Usai Wisuda Doktor, Deddy Mulyana: “Ini Bakti Saya untuk Tasikmalaya”

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Rabu, 11 Juni 2025. Ruangan Gedung Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia terlihat khusyu, seolah ingin benar-benar mencermati dan menjadi saksi, bagaimana setiap nama yang di panggil ke depan podium memang berhak menyandang gelar akademik tertinggi; Doktor. Prosesi wisuda berjalan perlahan dan penuh khidmat.

Satu di antara sekian wisudawan di dalam gedung itu adalah Deddy Mulyana, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya. Mulai hari ini, ia menyandang gelar Doktor setelah menempuh studi dan menyelesaikannya dengan predikat Cumlaude. Sepanjang mengikuti proses wisuda, Deddy terlihat beberapa kali mengatupkan bibirnya. Mungkin karena bahagia, atau rasa haru yang berusaha ia tahan.

Bagaimana tidak. Jika ada yang mengira pencapaian Deddy hari ini semudah melangkah di atas jalan yang lurus, mereka salah besar. Di balik gelar yang kini disandangnya, ada banyak keringat, kelelahan, pengorbanan, dan tentu saja cinta.

Suasana ruangan wisuda itu seolah menarik Deddy untuk menapaki kembali jejak-jejak perjalanan studi yang tak jarang hampir membuatnya tumbang. Sejak ia memutuskan untuk menempuh studi S3, setiap langkahnya penuh dengan tantangan. Mengelola beban pekerjaan yang tak sedikit sebagai kepala dinas, ditambah lagi dengan peran sebagai pembina di beberapa organisasi, belum lagi tuntutan keluarga yang harus tetap diutamakan. Semua itu harus ia jalani dengan berkeringat, penuh pengorbanan, tanpa mengurangi rasa tanggung jawab pada setiap peran yang ia emban.

Jam tidur yang berkurang, hari-hari yang nyaris tanpa jeda waktu untuk istirahat, kondisi fisik yang harus terus dipaksa melangkah, belum lagi stabilitas emosi yang harus terjaga agar bisa fokus pada semua yang sedang dikerakan, pasti jadi makanan sehari-hari Deddy dalam rentang dua tahun perjalanan studi. Belum lagi, waktu bersama istri dan buah hati yang pasti banyak tersita.

Dan hari itu, adalah puncak dari semua kelelahan yang ia alami. Usai melewati prosesi wisuda, Deddy mencari sosok yang selalu ada dalam setiap jejak langkahnya: istri dan buah hati. Di tengah riuh yang mengarukan dalam ruangan itu, Deddy segera menghampiri istri tercintanya. Ia memeluknya erat, membenamkan wajahnya dalam pelukan isrinya. Meski bibirnya terkatup, tak mampu mengungkapkan satu kata pun, namun dalam hatinya menggema sebuah kalimat: “Aku tak akan sampai pada titik ini tanpamu”.

Kehangatan pelukan itu adalah cermin dari sebuah perjalanan panjang. Ia tahu, meski tak selalu mudah, dukungan keluarga adalah fondasi yang tak tergantikan. Di tengah kesibukan dan tekanan yang terus datang, istri dan anaknya adalah sumber kekuatan yang membuat Deddy tetap teguh melangkah.

Alhamdulillaah… Alhamdulillaah… Hatur nuhuun,” hanya tiga kata itu yang bisa Deddy ucapkan saat ia menerima telepon dari Redaksi Lintas Priangan. Itupun dengan nada yang masih sedikit bergetar.

Beberapa saat kemudian, perbincangan di telepon pun berlangsung. Di awal pembicaraan, Deddy mengaku beberapa kali dihinggapi pesimis sepanjang perjalanan studi. Terutama ketika ia mengalami lelah, tapi dipaksa untuk tetap melangkah.

“Ya sepanjang perjalanan itu, beberapa kali hati saya bertanya pada diri saya sendiri. Apakah ini bisa dilanjutkan?” terang Deddy.

Faktanya, menurut Deddy, ada banyak dukungan yang ia dapatkan sepanjang menempuh perjalanan berat tersebut. Bukan saja dari istri dan buah hatinya, tapi juga dari pimpinan, rekan kerja, kerabat dan sahabat.

“Apa yang saya dapatkan hari ini, benar-benar bukan hasil kerja pribadi. Ada banyak motivasi yang selalu membuat saya kembali berdiri dan melangkah ketika dipaksa untuk menyerah. Hatur nuhun Pak Wali Kota, Pak Wakil, Pa Sekda, para senior dan rekan-rekan kerja, serta kerabat, teman dan sahabat,” ujarnya.

Di akhir wawancara, Deddy menyampaikan permohonan doa, khususnya dari para pembaca Lintas Priangan.

“Saya mohon doa dari para pembaca Lintas Priangan khususnya, umumnya dari warga Kota Tasikmalaya. Doakan saya, agar saya bisa jadi manusia yang lebih baik, lebih bermanfaat untuk warga masyarakat Tasikmalaya. Karena sejak awal, menempuh studi ini semata-mata terdorong untuk memberikan yang terbaik untuk Tasik. Ini bakti saya untuk Tasikmalaya,” pungkas Deddy. (Lintas Priangan/DH)

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More