lintaspriangan.com, BERITA CIAMIS. Kepala SMPN 1 Cisaga, Ujang Solihat Muslih merasa kecewa karena sekolah yang dipimpinnya tidak diikutsertakan dalam ajang Kejuaraan Bola Voli antar SMP/MTs se-Priangan Timur.
Ujang merasa SMPN 1 Cisaga didiskriminasi karena tidak diikutsertakan dalam kejuaraan tersebut dengan alasan yang diberikan panitia tidak relevan.
Dijelaskannya, SMPN 1 Cisaga tidak diikutsertakan dalam kejuaraan itu karena ada sekolah lain yang keberatan, Bahkan ada pernyataan kalau level SMPN 1 Cisaga sudah berbeda.
“Bukan soal level, ini adalah turnamen antar SMP/MTs se-Priangan Timur, dan kami bagian dari Kabupaten Ciami,” tandasnya, Jumat (16/05/2025).
Kejuaraan Bola Voli antar SMP/MTs se-Priangan Timur itu diinisiasi oleh SMK LPS Ciamis yang akan berlangsung mulai tanggal 19–23 Mei 2025 di Lapangan Voli SMK LPS Ciamis.
Ajang ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk menggali potensi atlet muda sekaligus menjadi sarana promosi sekolah.
Ujang juga menjelaskan, tujuan utama SMPN 1 Cisaga mengikuti turnamen tersebut bukan semata mengejar gelar juara, tetapi sebagai sarana pembinaan dan pengembangan siswa melalui olahraga.
“Ini soal proses, bukan hanya hasil. Kita ingin anak-anak mendapat pengalaman, belajar sportif dan menjalin persahabatan antar pelajar. Semoga ke depan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ungkapnya.
Selain Ujang, Guru olahraga SMPN 1 Cisaga, Herman Pujangga juga mengungkapkan kekecewaannya karena tidak diikutsertakan dalam kejuaraan tersebut. Ia merasa diperlakukan tidak adil oleh panitia penyelenggara.
Menurutnya, SMPN 1 Cisaga sudah tiga kali berturut-turut ikut serta dalam kejuaraan yang digelar SMK LPS tersebut. Ia mempertanyakan kenapa sekarang sekolahnya tidak diikutsertakan tanpa alasan jelas.
“Diawal kejuaraan ini digelar, tim putra kami menjadi runner-up sedangkan tim putri menjadi juara dan memegang piala bergilir,” jelasnya.
Herman menambahkan, ketika technical meeting, sempat dilakukan voting yang hasilnya empat sekolah menyatakan setuju kalau SMPN 1 Cisaga ikut dan satu sekolah menolak. Namun keputusan akhir SMPN 1 Cisaga tetap tidak diikutsertakan.
“Keputusan itu diumumkan langsung oleh kepala sekolah dan ketua panitia, tapi alasan mereka tidak logis,” ujarnya.
Sangat ironis, meski bertajuk kejuaraan bola voly antar SMP/MTs se-Priangan Timur dan dilaksanakan di Ciamis. Namun SMPN 1 Cisaga yang pernah meraih juara dalam turnamen sebelumnya dan berlokasi di Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis tidak bisa ikut.
“Inikan kejuaraan antar SMP/MTs se-Priangan Timur. Sekolah dari Sumedang, Pangandaran, dan Tasikmalaya bisa menjadi peserta. Kenapa sekolah kami yang jelas-jelas ada di Kabupaten Ciamis tidak bisa ikut,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Ketua Komite SMPN 1 Cisaga, Uce Kurniawan, pihaknya sangat menyayangkan keputusan panitia. Ia menilai tindakan panitia tidak profesional dan bertentangan dengan semangat kompetisi yang inklusif.
“Sudah tiga periode kami dikecualikan. Ini sangat mengecewakan, apalagi sekolah lain yang mengadakan turnamen serupa tidak melakukan hal semacam ini,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala SMK LPS Ciamis, H. Didin Asofwan, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon menjelaskan, Kejuaraan Bola Voly antar SMP/MTs se-Priangan Timur merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun itu sebagai ajang promosi sekolah.
Terkait SMPN 1 Cisaga tidak diikutsertakan dalam kejuaraan tersebut menurutnya, hal itu merupakan hasil kesepakatan bersama ketika dilaksanakan technical meeting.
“Untuk kejuaraan tahun depan, saya pastikan SMPN 1 Cisaga bisa ikut berpartisipasi kembali,” pungkasnya. (Lintas Priangan/Nank).