Berita Ciamis

DKUKMP Ciamis Dukung GDE Kembangkan UMKM Melalui Digitalisasi dan Promosi Produk Unggulan

lintaspriangan.com. CIAMIS. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis menyambut baik program digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digagas oleh Galuh Digital Entrepreneur (GDE). Kepala Bidang Perdagangan DKUKMP Ciamis, Asep Sulaeman mengatakan, program tersebut sejalan dengan fokus DKUKMP dalam membina pelaku UMKM agar naik kelas, mulai dari aspek legalitas hingga promosi digital.

“Fokus utama kami adalah membantu UMKM agar menjadi produktif dan siap bersaing. Naik kelas itu artinya produk mereka legal, kemasannya menarik, dan bisa dipasarkan secara luas, termasuk secara online,” katanya, Senin (28/07/2025).

Menurut Asep, pembinaan UMKM dilakukan secara menyeluruh melalui tiga bidang, yaitu koperasi dan UMKM, industri, serta perdagangan. Tahap awal, pelaku UMKM difasilitasi terkait legalitas produk seperti sertifikasi halal dan P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga). Setelah itu, masuk pada pembinaan di sektor industri untuk peningkatan kualitas produksi dan desain kemasan.

“Kami bantu kemasan, desainnya, kami beri stimulan. Kami juga punya 50 Lembaga Kurasi dan Sertifikasi (LKS) untuk menilai kesiapan produk,” jelasnya.

Setelah produk siap dari sisi legalitas dan kemasan, pembinaan dilanjutkan ke bidang perdagangan, khususnya promosi. Promosi dilakukan melalui pameran offline dan akan diperluas ke ranah online melalui dukungan program digitalisasi dari GDE.

“Program digital dari GDE ini sangat nyambung. Mereka membentuk jaringan Duta Digital di 27 kecamatan yang nantinya akan membantu promosi produk UMKM di daerahnya masing-masing. Jaringan ini akan memperkuat ekosistem pemasaran,” jelasnya.

Namun, Asep juga mengingatkan, tidak semua UMKM bisa langsung masuk ke pasar digital. Produk yang akan dipasarkan secara online harus benar-benar siap, baik dari segi kualitas, legalitas, maupun kesiapan pelaku UMKM dalam memahami sistem digital.

“Digitalisasi ini bukan hanya soal unggah produk di marketplace. Pelaku UMKM juga harus paham cara mengelola pesanan, membalas pelanggan, dan memastikan kualitas produk tetap terjaga. Makanya, SDM-nya juga harus siap,” ungkapnya.

Menurutnya, sampai saat ini, sekitar 50 hingga 100 UMKM di Ciamis dinyatakan sudah layak masuk pasar digital. Sebagian di antaranya bahkan sudah tembus pasar nasional melalui pameran dan kerja sama ritel. Produk yang paling banyak berasal dari sektor makanan, minuman, dan kerajinan.

Salah satu contoh sukses adalah produk kerajinan dari pelaku UMKM binaan DKUKMP yang berhasil menembus ajang pameran tingkat nasional. Produk tersebut kini tidak hanya dikenal di Jawa Barat, tetapi sudah menjangkau provinsi lain bahkan luar Pulau Jawa.

BACA JUGA: Miris Ada Sekolah Serakah di Tasikmalaya

Selain promosi, DKUKMP juga mendukung dari sisi permodalan dan manajemen usaha. Bagi UMKM yang memiliki business plan yang baik, pihaknya siap membantu menjembatani akses pembiayaan ke perbankan.

“Kalau produk sudah bagus, legalitas sudah lengkap, kemasan menarik dan promosi jalan, tinggal permodalannya. Di situlah kami hadir, agar pelaku UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing,” ujarnya.

Ia berharap, kolaborasi DKUKMP dan GDE bisa terus berjalan dan diperluas hingga menjangkau desa-desa. Dengan jaringan promosi digital yang semakin kuat, produk unggulan lokal seperti Galendo Ciamis bisa lebih dikenal dan menjadi kebanggaan daerah.

“Kami ingin produk khas Ciamis, seperti Galendo, bisa tampil lebih menarik dan lebih berinovasi. Sekarang saja sudah ada pelaku yang membuat brownies Galendo. Inilah potensi lokal yang harus kita dorong bersama,” pungkasnya. (Lintas Priangan/NID).

Related Articles

Back to top button