Ngarak Pataka, Puncak Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis

lintaspriangan.com. CIAMIS. Ngarak Pataka merupakan puncak peringatan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap perayaan hari jadi Kabupaten Ciamis. Dalam bahasa Sunda, “Ngarak” berarti membawa atau mengarak, sedangkan “Pataka” merujuk pada bendera.

Dalam konteks ini, Ngarak Pataka adalah prosesi kirab bendera berlogo Kabupaten Ciamis yang merupakan simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Tatar Galuh, Pataka diarak dari Pendopo Bupati menuju Gedung DPRD Ciamis.

Namun, ada yang berbeda dalam prosesi Ngarak Pataka di Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-383. Tidak tampak kehadiran para sesepuh yang tergabung dalam Dangiang Galuh Binangkit. Kelompok tokoh sepuh yang selama ini menjadi simbol kehormatan dan pelestari nilai-nilai luhur Galuh.

Ketidakhadiran mereka memunculkan pertanyaan, mengingat selama lebih dari dua dekade, para anggota Dangiang Galuh Binangkit selalu hadir dalam prosesi tersebut. Mereka bukanlah organisasi kemasyarakatan (ormas). Dangiang Galuh Binangkit dibentuk atas inisiatif pemerintah daerah dan tokoh-tokoh budaya sebagai bentuk penghargaan terhadap para sesepuh Galuh Ciamis.

Saat dikonfirmasi, Ketua Dangiang Galuh Binangkit, Dudung Abdullah, menyampaikan ucapan selamat Hari Jadi Kabupaten Ciamis yang ke-383. Ia menegaskan bahwa ketidakhadiran mereka bukannya enggan, melainkan karena keterbatasan.

“Dari 24 anggota aktif, sebagian besar adalah tokoh sepuh dan lansia. Mereka memerlukan dukungan khusus, baik transportasi maupun seragam yang layak untuk menghadiri prosesi seperti ini. Sekarang, fasilitas itu tidak tersedia,” ungkapnya.

Dijelaskannya, hanya 9 dari 24 anggota yang masih memiliki seragam, itupun dalam kondisi lusuh dan tidak layak pakai. Menurut Dudung sebelumnya, pihaknya telah mengajukan permohonan dukungan ke Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, namun tidak mendapat respons.

“Kami sudah mengajukan permohonan bantuan untuk penyewaan seragam dan transportasi, tapi tidak ada tindak lanjut,” jelasnya.

Dudung menjelaskan kehadiran Dangiang Galuh Binangkit selama ini bukan semata-mata untuk seremoni, melainkan sebagai wujud penghormatan terhadap nilai-nilai luhur budaya Tatar Galuh, khususnya semangat “Nyaah Ka Indung, Nyaah Ka Kolot” (menyayangi ibu dan orang tua).

“Kalau para tokoh sepuh ini tidak dilibatkan, lalu bagaimana kita bisa bicara soal mencintai orang tua? Dangiang Galuh Binangkit adalah bagian dari sejarah dan wajah Ciamis itu sendiri,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan, anggota Dangiang Galuh Binangkit terdiri dari mantan pejabat, guru besar, budayawan, dan tokoh masyarakat yang telah berjasa bagi Ciamis.

“Absennya kami dalam prosesi Ngarak Pataka tahun ini meski telah dikomunikasikan ke pihak terkait tetap menjadi ironi dalam momentum sakral ini,” ujarnya.

BACA JUGA: DPRKPLH Ciamis Berikan Penghargaan Kepada Penggiat Lingkungan

Diakui Dudung, untuk prosesi Ngarak Pataka tahun lalu, Dangiang Galuh Binangkit difasilitasi untuk menyewa seragam, sehingga bisa menghadirinya, namun tahun ini fasilitas tersebut tidak ada.

Dudung berharap kedepan, Pemkab Ciamis melalui dinas terkait dapat lebih memperhatikan keberadaan tokoh-tokoh budaya sepuh. Selain itu perlu ada program khusus yang mengakomodasi kebutuhan dasar seperti seragam, transportasi, hingga penghargaan moral bagi para anggota Dangiang Galuh Binangkit.

“Jangan hanya dijadikan simbol sesaat. Kalau kita benar-benar menghormati budaya dan para tokohnya, sudah seharusnya mereka diberi tempat yang layak dan terhormat,” ungkapnya.

Sebagai catatan, Dangiang Galuh Binangkit dibentuk bukan atas kehendak pribadi para tokoh, tetapi merupakan mandat dari pemerintah sebelumnya sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya Galuh.

Ketidakhadiran mereka tahun ini bukan sekadar absensi fisik, tapi juga sebuah peringatan semangat “Nyaah Ka Kolot” jangan hanya jadi slogan, tapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. (Lintas Priangan/Nank).

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More