
“Pembentukan DPK merupakan langkah penting setelah diadakannya Rapimnas di Kabupaten Majalengka, yang menandai awal pengembangan Lasqi di tingkat lokal.,” katanya.
Selain pelantikan, acara ini juga diramaikan dengan Festival Qasidah Rebana Kota Tasikmalaya Terbuka 2024. H. Dadang menjelaskan bahwa festival ini menjadi momen penting untuk menggali dan mengembangkan potensi seni dari akar rumput.
“Kegiatan ini merupakan sarana untuk menampilkan seni yang berkaitan dengan agama,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa potensi seni daerah harus dikembangkan agar dapat menjadi ciri khas Kota Tasikmalaya, mirip dengan seni tradisional dari daerah lain, seperti Tari Saman dari Aceh.
Dari sudut pandang H. Widodo, Ketua Harian Lasqi Nusantara Jaya 1970, pelantikan DPK dan festival ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali kesenian yang berakar pada nilai-nilai islami.
Ia berharap, masyarakat Kota Tasikmalaya dapat mengenal seni yang islami, tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga anak-anak. Menurutnya, penting bagi generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan seni seperti ini agar mereka mendapatkan pendidikan akhlak yang baik dan terhindar dari perilaku negatif.
H. Widodo juga menyampaikan harapannya bahwa Kota Tasikmalaya dapat menjadi contoh baik di tingkat Jawa Barat dan nasional dalam bidang seni islami.
“Kami ingin melibatkan anak muda agar mereka tidak terjerumus ke dalam narkoba atau kenakalan remaja,” tuturnya.
Festival Qasidah ini diikuti oleh peserta yang terbagi dalam dua kategori, yaitu anak-anak dan dewasa.
H. Widodo menjelaskan bahwa terdapat delapan grup dari kategori anak dan sekitar dua puluh lima grup dari kategori dewasa. Selain peserta dari Kota Tasikmalaya, festival ini juga mengundang sepuluh grup dari Kabupaten Tasikmalaya.
“Festival ini berlangsung selama tiga malam, dan kami berharap dapat memeriahkan suasana kota,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menampilkan bakat, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat rasa persatuan di antara masyarakat.
H. Dadang menekankan, melalui seni, kita bisa membangun komunikasi yang lebih baik dalam masyarakat.Ia berkeyakinan bahwa kegiatan seni seperti ini dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antarkomunitas.
Dari keterangan yang disampaikan oleh H. Dadang dan H. Widodo, dapat dilihat bahwa keduanya memiliki visi yang sama mengenai pengembangan seni di Kota Tasikmalaya. Mereka sepakat bahwa seni qasidah dan rebana harus dihidupkan kembali dan didorong agar dapat menjadi bagian dari identitas kota.
“Kami berharap, kegiatan ini bisa menggugah semangat masyarakat untuk lebih mencintai seni dan budaya lokal,” ungkap H. Widodo.
Melalui pelantikan ini, mereka berharap agar setiap DPK dapat menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, serta menjadi wadah untuk mengembangkan potensi seni yang ada.
“Kami ingin DPK di setiap kecamatan dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” ujar H. Dadang.
Pemerintah Kota Tasikmalaya diharapkan juga memberikan dukungan lebih terhadap kegiatan seni yang dipadukan dengan agama. H. Dadang menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga seni dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan seni.
BACA JUGA: Insiden Pingsan Peserta Sosialisasi Pilkada di Purwadadi: Koordinasi Bermasalah
“Jika kita bersatu, saya yakin Kota Tasikmalaya dapat memiliki ciri khas yang lebih kuat,” tegasnya.
Kegiatan pelantikan dan festival ini menjadi langkah awal yang baik bagi Lasqi Nusantara Jaya 1970 untuk lebih aktif dalam mengembangkan seni di daerah.
Dengan adanya sinergi antara pengurus, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan seni islami di Kota Tasikmalaya dapat terus hidup dan memberikan manfaat bagi semua pihak. H. Widodo menutup pembicaraannya dengan harapan,
“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan seni qasidah dan rebana,” pungkasnya. (WN/lintaspriangan.com)






