Berita Tasikmalaya

Keributan Pawai Tasikmalaya Berakhir Damai Lewat Musyawarah

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Keributan pawai Tasikmalaya saat HUT ke-80 RI akhirnya berakhir damai lewat musyawarah. Polisi, TNI, dan tokoh masyarakat meredam konflik yang bermula dari kesalahpahaman kecil. Meski sempat terjadi pelemparan batu hingga warung UMKM rusak, tidak ada korban jiwa.

Kedua pihak menandatangani pernyataan damai di atas materai dan berkomitmen mempererat silaturahmi. Sinergi aparat dan warga menjadi kunci dalam meredam situasi. Keributan pawai Tasikmalaya kini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga keamanan dan kondusivitas perayaan kemerdekaan di lingkungan masyarakat.

Keributan pawai Tasikmalaya yang sempat memanas saat peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, akhirnya berhasil diselesaikan lewat jalur musyawarah. Polisi, TNI, pemerintah kelurahan, dan tokoh masyarakat bersatu menenangkan warga agar perayaan tetap berjalan khidmat.

Kapolsek Indihiang, Kompol H. Iwan, menuturkan perselisihan bermula dari senggolan kecil di tengah keramaian arak-arakan. Gesekan itu berkembang karena percakapan emosional, sehingga suasana pawai mendadak ricuh. Massa terpancing hingga terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan sebuah warung UMKM mengalami kerusakan kaca etalase. Meski begitu, keributan pawai Tasikmalaya tidak menimbulkan korban jiwa.

Musyawarah Jadi Jalan Keluar

Kompol Iwan menjelaskan kedua pihak akhirnya duduk bersama dalam musyawarah yang dipimpin aparat gabungan. Para ketua RW, tokoh agama, dan pemuda turut hadir. Hasilnya, kedua belah pihak menandatangani pernyataan di atas materai untuk tidak memperpanjang masalah. Mereka juga sepakat mempererat tali silaturahmi agar keributan pawai Tasikmalaya tidak terulang.

“Keributan ini berawal dari hal kecil, tapi bisa membesar karena massa. Syukurlah bisa kita redam dan selesaikan damai,” ujarnya kepada wartawan, Senin siang. Ia menambahkan, lemparan batu dan kerusakan warung lebih bersifat pelampiasan emosi sesaat.

Sinergi Aparat dan Warga

Situasi bisa terkendali berkat kerja cepat aparat bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, lurah, hingga tokoh masyarakat. Mereka turun langsung ke lokasi dan segera memfasilitasi mediasi. Menurut Kompol Iwan, langkah itu membuktikan pentingnya sinergi antara aparat dan warga dalam menjaga kondusivitas.

“Melalui jalur musyawarah, kedua pihak sepakat damai. Ini bukti kalau penyelesaian masalah secara kekeluargaan lebih kuat dari benturan emosi,” jelasnya. Ia mengimbau masyarakat agar tetap menjaga keamanan, terutama saat momentum bersejarah seperti HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Menjaga Kondusivitas Perayaan

Keributan pawai Tasikmalaya menjadi pengingat bahwa perayaan kemerdekaan tidak boleh ternodai konflik. Kompol Iwan menekankan agar masyarakat terus menjaga suasana guyub dan rukun. “Kami mengajak semua pihak untuk memastikan perayaan berlangsung aman dan kondusif,” pungkasnya.

Dengan penyelesaian damai ini, pawai kembali menjadi simbol kebersamaan. Suara musik, tawa anak-anak, dan semangat kemerdekaan kembali menggema di Indihiang tanpa bayang-bayang perselisihan. Keributan pawai Tasikmalaya pun kini tinggal catatan kecil, digantikan dengan komitmen warga menjaga persatuan. (Lintas Priangan/AB)

Related Articles

Back to top button