Berita Ciamis

Siap Mendunia, Putra Ciamis Jadi Duta Batik Nasional 2025

lintaspriangan.com, BERITA CIAMIS. Di tengah riuh tepuk tangan dan gemerlap panggung Grand Final Duta Batik Nasional 2025 di Surabaya, nama Jevan Ibnu Syahid menggema dengan lantang. Pemuda asal Kabupaten Ciamis itu dinobatkan sebagai Juara 1 Duta Batik Nasional 2025, mengalahkan puluhan finalis dari berbagai provinsi di Indonesia.

Kabar itu disambut gegap gempita oleh masyarakat Tatar Galuh. Jevan, yang dikenal sebagai sosok kalem dan berwawasan budaya, berhasil membawa nama baik daerahnya ke panggung nasional. Bagi Jevan, kemenangan ini bukan hanya tentang prestasi pribadi, melainkan tentang bagaimana batik Ciamis dan para pengrajinnya mendapat ruang lebih luas untuk eksis.

Perjalanan Jevan menuju puncak Duta Batik Nasional 2025 bukanlah perkara mudah. Ia harus melalui serangkaian seleksi panjang, mulai merekam jejak di tanah kelahiran Kabupaten Ciamis, lalu merangkak ke tingkat provinsi di Jawa Barat, hingga berjibaku di babak demi babak di tingkat nasional. Dari sepuluh besar, lima besar, hingga akhirnya mengerucut pada tiga finalis terbaik. Dan Jevan, selalu tampil konsisten dan memukau dewan juri.

Jevan tampil tidak hanya menonjol dalam hal pengetahuan tentang batik, tetapi juga piawai dalam mengaitkan filosofi batik dengan nilai-nilai kearifan lokal. Ia menuturkan bagaimana batik bukan sekadar kain, melainkan bahasa identitas yang menuturkan sejarah dan karakter suatu daerah.

Pencapaian ini mendapat apresiasi besar dari Pemerintah Kabupaten Ciamis. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Ciamis, Asep Didi Herdiawan, menyebut Jevan sebagai representasi generasi muda yang mampu memadukan tradisi dan inovasi.

“Alhamdulillah, kami bersama Ketua BP2D Ciamis hadir langsung memberikan dukungan di ajang Grand Final Duta Batik Nasional 2025. Selamat dan sukses untuk Jevan yang telah mengharumkan nama daerah,” tutur Asep seperti dilansir di berbagai media.

Ciamis sendiri dikenal sebagai daerah dengan tradisi batik yang kuat. Corak khasnya mencerminkan alam dan filosofi kehidupan masyarakat Galuh yang sederhana namun penuh makna. Dalam konteks itu, kemenangan Jevan menjadi simbol bagaimana warisan budaya Ciamis bisa berdiri sejajar dengan karya dari daerah lain di Indonesia.

Bagi masyarakat Ciamis, Jevan kini bukan hanya pemenang lomba. Ia adalah cerminan dari kerja keras, kecintaan pada budaya, dan tekad untuk membawa nama daerah melangkah lebih jauh. Di usia muda, ia telah menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas orang tua, tetapi tanggung jawab setiap generasi yang lahir dan tumbuh dari tanah Galuh.

Malam itu, ketika sorotan lampu panggung memantul di kain batik yang dikenakannya, Jevan tersenyum lebar. Di balik senyum itu tersimpan pesan yang dalam: bahwa batik bukan hanya tentang pola dan warna, melainkan tentang jati diri bangsa, yang terus hidup lewat tangan-tangan muda dari daerah seperti Ciamis, untuk mendunia. (EH)

Related Articles

Back to top button