lintaspriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ada banyak kenangan dibalik pembangunan Pasar Wisata Pangandaran. Tak terasa usia bangunan itu telah memasuki 25 tahun. Setengah dari usia Bupati Pangandaran Citra Fitriyami.
Kala itu, Bupati Ciamis H. Oma Sasmita berpikir bagaimana caranya menata Pangandaran agar indah, bersih dan tertata. Caranya dengan memindahkan para pedagang di pantai ke Pasar Wisata.
Ternyata tidak mudah mengedukasi pedagang. Ujuk rasa dan penolakan pindah ke Pasar Wisata terus terjadi hingga akhirnya sampai hari ini di runtuhkan, Pasar Wisata benar-benar tidak dimanfaatkan sesuai tujuan awal.
Puluhan miliar sia-sia terbuang. Pendapatan retribusi dari Pasar Wisata juga tidak jelas. Bertahun-tahun Pasar Wisata dibiarkan merana tanpa sentuhan kebijakan.
Lama-lama Pasar Wisata jadi hunian orang dari luar Pangandaran. Kumuh dan tidak menghasilkan PAD bagi pemerintah. Berganti bupati tidak merubah wajah Pasar Wisata.
Bupati Citra Fitriyami pasti punya kenangan sebab pasa masa itu ia masih gadis yang konon sempat berjualan. Betapa tidak mudah menata pedagang. Mereka hanya ingin berjualan sesuai keinginan sendiri.
Konsep Pasar Wisata sejak awal adalah untuk berwisata belanja aneka oleh-oleh khas Pangandaran. Selain itu juga untuk arena parkir kendaraan besar agar mudah dipantau retribusinya.
Konsep ini bubar karena pedagang tidak mau menempati dengan alasan jauh dari pantai. Pasar Wisata pun menjadi anak tiri yang tak pernah dilirik.
Semasa kepemimpinan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata nasib Pasar Wisata juga tidak berubah. Dengan dukungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dibangun lagi pasar di pinggir pantai untuk menampung pedagang.
Rupanya ini juga tak merubah perilaku pedagang. Dengan alasan sepi pembeli, bangunan itu pun mulai kosong. Beberapa pedagang kembali mendekati bibir pantai secara diam-diam.
Keindahan pantai hanya sebentar saja terlihat. Diam-diam pedagang kaki lima dan pedagang keliling menjajakan produknya di dekat pantai.
Apakah setelah Pasar Wisata dihancurkan lalu dibangun lahan perparkiran otomatis prilaku pedagang berubah? Ini sudah 25 tahun usia Pasar Wisata, apakah ada peningkatan pendapatan bagi pedagang dan retribusi?
Bagaimana nasib pedagang penghuni Pasar Wisata yang tanpa ada upaya relokasi? Apakah mereka akan diam saja dibongkar kiosnya? Apalagi kepemilikan kios juga tidak jelas.
Dibawah kepemimpinan Bupati Citra Fitriyami, Pangandaran kini sedang bersolek. Pasar Wisata dihapus dari peta wisata Pangandaran. Apakah daya tarik dan pesona Pangandaran akan terus bertahan?
Tiket terusan dan biaya parkir yang semakin mahal apakah tetap diburu para wisatawan? Kita lihat apakah pesona Pangandaran akan terus glowing secantik Ibu Bupati?
Konsentrasi pembangunan dipusatkan di Pantai Barat dan Timur, ini akan mematikan Pantai Karapyak yang tidak ada sentuhan pembangunan. Apakah Pantai Karapyak juga akan dianaktirikan seperti sebelumnya? Semoga Bupati Citra Fitriyami tak melupakan Pantai Karapyak untuk memecah kepadatan pengunjung di Pantai Barat. (Lintas Priangan)