lintaspriangan.com, BERITA DAERAH. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya, bersama Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, berhasil menarik investor asing dari China, Qatar, dan Malaysia dalam acara Forum Tepang Juragan yang berlangsung di Hotel Santika, Kota Tasikmalaya, pada Senin, 14 Oktober 2024. Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk mendongkrak industri kreatif di wilayah Priangan Timur, yang mencakup berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, dan Pangandaran.
Forum ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha lokal dengan investor asing dalam rangka mendorong kerja sama dan memperluas peluang bisnis di sektor industri kreatif.
Penjabat (PJ) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan investor untuk mewujudkan pengembangan industri kreatif di Priangan Timur.
Cheka menyatakan bahwa acara seperti Tepang Juragan merupakan wadah penting bagi pelaku usaha untuk bertemu dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya. Ia juga menekankan bahwa kolaborasi yang baik adalah fondasi penting dalam setiap langkah investasi.
“Semua ini tidak akan terwujud tanpa adanya kolaborasi yang baik,” kata Cheka.
Pemerintah Kota Tasikmalaya, lanjutnya, telah berkolaborasi dengan berbagai sektor, salah satunya dengan Bank Indonesia Tasikmalaya, untuk menciptakan peluang bisnis yang mendorong pengembangan ekonomi lokal.
Salah satu contoh kolaborasi ini adalah program Ayam Paranje, yang telah tersebar di 11 titik, serta program Setaman Cinta, yang mendistribusikan 219.500 bibit cabai dan tanaman hortikultura.
Selain itu, Ketua Kadin Kota Tasikmalaya, Asep Saefuloh, menyampaikan bahwa acara Tepang Juragan tahun ini menandai kali ketiga penyelenggaraannya di Kota Tasikmalaya. Asep menjelaskan bahwa forum ini diadakan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tasikmalaya pada bulan Oktober dan telah menjadi platform penting bagi pelaku usaha untuk memperkenalkan produk unggulan mereka kepada investor asing.
“Tepang Juragan adalah ajang pertemuan antara investor luar negeri, pengusaha lokal, dan pelaku industri kreatif dari berbagai daerah di Priangan Timur,” ujar Asep.
Ia menambahkan bahwa tahun ini, investor dari China, Qatar, dan Malaysia hadir untuk bertemu langsung dengan pelaku industri kreatif dari Priangan Timur. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemimpin daerah, termasuk Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota dari daerah Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, dan Pangandaran.
Produk-produk unggulan daerah diperkenalkan kepada para investor asing, dan beberapa pengusaha bahkan berhasil menandatangani kontrak kerja di lokasi acara. Salah satu yang mendapat perhatian khusus adalah produk kerajinan bambu dari Kota Tasikmalaya, yang sudah mendapatkan pesanan dari investor asal Malaysia.
“Sebelum acara selesai, produk kreatif bambu dari Kota Tasikmalaya sudah mendapatkan pesanan dari Malaysia,” kata Asep. Ia juga menambahkan bahwa investor dari Malaysia memesan produk meubel dan kerajinan bambu yang menjadi salah satu produk unggulan dari daerah tersebut.
Asep optimistis bahwa acara Tepang Juragan akan membuka jalan bagi investasi asing yang lebih besar ke wilayah Priangan Timur.
Dengan semakin banyaknya minat dari investor asing, ia berharap industri kreatif lokal dapat tumbuh dan berkembang lebih pesat.
“Kami yakin acara ini akan mampu menarik investasi dalam jumlah besar dari luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari, mengungkapkan bahwa inisiatif untuk menggelar Tepang Juragan bertujuan untuk meningkatkan perekonomian wilayah Priangan Timur dengan menggaet minat investor terhadap produk unggulan lokal.
“Kami akan terus mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat daerah dengan memanfaatkan produk unggulan khas dari tiap daerah di Priangan Timur,” ungkap Laura.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Acara Tepang Juragan juga menjadi kesempatan bagi para pelaku industri kreatif untuk memamerkan berbagai inovasi dan produk unggulan mereka. Produk-produk kreatif berbasis bahan baku lokal, seperti kerajinan bambu, meubel, dan produk hortikultura, mendapatkan perhatian besar dari para investor.
BACA JUGA: Mahasiswa KKN Edukasi Cegah Kekerasan di Karyamukti
Kerja sama yang terjalin di acara ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi industri kreatif di Tasikmalaya, tetapi juga mampu mengangkat perekonomian seluruh wilayah Priangan Timur.
Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, Kadin, BI Tasikmalaya, dan para pelaku industri, acara ini berhasil menarik minat investasi asing yang diyakini akan memberikan dorongan besar bagi sektor industri kreatif lokal.
Dengan fokus pada potensi lokal dan inovasi kreatif, Priangan Timur diharapkan dapat menjadi pusat industri kreatif yang tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional.