Miftah Sofa Raih Penghargaan “Inspirator Generasi Muda” dari AMPI Ciamis

lintaspriangan.com. CIAMIS. Abdul Wahid Miftah Sofa menerima penghargaan sebagai ‘Inspirator Generasi Muda’ dari Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Ciamis. Penghargaan diberikan dalam ajang “Gebyar Pemuda Inspiratif 2025” di Aula Wretikandayun, Situs Karangkamulyan, Senin (27/10/2025).
Miftah Sofa merupakan Kepala Desa Beber, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, yang membuktikan kalau perubahan besar bisa dimulai dari desa. Penghargaan diberikan atas dedikasi dan program inovasi sosial yang dilakukannya.
Abdul Wahid Miftah Sofa adalah sosok pemimpin muda yang berangkat dari bawah. Ia lahir pada 5 Juli 1987, lulusan SMA Ashofa Cimaragas ini melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almusdariyah (2022).
Miftah memulai kiprahnya menjadi ketua karang taruna desa, kecamatan dan akhirnya dipercaya memimpin Desa Beber. Sebagai kepala desa, Ia menghadirkan berbagai inovasi program sosial berbasis kemandirian masyarakat.
Adapun beberapa inovasi yang telah dilaksanakan di Desa Beber diantaranya, Bidang Pendidikan, Bidang Keagamaan (Spiritual), Pelayanan Spesial Masyarakat (PSM), Bidang Pemberdayaan, Bewara Dusun dan Inovasi terbaru di Bidang Sosial “BERAYAT”
Salah satu inovasi Desa Beber di bidang pendidikan adalah program “Kambing untuk Anak Sekolah”. Dalam program ini, anak warga Desa Beber yang baru masuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) akan diberikan satu ekor kambing.
“Tahun ini, tercatat 30 ekor kambing telah kami salurkan ke lima sekolah dasar yaitu SDN Beber 1, SDN Beber 2, SDN Beber 3, MI Beber, dan MI Azahra,” katanya.
Ia menegaskan, kambing yang diberikan bukan berasal dari dana ketahanan pangan, melainkan dana sosial hasil swadaya kelompok sosial masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Kebaikan.
“Kami ingin menumbuhkan semangat gotong royong dan keberkahan sosial. Hewan ternak ini bukan hanya simbol hadiah, tapi bentuk investasi masa depan bagi anak-anak kami,” ujarnya.
Selain kambing, Desa Beber juga memiliki program pengembangan sapi, yang dibagikan dalam kegiatan Bewara Dusun untuk empat dusun terpilih.
“Meski terkendala pembangunan kandang, namun warga bergotong royong membangunnya secara udunan di setiap dusun,” jelasnya.
Inovasi sosial lainnya adalah gerakan Beber Raya Asuh Yatim (BERAYAT), yang merupakan wadah kolaboratif untuk mendampingi anak-anak yatim di tingkat desa.
“Program ini mengajak seluruh warga menanggung dan membantu kesejahteraan anak yatim di lingkungannya. Saat ini tercatat ada 17 anak yatim di Desa Beber,” tandasnya.
Ke depan, Miftah juga tengah menyiapkan inovasi “Podol Jadi Emas”, yakni program pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk organik produksi lokal.
“Beragam inovasi ini sebagai wujud bakti kepada tanah kelahiran. Saya hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk warga Beber. Jika anak-anak muda terinspirasi dari langkah kecil kami, itulah penghargaan terbesar sebenarnya,” tandasnya.
BACA JUGA: AMPI Ciamis Gelar Gebyar Pemuda Inspiratif
Miftah menegaskan, seluruh inovasi di Desa Beber lahir dari gagasan warga dan dijalankan bergotong-royong.
“Inovasi bukan hanya soal ide, tapi bagaimana masyarakat merasa memiliki dan menjalankannya. Dengan kebersamaan, Desa Beber bisa terus maju,” ungkapnya.
Ketua DPD AMPI Ciamis, Mohamad Ijudin, menilai Kepala Desa Beber sebagai sosok pemuda inspiratif yang layak dijadikan teladan nasional. Ia bukan hanya seorang kepala desa berprestasi, tapi simbol perjuangan pemuda yang tumbuh dari nol.
“Dari anggota karang taruna, ia bertransformasi menjadi pemimpin muda dengan segudang inovasi sosial dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Ijudin sangat mengapresiasi peran Miftah sebagai narasumber dalam Gebyar Pemuda Inspiratif 2025. Ia berhasil memotivasi generasi muda memahami nilai-nilai empat pilar kebangsaan dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
“Inspirasi yang diberikan bukan karena jabatannya, tetapi karena keuletan, kegigihan, dan proses panjang yang dilaluinya. Inilah wujud nyata semangat Sumpah Pemuda di era modern,” tandasnya.
Miftah menjadi bukti, perubahan besar bisa dimulai dari desa. Kepemimpinan sejati tidak diukur dari jabatan, tetapi melalui pengabdian dan manfaat nyata bagi masyarakat. (NID)






