Dunia

Hakim Frank Caprio Wafat, Dunia Kehilangan Sosok “Nicest Judge in the World”

lintaspriangan,com, BERITA DUNIA. Dunia hukum dan publik internasional berduka setelah wafatnya Hakim Frank Caprio, sosok yang dikenal luas sebagai “Nicest Judge in the World” berkat gaya kepemimpinannya yang penuh empati di ruang sidang. Caprio meninggal pada Rabu, 20 Agustus 2025, dalam usia 88 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas yang dideritanya selama hampir dua tahun terakhir.

Kabar duka ini diumumkan melalui akun resmi media sosial Caprio. Dalam pernyataan itu disebutkan, ia meninggal dengan damai setelah perjuangan panjang menghadapi penyakitnya. Pada Desember 2023, Caprio secara terbuka mengumumkan bahwa ia didiagnosis menderita kanker pankreas. Ia menjalani serangkaian perawatan intensif, namun kesehatannya terus menurun hingga akhirnya ia menghembuskan napas terakhir.

Meski tengah sakit, Caprio tetap aktif menulis dan bahkan sempat menerbitkan sebuah memoar yang berisi refleksi perjalanan hidup serta prinsipnya dalam menegakkan hukum dengan hati nurani (AP News, People, EW).

Frank Caprio lahir di Providence, Rhode Island, pada 1936. Ia menjabat sebagai hakim utama di Pengadilan Kota Providence sejak 1985 hingga pensiun pada 2023. Selama hampir empat dekade kariernya, Caprio dikenal bukan hanya karena integritas hukumnya, tetapi juga karena pendekatan humanis dalam memberikan putusan. Popularitasnya menembus batas Amerika Serikat melalui program televisi Caught in Providence. Tayangan tersebut merekam sidang pelanggaran lalu lintas ringan dengan gaya khas Caprio yang mengedepankan kehangatan, humor, serta belas kasih.

Momen-momen empati Caprio di ruang sidang menjadi viral di berbagai platform media sosial, dengan lebih dari satu miliar tayangan. Salah satu yang paling banyak dibicarakan publik adalah saat ia membebaskan denda seorang pria lanjut usia yang tengah berjuang merawat anaknya yang sakit. “Saya selalu percaya, setiap orang yang berdiri di hadapan saya bukan hanya sebagai terdakwa, tapi juga sebagai manusia dengan cerita hidupnya sendiri,” ujar Caprio dalam salah satu wawancara yang membuat acaranya populer.

Dalam kesempatan lain, ia juga pernah menyampaikan prinsip hidupnya yang sederhana namun bermakna “Jika Anda bisa memberi kebaikan, lakukanlah. Dunia ini sudah keras, jadi jangan tambahkan beban kepada orang lain.” Kutipan ini sering dibagikan ulang oleh para penggemarnya sebagai refleksi atas nilai-nilai kemanusiaan yang ia bawa ke dalam dunia peradilan.

Gubernur Rhode Island, Dan McKee, turut menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyebut Caprio sebagai “aset negara bagian”. Sebagai bentuk penghormatan, McKee memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh kantor pemerintahan. Sementara itu, keluarga Caprio mengenang almarhum sebagai sosok hangat, rendah hati, serta teguh percaya pada kebaikan akan berbalas kebaikan pula.

Frank Caprio meninggalkan seorang istri, lima anak, tujuh cucu, dan dua cicit. Warisannya tidak hanya berupa putusan-putusan pengadilan, tetapi juga teladan tentang bagaimana hukum dapat ditegakkan tanpa meninggalkan sisi kemanusiaan atau nurani. Dengan wafatnya Frank Caprio, dunia hukum dan masyarakat kehilangan figur yang mampu menjembatani antara keadilan, empati, serta belas kasih. (Lintas Priangan/AC)

Related Articles

Back to top button