Proyek DAK Ciamis Molor, Masyarakat Pertanyakan Pengawasan


lintaspriangan.com BERITA CIAMIS. 
Komunitas Masyarakat Peduli Ciamis, Prima Pribadi mengungkapkan kekhawatiran atas lambatnya progres pembangunan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) di Ciamis. Proyek yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2024 senilai Rp 1,67 miliar ini semestinya selesai pada 15 November 2024. Namun hingga saat ini, pengerjaan proyek tersebut dinilai jauh dari harapan, sehingga masyarakat mempertanyakan fungsi pengawasan Dinas Pendidikan, CV Restu Ibu sebagai pelaksana proyek, serta Konsultan Pengawas CV Mega Utama Karya Nusantara.

Menurut mereka, keterlambatan ini mengindikasikan lemahnya pengawasan dan manajemen proyek oleh pihak-pihak terkait.

Komunitas Peduli Ciamis Prima Pribadi, dalam pernyataannya, menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dari semua pihak yang terlibat.

“Kami ingin tahu mengapa proyek ini belum selesai sesuai jadwal. Ada apa dengan pengawasannya? Ini menggunakan uang rakyat, jadi masyarakat berhak mendapatkan penjelasan,” katanya.

Proyek ini merupakan bagian dari program Dana Alokasi Khusus yang dialokasikan untuk mendukung pengembangan fasilitas pendidikan di Ciamis. Anggaran sebesar Rp 1,673 miliar direncanakan untuk meningkatkan infrastruktur yang diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar di wilayah tersebut.

Berdasarkan kontrak kerja, proyek ini seharusnya rampung pada 15 November 2024. Namun, hingga pertengahan Desember 2024, hasil pengerjaannya belum terlihat signifikan.

Hal ini memicu kekhawatiran masyarakat tentang kemungkinan adanya pelanggaran administratif atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proyek.

Seorang warga Ciamis yang enggan disebutkan namanya mengatakan, masyarakat setempat sudah lama menunggu hasil dari proyek ini. Namun, keterlambatan pengerjaannya membuat mereka kecewa.

“Kami melihat progresnya sangat lambat. Jika dibiarkan seperti ini, kapan fasilitas tersebut bisa digunakan?” tuturnya.

Komunitas Peduli Ciamis Prima Pribadi menuntut Dinas Pendidikan, CV Restu Ibu, dan CV Mega Utama Karya Nusantara untuk memberikan penjelasan mengenai lambatnya progres proyek. Mereka juga meminta agar pengawasan diperketat untuk mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran.

Menurut Ketua komunitas, lemahnya pengawasan menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan keterlambatan. Ia mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil langkah tegas agar proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu.

“Jika pengawasannya kuat, pasti hasilnya akan lebih baik. Kami berharap ada perbaikan ke depannya,” ujarnya.

Dinas Pendidikan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas proyek ini diharapkan segera turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, CV Restu Ibu sebagai pelaksana proyek diminta untuk mempercepat pengerjaan tanpa mengabaikan kualitas hasil kerja.

Keterlambatan proyek ini tidak hanya mengecewakan masyarakat, tetapi juga berpotensi menghambat aktivitas pendidikan di Ciamis. Fasilitas yang direncanakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar menjadi tidak dapat dimanfaatkan sesuai jadwal.

Menurut kepala sekolah Sobirin sekolah ingin secepatnya menerima manfaat dari proyek ini, fasilitas baru tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Sobirin berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini agar siswa dapat belajar dengan fasilitas yang memadai.

“Kami benar-benar membutuhkan fasilitas ini. Jika terus tertunda, proses belajar mengajar kami akan terhambat,” katanya.

Masyarakat Ciamis berharap agar proyek Dana Alokasi Khusus ini segera diselesaikan. Mereka juga menuntut adanya pengawasan lebih ketat terhadap proyek-proyek serupa di masa depan.

Komunitas Peduli Ciamis Prima Pribadi berkomitmen untuk terus memantau perkembangan proyek ini. Mereka akan menyuarakan aspirasi masyarakat hingga proyek dapat diselesaikan dengan baik.

“Kami hanya ingin memastikan dana yang telah dialokasikan digunakan dengan semestinya dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Prima.

Di sisi lain, mereka juga meminta transparansi dalam laporan progres proyek. Menurut mereka, masyarakat memiliki hak untuk mengetahui sejauh mana proyek tersebut telah dilaksanakan, mengingat dana yang digunakan bersumber dari pajak rakyat.

BACA JUGA: Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Rumah Tangga

Masalah keterlambatan proyek DAK di Ciamis menjadi perhatian serius masyarakat. Proyek senilai Rp 1,673 miliar ini diharapkan dapat segera diselesaikan demi memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan di wilayah tersebut.

Masyarakat berharap semua pihak yang terlibat, mulai dari Dinas Pendidikan hingga pelaksana proyek, segera bertindak untuk menyelesaikan permasalahan ini. Transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan yang lebih baik menjadi kunci agar masalah serupa tidak terjadi di masa depan. (Eddy Supriatna/lintas Priangan.com)

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More