Berita Cianjur

BPBD Cianjur Selidiki Fenomena Gas Cijedil yang Memaksa Warga Mengungsi

BPBD menyelidiki fenomena gas Cijedil yang memaksa satu keluarga mengungsi akibat bau gas dan lantai panas.

lintaspriangan.com, BERITA CIANJUR – Satu rumah di Kampung Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, dilaporkan mengeluarkan bau gas menyengat dan hawa panas dari lantainya. Fenomena fenomena gas Cijedil ini membuat penghuninya mengungsi dan memicu kekhawatiran warga sekitar. BPBD Cianjur menunggu hasil pemeriksaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memastikan apakah gejala tersebut terkait aktivitas geologi bawah permukaan. Temuan ini penting karena menyangkut keselamatan warga dan risiko kerusakan lingkungan jika dibiarkan tanpa kepastian penyebab.

Bau Gas dan Lantai Panas, Pemerintah Daerah Turun Tangan

BPBD Cianjur telah meninjau lokasi dan meminta pemilik rumah mengungsi sementara. Sekretaris BPBD Cianjur, Asep Sudrajat, menjelaskan bahwa fenomena tersebut baru terjadi di satu rumah, tetapi intensitas bau gas dan hawa panas cukup kuat untuk memicu kekhawatiran. “Pemilik beserta keluarganya sudah mengungsi demi menghindari hal yang tidak diinginkan sambil menunggu kepastian dari PVMBG,” ujar Asep.

BPBD telah menyurati Kementerian ESDM melalui PVMBG untuk melakukan pemeriksaan langsung. Hingga kini, belum ada penetapan penyebab karena menunggu analisis tim geologi yang berwenang. Fenomena ini menjadi perhatian karena tidak ditemukan indikasi kebocoran gas elpiji atau gangguan listrik—dua sumber risiko umum yang biasanya memicu bau dan panas.

Asep menegaskan bahwa langkah lanjutan baru dapat ditempuh setelah hasil pemeriksaan lengkap diterima. Pemerintah daerah menginginkan kepastian teknis agar respons kebencanaan dapat disesuaikan dengan rekomendasi PVMBG. Kepala keluarga yang mengungsi kini menempati rumah saudara di sekitar lokasi.

Pengakuan Pemilik Rumah: Dentuman Kecil hingga Lantai Capai 50 Derajat

Pemilik rumah, Sadad (46), menjadi saksi pertama munculnya gejala fenomena gas Cijedil. Ia mengaku mendengar beberapa kali suara dentuman kecil sebelum bau gas menyengat muncul. Sejak itu, lantai teras semakin panas. Suhu yang diukur Sadad mencapai 50 derajat Celsius.

“Hawa panas menyengat pada wajah saat berada di teras rumah,” ungkapnya. Dugaan awal mengarah ke tabung elpiji, namun pengecekan ulang tidak menemukan kebocoran. Pemeriksaan jaringan listrik oleh PLN juga tidak menunjukkan adanya gangguan. Meski dua sumber umum sudah dieliminasi, bau gas terus menguat dan panas di lantai meningkat tiap hari.

Sadad akhirnya mengungsikan keluarga karena khawatir risiko kesehatan dan keselamatan. Tepat tiga hari sebelum laporan masuk ke BPBD, peningkatan hawa panas mulai terasa signifikan. Ia berharap pemeriksaan PVMBG dilakukan secepat mungkin agar diketahui sumber gas dan potensi bahaya yang mengintai.

Menanti Kepastian Geologi dan Dampaknya bagi Warga

Fenomena ini menimbulkan rasa waswas di lingkungan sekitar, walaupun rumah lain tidak mengalami gejala serupa. Warga mempertanyakan apakah kejadian ini berkaitan dengan potensi kebocoran gas bawah tanah, aktivitas geothermal, atau dinamika geologi lokal.

Baca juga: Fasilitas MBG Kota Banjar Ditinjau Langsung oleh Menteri PUPR

Sadad menilai kepastian dari PVMBG sangat penting. “Harapan saya segera dipastikan penyebabnya agar kami tidak lagi mengungsi. Setiap pulang, hawa panas semakin tinggi dan bau gas semakin menyengat,” ujar dia. Situasi ini membuat warga menahan aktivitas di sekitar lokasi sampai ada pernyataan resmi dari pemerintah.

Dari sisi mitigasi bencana, kasus seperti fenomena gas Cijedil memerlukan pemeriksaan ilmiah menyeluruh karena melibatkan faktor alam yang tidak dapat diawasi secara kasat mata. PVMBG memiliki kewenangan menentukan apakah fenomena tersebut mengarah pada aktivitas geothermal ringan, pelepasan gas alam dari rekahan tanah, atau gangguan geologi lainnya.

Jika penyebabnya terkait sistem geothermal, pemerintah perlu menyiapkan mitigasi jangka panjang dan studi lebih lanjut terhadap kondisi bawah permukaan. Bila terkait kebocoran gas alam, maka penanganan harus melibatkan instansi teknis untuk memastikan keselamatan lingkungan warga. BPBD memastikan koordinasi lintas instansi akan dilakukan sesuai perkembangan informasi dari PVMBG.

Fenomena ini juga mengingatkan potensi geologi Cugenang, wilayah yang sebelumnya mengalami sejumlah kejadian tanah bergerak dan rekahan pascagempa. Pemeriksaan mendalam dapat membantu menentukan apakah peristiwa ini berdiri sendiri atau merupakan bagian dari dinamika geologi yang lebih luas.

Fenomena gas Cijedil kini menunggu hasil pemeriksaan PVMBG demi menentukan penyebab bau gas dan lantai panas serta memastikan langkah mitigasi bagi warga. (MD)

Related Articles

Back to top button