lintaspriangan.com. CIAMIS. Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kejuaraan Nasional Pencak Silat Galuh Pakuan Championship Series resmi digelar pada 27–29 Juni 2025 di Gelanggang Galuh Taruna, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Ajang bergengsi ini memperebutkan Piala Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan menjadi panggung unjuk prestasi bagi para pesilat muda dari seluruh Indonesia. Kejurnas berlangsung mulai tanggal 27-29 Juni 2025 ini diikuti sebanyak 947 pesilat, dan memperebutkan Piala Kemenpora PB IPSI.
Ajang ini mempertandingkan lima kelompok usia diantaranya tingkat TK (Pra-Usia Dini), SD (Usia Dini), SMP (Pra-Remaja), SMA / SMK / Sederajat (Remaja), Mahasiswa (Dewasa) dan Umum. Selain itu, terdapat tiga kategori kejuaraan, yaitu Kategori Tanding, Kategori Seni Tunggal Ganda Regu (TGR), dan Kategori Seni Solo Kreatif.
Waka Polres Ciamis, Kompol Sujana mengatakan, kejuaraan nasional pencak silat ini dilaksanakan dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79 dan sebagai wujud atau kolaborasi antara Polres Ciamis dan Pengurus IPSI Ciamis.
“Ini alam rangka HUT Bhayangkara ke-79, kami menggagas, menginisiasi, dan menyelenggarakan kejuaraan pencak silat ini,” katanya, ketika membuka secara resmi Kejurnas tersebut, Sabtu (28/06/2025) di GGT Ciamis.
Waka Polres berharap, Kejurnas Pencak Silat Galuh Pakuan Championship Series, menjadi bagian dalam melestarikan budaya khususnya pencak silat.
“Pencak silat bukan hanya berupa seni bela diri saja, namun didalamnya terkandung nilai-nilai luhur bangsa kita,” ungkapnya.
Ketua IPSI Ciamis sekaligus anggota DPRD dari Fraksi PAN, H. Ramli Mahmud, S.E., menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta. Ia berharap kejuaraan ini bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mampu membawa nama harum Ciamis di tingkat nasional maupun internasional.
“Terima kasih kepada seluruh kontingen yang telah berpartisipasi. Semoga kejuaraan ini menjadi ajang lahirnya pesilat hebat masa depan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam pelaksanaan, serta mengajak semua pihak menjunjung tinggi sportivitas dan mempererat persaudaraan antar pesilat.
“Pencak silat bukan hanya soal menang atau kalah, tapi tentang kebersamaan dan persatuan,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana, Vivin Noviano menjelaskan, kejuaraan ini dirancang sebagai ajang kompetitif sekaligus edukatif bagi para pesilat muda. Ia menyebutkan total 947 pesilat dari 88 kontingen ambil bagian, mewakili berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke.
“Jumlah peserta yang besar menunjukkan tingginya semangat dan kecintaan terhadap pencak silat sebagai warisan budaya bangsa,” jelasnya.
BACA JUGA: Ribuan Warga Ikuti Pawai Ta’aruf di Ciamis, Momentum Hijrah Menuju Harmoni
Menurut Vivin, berbagai kategori usia dan kelas dipertandingkan, menjadikan event ini sebagai sarana strategis dalam menjaring bibit atlet potensial sejak dini, sekaligus mendorong pembinaan jangka panjang demi regenerasi atlet nasional.
Kepala Bidang Olahraga Disbudpora Ciamis, Erwin, turut mengapresiasi terselenggaranya kejuaraan ini. Ia menilai Ciamis memiliki potensi besar dalam pencak silat yang harus terus dikembangkan secara berkelanjutan.
“IPSI Ciamis sudah menunjukkan kerja luar biasa. Ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga ajang mempererat silaturahmi dan solidaritas antar daerah,” katanya.
Ia menekankan bahwa sistem penilaian dalam kejuaraan ini mengacu pada standar nasional yang objektif dan profesional demi menjamin keadilan dan menjunjung nilai-nilai sportivitas.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai upaya memperkuat persatuan bangsa melalui olahraga tradisional yang kita banggakan bersama,” pungkasnya. (Lintas Priangan/Nank)