lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA.
Sebuah langkah strategis tengah digeber Pemerintah Kota Tasikmalaya. Demi mengakhiri kekosongan delapan jabatan pimpinan tinggi pratama (Eselon II) yang krusial, Pemkot bersiap menggelar seleksi terbuka (job fit) dalam waktu dekat. Inisiatif ini menandai komitmen serius untuk memperkuat struktur birokrasi dan memastikan optimalisasi roda pemerintahan.
Kekosongan posisi-posisi strategis ini telah menjadi perhatian serius, mengingat saat ini delapan kursi tersebut hanya diisi oleh pelaksana tugas (Plt). Kondisi ini dikhawatirkan dapat menghambat efektivitas pemerintahan secara keseluruhan dan, yang lebih penting, berpotensi menurunkan kualitas pelayanan publik yang sangat dibutuhkan masyarakat. Ketiadaan pejabat definitif di pos-pos penting ini dipandang berdampak langsung pada kelancaran program-program daerah, terutama di sektor-sektor vital yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga.
Urgensi pengisian jabatan ini semakin terasa mengingat saat ini Pemkot Tasikmalaya tengah fokus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Dokumen ini akan menjadi kompas bagi arah pembangunan kota selama lima tahun ke depan.
“Tanpa pejabat definitif di posisi strategis, tentu akan mengganggu perumusan dan pelaksanaan program-program penting daerah,” tegas Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, saat ditemui awak media pada Rabu, 18 Juni 2025 siang.
Wali Kota Viman menjelaskan bahwa Pemkot telah merancang skema job fit sebagai tahap awal untuk mengisi kekosongan jabatan-jabatan kunci tersebut. “Maka dari itu, pelaksanaan seleksi terbuka menjadi langkah krusial untuk memperkuat struktur birokrasi dan menjamin keberlanjutan pembangunan,” imbuhnya, menekankan bahwa langkah ini adalah bagian tak terpisahkan dari upaya Pemkot untuk memastikan stabilitas dan progresivitas pemerintahan.
Proses Administratif dan Harapan Penguatan Birokrasi
Meskipun urgensi seleksi ini sangat tinggi, pelaksanaannya masih melalui proses koordinasi intensif dengan panitia seleksi (pansel) dan menunggu izin resmi dari Kementerian Dalam Negeri. “Job fit, insyaallah, secepatnya. Saat ini sedang berkomunikasi dengan pansel dan mempersiapkan peserta. Jadi, ditunggu saja,” ungkap Viman. Ia juga menegaskan bahwa informasi teknis terkait pelaksanaan job fit belum bisa disampaikan secara rinci kepada publik. Hal ini dilakukan untuk menghormati etika komunikasi internal pemerintahan, di mana informasi tersebut akan lebih dahulu disampaikan kepada jajaran pejabat Eselon II secara internal.
“Jangan sampai saya sampaikan ke media, tapi Eselon II-nya belum tahu. Tunggu saja, iya, job fit itu untuk Eselon II,” tegasnya, menunjukkan komitmen Pemkot terhadap transparansi internal sebelum publikasi luas.
Di sisi lain, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tasikmalaya telah mengambil langkah proaktif dengan mengajukan permohonan rekomendasi ke pemerintah pusat. Setelah izin resmi diterbitkan, tahapan job fit akan segera dilanjutkan ke proses lelang terbuka (open bidding), yang menjadi prosedur standar sebelum penetapan pejabat definitif.
Delapan jabatan Eselon II yang saat ini masih kosong di lingkungan Pemkot Tasikmalaya dan menjadi target pengisian meliputi:
- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
- Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Kepala Dinas Sosial
- Kepala Dinas Pendidikan
- Asisten Daerah III (Asda III)
- Kepala Bappelitbangda
- Kepala BPKAD
- Kepala Inspektorat
Dengan segera dilaksanakannya seleksi terbuka ini, diharapkan struktur pemerintahan Kota Tasikmalaya akan menjadi lebih solid, responsif, dan mampu menjalankan pembangunan daerah secara lebih optimal dan berkelanjutan. Langkah ini merupakan investasi jangka panjang untuk efektivitas birokrasi dan peningkatan kualitas layanan publik bagi seluruh warga Tasikmalaya. (Lintas Priangan/AB)