lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pendidikan karakter pada anak usia dini terus menjadi prioritas utama di Kota Tasikmalaya, terbukti dengan digelarnya Pameran dan Bazar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berlangsung meriah pada Sabtu, 14 Juni 2025, di Gedung Kelas PAUD IT Ihya Asunnah. Acara ini menarik perhatian banyak peserta dari berbagai lembaga PAUD, yang menampilkan berbagai hasil karya dan keterampilan yang memuat nilai-nilai karakter seperti kejujuran, kerja sama, kemandirian, dan rasa cinta tanah air.
Pimpinan Pondok Pesantren Asunnah, Ustadz Abu Qatadah, menyampaikan bahwa pameran ini merupakan bagian dari dua kegiatan besar tahunan yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya untuk memamerkan karya anak-anak, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap proses belajar mereka. “Melalui pameran ini, kita bisa melihat kelebihan serta mengenali minat dan bakat anak-anak,” ujarnya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Ustadz Abu Qatadah menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini sebagai fondasi tumbuh kembang anak. “Orang tua berperan penting dalam menghargai proses belajar anak, bukan hanya berfokus pada hasil akhir,” tambahnya.
Selain pameran karya anak-anak, acara ini juga diramaikan dengan bazar yang menampilkan produk-produk edukatif, kuliner sehat, dan kerajinan tangan yang melibatkan guru dan orang tua. Suasana penuh semangat belajar dan kebersamaan sangat terasa di setiap sudut acara.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Rahman, yang hadir langsung dalam acara tersebut, memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan semangat para peserta. Ia menyatakan, “Hari ini, kita menyaksikan lebih dari sekadar pameran karya anak-anak. Kita melihat pendidikan karakter yang tumbuh melalui pengalaman langsung, bukan hanya teori.”
Viman juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam menciptakan pendidikan anak usia dini yang holistik dan bermakna. “Pendidikan karakter membutuhkan kerja sama semua pihak. Kegiatan ini adalah bukti bahwa pendidikan karakter bisa disajikan dengan cara yang menarik dan menyenangkan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Viman mengungkapkan bahwa acara ini selaras dengan prinsip pendidikan karakter dan literasi finansial sejak usia dini. Mengutip pandangan OECD, ia menyebut pengenalan konsep keuangan sejak PAUD dapat meningkatkan kecakapan finansial anak di masa depan. “Mereka belajar tentang harga, nilai, pengeluaran, hingga untung-rugi dengan cara yang menyenangkan. Bahkan nilai-nilai ekonomi Islam seperti kejujuran, etika jual beli, dan keberkahan dalam transaksi juga diajarkan,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Viman juga menyoroti dampak positif kegiatan ini terhadap ekonomi lokal, termasuk perputaran uang dan partisipasi aktif UMKM serta orang tua. “Ini adalah contoh nyata dari penerapan prinsip good data, good decision, good result yang terus kami dorong di Kota Tasikmalaya,” tegasnya.
Viman menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk mendukung pendidikan anak usia dini secara menyeluruh. “Pendidikan anak bukan hanya tentang membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga tentang membentuk pribadi yang cerdas kognitif, kuat mental, lembut sosial, dan lurus spiritual. Anak-anak ini bukan hanya generasi penerus, tetapi generasi penerang bangsa,” pungkasnya. (Lintas Priangan/AB)