lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Di balik usia sekolah yang belum genap setahun, SDIT Ainun Kota Tasikmalaya mencuri perhatian publik dengan capaian luar biasa: 19 siswanya yang rata-rata berusia 7 tahun sukses menghafal Juz 30 Al-Qur’an hanya dalam 10 bulan.
Hal ini diumumkan dalam gelaran Uji Publik atau Tasmi’ Terbuka yang berlangsung penuh khidmat di halaman sekolah, Senin (23/6/2025). Satu per satu, para hafidz cilik tampil percaya diri melantunkan hafalan mereka di hadapan guru, orang tua, dan tamu undangan yang hadir di Jalan Cipanas Galunggung, Kecamatan Bungursari.
Dalam sesi uji publik, anak-anak diuji secara acak oleh tamu undangan yang membacakan potongan ayat. Hebatnya, seluruh peserta mampu melanjutkan ayat dengan tepat dan fasih, membuktikan kualitas hafalan mereka yang mumpuni.
Apresiasi diberikan dalam bentuk selempang kelulusan yang disematkan langsung oleh KH. Muhammad Yan-Yan Al Bayani, S.Kom.I., M.Pd.—seorang mubaligh berpengaruh di Tasikmalaya yang juga menyampaikan tausiyah penuh makna dalam acara tersebut. Ia menegaskan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak dini.
“Anak-anak yang sejak kecil dekat dengan Al-Qur’an tak hanya akan hafal, tapi juga tumbuh menjadi generasi yang memahami nilai-nilai luhur kehidupan,” ujarnya penuh semangat.
Kepala SDIT Ainun, Ust. Deden Nugraha, menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah buah dari kesabaran, bimbingan konsisten, serta kurikulum berbasis tahfidz yang diterapkan sekolah.
“Alhamdulillah, ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan pendidikan Qur’ani sejak dini mampu membentuk karakter kuat dan religius,” ucapnya saat diwawancarai pada Selasa siang (24/6/2025).
Senada dengan itu, Ketua Yayasan Daar El Khair, Ust. Muhammad Ishaq, mengaku terharu dan bangga. Ia berharap para siswa terus melanjutkan hafalan ke juz-juz berikutnya dengan semangat yang sama.
Tidak hanya sekadar menghafal, SDIT Ainun juga menyelaraskan pembelajaran dengan program pembiasaan ibadah harian yang terstruktur. Sekolah ini berada di bawah naungan Pondok Pesantren Mathla’ul Huda, yang dipimpin oleh KH. Ade Bahtiar, dengan fokus utama pada pendidikan karakter dan nilai-nilai Islam.
Minat masyarakat pun terus meningkat. Dengan target satu juz per tahun, banyak orang tua tertarik mendaftarkan anak-anak mereka. Hingga pertengahan tahun ajaran 2025–2026, sudah ada 30 calon siswa baru yang mendaftar.
“Pendaftaran masih kami buka. Kami ingin memastikan bahwa layanan pendidikan berkualitas bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutup Ust. Deden dengan penuh keyakinan.
Tak diragukan lagi, SDIT Ainun tengah memantapkan langkahnya sebagai pencetak generasi Qur’ani masa depan. Kota Tasikmalaya pun punya alasan kuat untuk bangga. (Lintas Priangan/AB)