Tajuk

Selamat Tinggal Tahun Berat!

lintaspriangan.com, TAJUK LINTAS. Sembilan dari sepuluh teman yang saya tanya, memilih jawaban berat saat saya suguhkan pertanyaan: “Apakah tahun 2024 terasa berat, biasa saja, atau tahun yang ringan dan membahagiakan?” Ya, 90% menjawab berat. Sisanya, yang hanya 10%, itupun tak memilih jawaban ringan dan membahagiakan. Dia memilih jawaban: “biasa saja”.

Kesepuluh teman yang saya tanya, sengaja saya pilih dari berbagai latar belakang dan kondisi yang berbeda. Ada yang kelihatannya selalu bahagia. Status whatsapp-nya kerap diisi dengan wisata kuliner, kongkow di kafe, dan healing. Ada juga yang dikenal pengusaha. Kabarnya ia sedang sukses. Akun medsos dia dijejali dengan banyak foto perjalanan dan pertemuan bisnis. Saya juga pilih salah seorang teman yang sepertinya paling romantis dengan istri dan anak-anaknya. Bahkan, dia punya channel yang kontennya fokus mem-publish aktivitas keluarga mereka. Tapi ternyata, mereka semua menganggap tahun 2024 adalah tahun yang berat.

Jika mereka saja, yang kelihatannya baik-baik dan bahagia, ternyata memilih jawaban berat, apalagi beberapa teman lain yang sengaja saya pilih dari sisi yang –kelihatannya– kontradiktif. Ada yang sakit-sakitan. Ada yang kehilangan pekerjaan dan usahanya gulung tikar. Ada juga yang rumah tangganya hancur berantakan.

Lalu bagaimana dengan Anda, pembaca Lintas Priangan? Jawaban mana yang Anda pilih? Apakah tahun 2024 terasa tahun yang berat? Tahun yang biasa saja? Atau justru jadi tahun kebahagiaan dan kesuksesan Anda? Pastinya, hanya Anda yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Sementara orang lain, hanya bisa mengira-ngira, persis seperti saya pada ke-10 teman saya tadi.

Tapi, apapun pilihan jawaban kita, apapun yang sudah kita lalu di tahun 2024, satu hal yang ingin disampaikan pada tulisan ini, yakni: “Kita sudah berhasil melewatinya”. Ya, apapun kesan yang kita rasakan, seberat apapun terjangan badai di tahun lalu, faktanya kita sudah berhasil melalui itu semua.

Sebagian besar teman yang saya tanya (bahkan sebenarnya termasuk saya sendiri), mungkin memilih tahun 2024 adalah tahun berat, karena memang tidak mudah untuk dilalui. Mungkin ada tangis, ada kehilangan, ada kecewa, ada rasa sakit, bahkan ada amarah, dan lain sebagainya, yang kita alami di tahun lalu. Tapi ingat, tak ada satupun dari kesulitan itu, yang mampu menghentikan langkah kita, hingga kita tiba di hari baru, di tahun 2025.

Boleh jadi, kita tidak mati tahun lalu, karena badai yang menerjang, sengaja dititah Tuhan untuk membuat kita lebih tangguh, bukan untuk membuat kita jatuh. Kesulitan, kesempitan, kepedihan, kekecewaan dan kegagalan yang datang bertubi-tubi, yang tak jarang datang bersamaan, lalu mengeroyok kita ramai-ramai, ternyata tidak membuat kita terkapar, karena sengaja Tuhan kirim untuk membuat kita lebih tegar.

Pembaca Lintas Priangan, kita biarkan saja 2024 berlalu, tanpa harus membebani langkah kita di hari esok. Tak perlu peduli dengan “nasib” kita di tahun lalu. Sehancur apapun kita, faktanya Tuhan masih memberi kita hidup untuk hari ini dan selanjutnya. Seperti kata Confucius, “Kemuliaan terbesar itu bukan dikarenakan tidak pernah jatuh, tapi karena selalu bangkit ketika jatuh!”

Selamat Tahun Baru 2025. Kita azamkan dalam hati, tahun ini adalah tahun kemenangan dan kebahagiaan untuk kita. Insha Alloh. (Abu Ayyub/Redaktur Lintas Priangan)

Giuliana P. Sesarani

Giuliana Puti Sesarani, S.H. Redaktur Pelaksana Lintas Priangan [lintaspriangan.com]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button