Berita Jabar

KDM Tolak Permintaan Aqua: “Saya Harus Jaga Integritas!”

lintaspriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) merek AQUA. Dalam kunjungannya yang sempat viral itu, KDM menyoroti sumber air yang digunakan oleh perusahaan raksasa tersebut.

Dalam sidak yang diliput berbagai media, KDM menemukan bahwa air yang digunakan AQUA berasal dari sumur bor. Temuan ini sempat mengundang perhatian publik, terutama karena selama ini masyarakat menganggap AQUA mengambil air langsung dari sumber mata air pegunungan yang alami.

KDM kala itu menyatakan bahwa publik berhak tahu dari mana asal air yang mereka konsumsi. “Masyarakat tidak boleh hanya jadi konsumen yang percaya begitu saja. Kita harus tahu dari mana air itu berasal,” ujarnya dalam video yang ramai dibagikan di media sosial.


Polemik Berlanjut, Aqua Minta KDM Klarifikasi Ucapannya

Namun, cerita sidak itu rupanya belum berakhir. Setelah pemberitaan meluas dan menjadi perbincangan publik, pihak AQUA dikabarkan mengajukan permintaan kepada KDM agar mengklarifikasi pernyataannya terkait air yang disebut berasal dari sumur bor.

Permintaan tersebut memantik polemik baru. Alih-alih menuruti permintaan perusahaan, KDM justru menolak mentah-mentah. Ia menyatakan, dirinya tidak memiliki kewajiban untuk menarik pernyataan yang berdasarkan pada hasil peninjauan langsung di lapangan.

Menurut KDM, yang seharusnya dilakukan pihak AQUA bukan meminta dirinya mengklarifikasi, melainkan datang dan menjelaskan secara terbuka kepada publik mengenai sumber air mereka. Ia menegaskan sudah memberi kesempatan luas bagi perusahaan itu untuk menyampaikan klarifikasi di forum terbuka.

“Saya sudah undang pihak AQUA untuk menjelaskan kepada publik. Tapi kalau mereka malah minta saya mengklarifikasi, itu langkah yang tidak tepat. Integritas saya tidak bisa ditawar,” tegas KDM.


KDM Tolak Permintaan Aqua: “Kalau Kualitasnya Bagus, Tak Perlu Takut”

Dalam pernyataan yang diunggah di channel youtube miliknya, KDM menegaskan bahwa ia menolak permintaan AQUA karena merasa tanggung jawab moralnya adalah kepada publik, bukan kepada korporasi. “Saya tidak bisa menarik ucapan yang sudah saya sampaikan di lapangan. Itu bukan opini, tapi fakta yang saya lihat sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kejujuran dan transparansi harus dijunjung tinggi, terutama oleh perusahaan besar yang sudah dipercaya jutaan konsumen. “Kalau memang kualitas air AQUA terjamin, mereka tidak perlu takut kehilangan pelanggan. Justru klarifikasi terbuka akan menunjukkan bahwa mereka profesional dan bertanggung jawab,” ujar KDM.

Pernyataan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat. Banyak warganet memuji sikap tegas KDM yang dinilai berani menghadapi perusahaan besar tanpa gentar. Di sisi lain, sejumlah pihak juga meminta agar persoalan ini dijelaskan secara ilmiah dan transparan, agar publik tidak diseret dalam pusaran opini yang belum terverifikasi sepenuhnya.

KDM sendiri menegaskan bahwa langkahnya bukan bentuk konfrontasi dengan pihak AQUA, melainkan bagian dari upaya membangun budaya keterbukaan informasi publik. “Saya hanya ingin masyarakat tahu yang sebenarnya. Tidak ada niat menjatuhkan, tapi publik berhak tahu apa yang mereka konsumsi,” tandasnya.

Dengan penolakan tersebut, tampaknya polemik KDM Tolak Permintaan Aqua belum akan berhenti dalam waktu dekat. Publik kini menanti langkah lanjutan dari kedua belah pihak. Apakah akan ada klarifikasi terbuka, atau malah babak baru dari perdebatan tentang air dalam kemasan yang selama ini dianggap paling terpercaya. (GPS)

Giuliana P. Sesarani

Giuliana Puti Sesarani, S.H. Redaktur Pelaksana Lintas Priangan [lintaspriangan.com]

Related Articles

Back to top button