Bupati Ciamis: “Generasi Muda Harus Berani Menolak Money Politic!”

lintaspriangan.com, BERITA CIAMIS. Seruan tegas disampaikan Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, saat menghadiri Festival Aspirasi yang digelar Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI di Aula Wretikandayun, Karangkamulyan, Senin (24/11/2025). Di hadapan mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan sejumlah tokoh masyarakat, Ia menekankan bahwa masa depan demokrasi sangat bergantung pada ketegasan generasi muda dalam melawan praktik politik uang.
Menurut Herdiat, maraknya politik uang di setiap kontestasi politik bukan muncul begitu saja. Pola pikir pragmatis sebagian masyarakat, terutama pada masa pemilu, masih menjadi tantangan besar. Ia menilai situasi itu diperburuk oleh tingkat kesejahteraan yang belum merata. Kondisi sosial yang rapuh menjadi pintu masuk yang mudah bagi oknum politik untuk menawarkan imbalan, memanfaatkan kebutuhan warga, dan menggerus integritas demokrasi.
“Saat pesta demokrasi, sebagian masyarakat masih bersikap pragmatis. Ini tentu bukan hal yang baik. Generasi muda harus berani menolak money politic dan menularkan kesadaran ini secara luas kepada masyarakat,” tegas Herdiat di tengah kegiatan edukasi politik tersebut.
Generasi Muda, Penentu Masa Depan Politik Ciamis
Festival Aspirasi yang mengangkat tema “Konglomerasi Politik, Peluang dan Tantangan Generasi Muda di Tengah Pusaran Arus Money Politik” itu menghadirkan mahasiswa, tokoh budaya, pemerintah daerah, hingga pimpinan BAM DPR RI. Bagi Bupati Herdiat, momentum seperti ini sangat penting untuk memperkuat karakter politik anak muda yang kelak akan mengisi ruang-ruang strategis kepemimpinan, baik di Ciamis maupun di tingkat regional dan nasional.
Ia melihat kehadiran mahasiswa dan organisasi kepemudaan dalam forum ini sebagai energi segar yang harus terus dipupuk. Pendidikan politik dianggapnya tidak cukup dilakukan menjelang pemilu saja, melainkan harus dibangun melalui dialog, pembiasaan, dan keteladanan.
“Maraknya praktik politik uang muncul karena tingkat kesejahteraan yang masih rendah. Kami berharap ke depan adik-adik mahasiswa bisa membawa perubahan dan berani menolak politik uang,” ujar Herdiat, sambil menambahkan bahwa keberanian adalah modal utama untuk memutus mata rantai transaksi politik yang merusak.
Bupati Ciamis juga mengingatkan bahwa ketika politik dikendalikan oleh modal, kebijakan publik akan kehilangan arah keberpihakan. Menurutnya, publik berhak mendapatkan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi sehat, bukan dari permainan uang atau kekuatan finansial kelompok tertentu.
“Jika politik dikendalikan finansial, kebijakan publik akan berpihak pada modal, bukan rakyat,” imbuhnya.
Festival Aspirasi: Ruang Pencerahan Politik
Kegiatan yang diselenggarakan BAM DPR RI itu merupakan pelaksanaan ketiga selama periode 2024–2029, setelah sebelumnya digelar di Bandung Barat dan Bogor. Ketua BAM DPR RI, Ahmad Heryawan, yang hadir langsung dalam acara ini, menjelaskan bahwa BAM dibentuk sebagai alat kelengkapan dewan baru untuk memperluas jangkauan aspirasi masyarakat secara lebih terstruktur.
Menurut Aher, banyak persoalan publik yang selama ini tidak tersampaikan atau bahkan terpendam. Melalui Festival Aspirasi, BAM berupaya membuka ruang dialog yang jujur dan terbuka, agar kebijakan yang lahir dari DPR RI lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di daerah, termasuk Kabupaten Ciamis.
Selain Ketua BAM DPR RI dan Bupati Ciamis, hadir pula Ketua DPRD Ciamis, Nanang Permana, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Didi Sukardi, mahasiswa, serta tokoh budaya yang ikut memperkaya diskusi politik.
Meski festival ini diisi berbagai pemaparan, sorotan paling kuat mengarah pada pesan Bupati Ciamis terkait ancaman politik uang. Bupati Herdiat berharap generasi muda tidak hanya hadir sebagai peserta diskusi, tetapi menjadi agen yang bergerak aktif menyebarkan nilai integritas politik, terutama di lingkungan tempat tinggal mereka.
Menurut Bupati Herdiat, penolakan terhadap money politic bukan hanya urusan moral, tetapi juga perjuangan menjaga masa depan demokrasi lokal. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda, untuk membangun budaya politik yang lebih cerdas, kritis, dan berorientasi pada kepentingan rakyat banyak.
Dengan nada optimistis, Bupati Herdiat meyakini bahwa generasi muda Ciamis mampu menjadi gelombang perubahan yang menutup ruang bagi praktik politik transaksional. Semangat perubahan itu, menurutnya, harus dimulai dari keberanian menolak apa pun yang merendahkan martabat demokrasi.
Festival Aspirasi pun ditutup dengan pesan bahwa edukasi politik harus terus digelorakan. Bagi Bupati Ciamis, perjuangan membangun politik yang sehat dimulai dari satu langkah sederhana: berani berkata tidak pada politik uang.




