lintaspriangan.com. CIAMIS. Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan perempuan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ciamis melaksanakan Pelatihan Tata Boga bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi.
Program tersebut merupakan implementasi dari visi dan misi Pemkab Ciamis dibawah kepemimpinan Bupati Ciamis, Dr. H Herdiat Sunarya, terutama misi pertama, yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing melalui pendidikan dan pelatihan, serta misi ketiga Pemkab Ciamis yaitų membangun ekonomi daerah berbasis pemberdayaan masyarakat dan potensi lokal.
Kepala Disnaker Ciamis, Dase Fadli Yusdy Mubarak, SH mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tahun 2025.
Pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas ekonomi keluarga, khususnya bagi perempuan penerima manfaat dalam rumah tangga ini diikuti oleh 25 peserta dan akan dilaksanakan selama 10 hari dengan total 80 jam latihan.
“Dengan keterampilan tata boga, mereka bisa mengakses peluang kerja, bahkan memulai usaha kuliner secara mandiri,” katanya ketika menutup pelatihan tersebut, Jumat (20/06/2025).
Dijelaskannya, kegiatan itu merupakan langkah nyata Pemkab Ciamis dalam menjawab tantangan ekonomi di tingkat rumah tangga. Pelatihan difokuskan pada keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.
“Adanya pelatihan ini diharapkan para peserta dapat meningkatkan pendapatan bagi keluarga melalui usaha berbasis makanan,” harapnya.
Dase Fadlil juga menjelaskan, metode pelatihan lebih menekankan praktik langsung, dibandingkan teori. Pelatihan dikemas dengan porsi praktik yang dominan dan dibimbing oleh instruktur profesional serta bersertifikat agar hasilnya maksimal dan tepat sasaran.
BACA JUGA: Ekspo Pendidikan, Bentuk Nyata Kolaborasi dan Inovasi Dunia Pendidikan
“Disnaker tidak sekadar memberi pelatihan teknis, tapi juga membangun ekosistem pelatihan yang mendukung kemandirian ekonomi berbasis kearifan lokal,” ujarnya.
Pihaknya berharap, pelatihan ini tak hanya membekali peserta dengan keterampilan, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menjadi pelaku usaha di bidang kuliner.
“Semoga keterampilan yang didapat bisa menjadi modal untuk membuka usaha rumahan, katering, atau bahkan ikut ambil bagian dalam pengembangan ekonomi kreatif lokal,” pungkasnya. (Lintas Priangan/Nank).