8 Pesan Wali Kota Viman untuk PPPK Kota Tasikmalaya

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Suasana Lapangan Bale Kota Tasikmalaya berubah menjadi lautan kebahagiaan pada Senin, 24 November 2025. Sebanyak 1.855 tenaga non-ASN resmi diangkat menjadi PPPK Kota Tasikmalaya dalam prosesi Apel Pagi yang dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan bagi ASN berprestasi tingkat Jawa Barat. Wajah-wajah yang selama bertahun-tahun mengabdi di berbagai sudut pelayanan publik akhirnya tiba pada momen yang mereka nantikan.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, hadir langsung memimpin prosesi dan menyampaikan sejumlah pesan strategis yang ia tekankan sebagai fondasi kinerja aparatur ke depan. Ia menyebut pengangkatan besar-besaran PPPK Kota Tasikmalaya ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret dalam penataan pegawai non-ASN setelah tarik ulur panjang yang berlangsung bertahun-tahun.
“Ini adalah wujud komitmen Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menyelesaikan persoalan tenaga non-ASN. Penataan ini sudah kita jalankan sejak 2024,” ujar Viman dengan tegas.
Momentum pelantikan itu pun diwarnai selebrasi hangat. Para PPPK berpelukan, bernyanyi, meneriakkan yel-yel, bahkan sempat menggotong Wali Kota sebagai ungkapan syukur. Viman hanya tersenyum lebar melihatnya. “Alhamdulillah, hari ini hari yang ditunggu para honorer,” katanya disambut sorak sorai.
Namun di balik suasana meriah itu, Wali Kota membawa pesan yang tidak main-main: delapan poin penting mengenai etos kerja, integritas, hingga arah masa depan pelayanan publik di Kota Tasikmalaya.
8 Pesan Wali Kota Viman untuk PPPK Kota Tasikmalaya
1. Pengangkatan Ini Adalah Komitmen Pemerintah
Viman menegaskan bahwa pengangkatan PPPK Kota Tasikmalaya merupakan komitmen jangka panjang pemerintah daerah. Ia ingin memastikan seluruh pegawai yang selama ini bekerja dalam ketidakpastian akhirnya mendapat kepastian status.
2. PPPK Tetap Memikul Tanggung Jawab Besar
Meski berstatus paruh waktu, PPPK menurutnya tetap memikul tanggung jawab setara ASN lainnya. “Mereka ujung tombak pelayanan publik Kota Tasikmalaya,” jelasnya.
3. Evaluasi Kinerja Akan Dilakukan Secara Berkala
Pemkot memastikan akan melakukan evaluasi kinerja satu per satu sesuai perjanjian kerja. Viman bahkan menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh setahun ke depan.
4. SDM Adalah Penggerak Utama Visi Kota
Dalam sambutannya, ia menyebut SDM PPPK sebagai “pembalap”, sementara organisasi pemerintah sebagai “mesinnya”. Keduanya harus bergerak cepat dan selaras untuk mewujudkan visi Tasikmalaya sebagai kota industri, jasa, dan perdagangan yang religius, inovatif, maju, dan berkelanjutan.
5. Empat Pilar Aparatur: Disiplin, Integritas, Kompetensi, dan Kemampuan Digital
Ini menjadi highlight utama. Viman mengingatkan bahwa pelayanan publik masa kini menuntut kecepatan, keakuratan, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi. “Pelayanan semakin modern, masyarakat semakin cerdas. Aparatur harus lebih siap,” ujarnya.
6. PPPK Harus Melindungi, Memudahkan, dan Membahagiakan Masyarakat
Tiga prinsip ini ia sebut sebagai “ruh pelayanan”. Bagi Viman, aparatur tak cukup sekadar bekerja, tapi harus mampu menghadirkan rasa aman, kemudahan, dan kebahagiaan bagi masyarakat.
7. Hindari Empat Dosa Besar
Dengan nada tegas, ia mengingatkan para PPPK untuk menjauhi:
- KKN
- Narkoba
- Judol (judi online)
- Pinjol yang merusak stabilitas keuangan pribadi
Viman menegaskan bahwa pelanggaran terhadap hal-hal itu dapat menjadi ancaman serius terhadap karier aparatur.
8. Jadikan Pengangkatan Ini sebagai Penyemangat Baru
Ia berharap momentum ini menjadi bahan bakar semangat bagi seluruh aparatur. Terlebih, Pemkot juga memberikan apresiasi kepada dua ASN berprestasi Jawa Barat pada hari yang sama. “Semoga semangat berprestasi ini menular,” ungkapnya.
Tantangan Kesejahteraan Masih Menanti
Di tengah euforia pelantikan PPPK Kota Tasikmalaya, isu kesejahteraan tak luput mencuat. Koordinator Tenaga Honorer Kota Tasikmalaya, Asep Setiawan, mengingatkan agar Pemkot segera menyelesaikan persoalan penyetaraan penghasilan. Ia menegaskan bahwa status dan SK tidak cukup tanpa kesejahteraan yang layak.
Isu gaji PPPK paruh waktu memang sempat menjadi sorotan di berbagai wilayah Tasikmalaya, dengan kasus gaji sekitar Rp1,5 juta per bulan yang jauh di bawah UMK.
Asep berharap, dengan perubahan status ini, Pemkot dapat bergerak lebih cepat. “Kami harap segera ada penyetaraan penghasilan,” tegasnya.
Dengan pelantikan ribuan PPPK Kota Tasikmalaya dan delapan pesan kuat dari Wali Kota, babak baru dalam tata kelola aparatur di Kota Tasikmakaya pun dimulai. Tantangan kesejahteraan mungkin masih menjadi pekerjaan rumah, namun momen ini tetap menjadi titik penting perjalanan panjang para tenaga honorer menuju kepastian dan pengakuan yang layak. (GPS)




