Misteri Mayat di Sungai Citanduy Akhirnya Terungkap

lintaspriangan.com. BERITA BANJAR. Misteri penemuan mayat yang mengapung di Sungai Citanduy akhirnya terungkap. Kepastian identitas korban diperoleh setelah pihak keluarga mendatangi Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) di RSUD Kota Banjar, Jumat, (27/12/2024).
Korban diketahui bernama Dewi Siti Marhamah (47), warga Lingkungan Parung Lesang, Kelurahan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Kabar tersebut sontak mengejutkan keluarga yang sebelumnya telah melakukan pencarian sejak pagi hari.
Seperti diketahui sebelumnya, Warga Kota Banjar digegerkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa identitas yang mengambang di Sungai Citanduy pada, Jumat (27/12/2024) sore.
Insan Kamil, menantu korban mengatakan, mertuanya itu meninggalkan rumah sekitar pukul 09.00 WIB tanpa memberi tahu tujuan kepergiannya.
“Tadi pagi beliau pergi dari rumah sekitar jam sembilan, dan tidak ada yang tahu pergi kemana,” kata Insan saat ditemui awak media di rumah sakit.
Dijelaskan Insan pihak keluarga langsung berusaha mencari Dewi ketika menyadari sampai siang hari Ia tidak kunjung pulang. Keluarga sudah menyisir berbagai lokasi di sekitar rumah, termasuk daerah terminal, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Dewi. Bahkan, keluarga diluar kota, termasuk yang berada di Ciamis, turut dihubungi untuk memastikan apakah Dewi mungkin berada disana.
“Kami sudah mencari kemana-mana, lingkungan sekitar, terminal, dan keluarga di Ciamis juga dihubungi. Tapi semuanya tidak ada yang tahu keberadaan beliau,” jelas Insan.
Lebih lanjut, Insan mengungkapkan, Dewi memiliki riwayat penyakit kejiwaan yang sudah dideritanya sejak tahun 2010. Selama ini, Dewi tengah menjalani proses pengobatan untuk mengatasi kondisinya.
“Ibu memang memiliki riwayat penyakit kejiwaan sejak lama, sekitar tahun 2010. Kemarin-kemarin juga masih dalam tahap pengobatan,” ungkap Insan dengan nada lirih.
Keluarga akhirnya memastikan kalau mayat yang ditemukan di Sungai Citanduy adalah Dewi setelah mengenali ciri-ciri fisiknya. Meskipun kejadian ini sangat mengejutkan dan menyedihkan, keluarga memilih untuk menerima musibah ini dengan ikhlas.
Menurutnya, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah Dewi. Keluarga sudah cukup yakin dengan penyebab kematian Dewi dan tidak ingin proses lebih lanjut yang dianggap tidak perlu.
“Kami memutuskan untuk tidak melakukan otopsi pada jenazah. Kami menerima ini sebagai musibah dan sudah ikhlas,” katanya.
Setelah identitas Dewi dipastikan, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga, dan langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
Salah seorang warga setempat yang ikut membantu pencarian, Asep (40), mengatakan bahwa kabar hilangnya Dewi memang sempat membuat warga sekitar turut membantu pencarian. Ia merasa lega ketika akhirnya korban ditemukan meskipun dalam keadaan yang tidak diharapkan.
“Warga juga ikut mencari tadi pagi, tapi tidak ada yang menduga kalau beliau akan ditemukan di sungai,” ujar Asep.
BACA JUGA: Proyek SMP IT Miftahul Huda II Ciamis Molor, Transparansi Dipertanyakan
Penemuan mayat Dewi di Sungai Citanduy sempat membuat geger warga Kota Banjar. Apalagi, kondisi sungai saat itu cukup deras akibat hujan deras pada malam sebelumnya, yang membuat proses evakuasi menjadi lebih sulit.
Pihak kepolisian dan petugas terkait juga sudah memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa kematian Dewi murni akibat kecelakaan.
Sementara itu, pihak keluarga berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini dan tidak berspekulasi lebih jauh terkait penyebab kematian Dewi. Mereka juga memohon doa agar almarhumah dapat beristirahat dengan tenang.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama keluarga yang memiliki anggota dengan kondisi kesehatan mental tertentu, untuk terus memberikan perhatian ekstra. Dukungan keluarga dan pengawasan yang baik sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Jenazah Dewi akhirnya dimakamkan di pemakaman umum setempat pada Jumat sore dengan dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan tetangga yang turut berbelasungkawa. Prosesi pemakaman berlangsung dengan khidmat dan penuh haru.
Keluarga besar Dewi Siti Marhamah berharap agar kejadian serupa tidak terulang dimasa mendatang dan meminta masyarakat untuk lebih peduli terhadap keluarga yang memiliki kondisi kesehatan serupa. (Johan/lintaspriangan.com)






