lintaspriangan.com.CIAMIS. Dalam upaya meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar hingga menengah, Pemerintah Desa Beber, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis meluncurkan program inovatif bertajuk “Satu Anak, Satu Anak Kambing”.
Peluncuran program ditandai penyerahan kambing secara simbolis kepada tiga orang siswa yang baru masuk Sekolah Dasar (SD), dari total 26 anak Desa Beber yang akan masuk SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI) tahun ajaran 2025/2026 di GOR Desa Beber, Senin (30/06/2025) dalam acara Tasyakur Kelulusan Sekolah Kesetaraan Paket B dan C.
Program ini menjadi langkah strategis Kepala Desa Beber, Miftah Shofwa, untuk memastikan setiap anak di desanya bisa menyelesaikan pendidikan minimal hingga jenjang SMA.
“Melalui dua pendekatan program kesetaraan untuk warga usia dewasa dan program kambing untuk anak-anak kami ingin pendidikan bisa dirasakan merata,” katanya.
Investasi Pendidikan Lewat Anak Kambing
Miftah menjelaskan, dalam program ini setiap anak usia sekolah dasar baik SD maupun MI akan menerima satu ekor anak kambing. Menurutnya, selama satu tahun pertama, kambing akan dikelola oleh BUMDes sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga penerima.
“Kambing ini tidak boleh dijual selama enam tahun. Tujuannya agar saat anak lulus SD, kambing tersebut sudah berkembang biak dan bisa menjadi modal melanjutkan sekolah ke jenjang SMP atau SMA,” jelasnya.
Dijelaskan Miftah, program ini didukung oleh kelompok Ketahanan Pangan Desa yang telah membentuk 15 kelompok ternak. Setiap kelompok mengelola rata-rata 20 ekor kambing.
“Awalnya kelompok ini hanya memiliki 10 ekor kambing, namun berkat kontribusi sosial para peternak, kambing itu berkembang biak,” ujarnya.
Saat ini, kelompok tersebut mampu mendistribusikan sekitar 30 ekor kambing per tahun. Target pada 2026, jumlah kambing mencapai minimal 500 ekor, dan tahun 2028 diharapkan setiap warga memiliki minimal satu ekor kambing.
Pengawasan dan Seleksi Ketat
Miftah juga menegaskan, untuk menjaga keberlangsungan program, setiap pendistribusian kambing diawasi langsung oleh ketua RT setempat.
“Kami pastikan kambing dirawat dan tidak dijual. Ini adalah investasi pendidikan, bukan bantuan konsumtif,” tegasnya.
Diakuinya, program ini hanya berlaku bagi anak-anak warga Desa Beber. Anak dari desa lain yang bersekolah di wilayah Beber tidak otomatis mendapat bantuan tersebut.
“Ini bentuk tanggung jawab sosial bagi warga sendiri. Jika dari luar desa, silakan ajukan ke pemerintah desanya masing-masing,” katanya.
Statistik Pendidikan Desa Beber
Berdasarkan data per 30 Juni 2025, Desa Beber mencatat sebanyak 59 warga Desa Beber lulusan Sarjana (S1-S3), 23 lulusan Diploma (D1-D3) dan 158 balita. Sedangkan 513 orang warga dewasa masih mengikuti program kesetaraan karena belum lulus SMA.
“PR kami tinggal 513 orang lagi. Insya Allah, mereka akan lulus lewat program kesetaraan,” ungkapnya optimis.
Apresiasi DPRD: Program Langka dan Menginspirasi.
Program Satu Anak, Satu Anak Kambing mendapat apresiasi dari Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Ciamis, Mohamad Ijudin. Ia menyebut langkah yang dilakukan Pemerintah Desa Beber merupakan terobosan luar biasa yang menggabungkan pemberdayaan ekonomi dan pendidikan.
“Memberikan seekor kambing untuk anak sekolah adalah insentif ekonomi dan motivasi sosial yang jarang ditemukan. Inovasi ini tidak hanya membantu anak-anak untuk sekolah, tapi juga memberdayakan ekonomi keluarga. Mungkin ini yang pertama di Ciamis, bahkan Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan, inisiatif dan inovasi yang dilakukan Kepala Desa Beber sejalan dengan Visi-misi Pembangunan Kabupaten Ciamis, khususnya dalam penguatan desa sebagai pilar pembangunan daerah.
“Saya berharap pemerintah daerah memberikan dukungan nyata terhadap desa-desa yang memiliki inovasi seperti ini. Bukan hanya bimbingan dan pendampingan, tapi juga dorongan agar desa lain bisa mengikuti langkah Desa Beber ini,” ungkapnya.
Ijudin juga menyampaikan, kemajuan Kabupaten Ciamis tidak bisa hanya mengandalkan sektor perkotaan, tapi harus bertumpu pada pembangunan desa. Ia meyakini, jika desa-desa diberdayakan dengan baik, maka kemajuan kabupaten akan lebih cepat tercapai.
Menurut Ijudin, pembangunan daerah harus dimulai dari desa. Ia menilai Desa Beber sebagai contoh ideal kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan lembaga pendidikan non formal.
BACA JUGA: Pemdes Beber Teguhkan Komitmen Pendidikan Melalui Program Jawara Gemas
“Saya sudah lama bersahabat dengan Desa Beber. Salah satu ambulans yang saya fasilitasi pun saya tempatkan disini. Semangat gotong royong warganya luar biasa,” ungkapnya.
Ijudin berharap Pemkab Ciamis terus mendampingi desa-desa potensial agar bisa meniru keberhasilan Beber.
“Bayangkan jika seluruh desa di Ciamis melakukan hal serupa. Laju pembangunan akan melesat. Ini bukan sekadar mimpi, ini strategi nyata,” ungkapnya.
Program “Satu Anak, Satu Anak Kambing” menjadi bagian dari inovasi unggulan Desa Beber, yang sebelumnya juga telah menggagas program pendidikan kesetaraan melalui PKBM.
Inovasi ini bukan hanya menyentuh aspek pendidikan, tapi juga menjadi model pemberdayaan berbasis kearifan lokal dan gotong royong masyarakat desa.
Program ini juga sejalan dengan semangat kemandirian ekonomi dan pendidikan, serta menjadi bagian dari strategi jangka panjang membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat desa. (Lintas Priangan/Nank)