lintaspriangan.com. BERITA CIAMIS. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H / 2025 M, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) gencar melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di seluruh wilayah.
Upaya ini dilakukan demi memastikan hewan yang akan dikurbankan memenuhi syarat syariat dan kesehatan, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh di 27 kecamatan se-Kabupaten Ciamis. Kepala Disnakan Ciamis, Dr. Giyatno didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), drh. Asri Kurnia, menjelaskan, proses pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap yaitu ante-mortem (sebelum disembelih) dan post-mortem (setelah disembelih), hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 Tahun 2014.
“Alhamdulillah, sejauh ini hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas hewan dalam kondisi sehat, cukup umur, dan tidak cacat. Artinya, secara umum hewan kurban di Ciamis aman dan layak,” kata Giyatno, Senin (02/06/2025) di Peternakan Sapi Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.
Dijelaskannya, pemeriksaan tersebut telah dimulai sejak pertengahan Mei dengan melibatkan tim dari lima UPTD (Ciamis, Panumbangan, Kawali, Rancah, dan Banjarsari). Kegiatan akan terus berlangsung hingga sehari sebelum Idul Adha, yaitu 5 Juni 2025.
Hingga 01 Juni 2025, tercatat sudah ada 2.491 ekor sapi, 2.394 ekor domba, dan 538 ekor kambing yang telah diperiksa. Pemeriksaan ante-mortem dilakukan secara dinamis setiap hari, menyesuaikan jumlah dan lokasi hewan yang masuk.
“Tujuannya tentu untuk memastikan masyarakat mendapatkan hewan kurban yang sesuai syariat Islam dan standar kesehatan. Tim kami bekerja setiap hari, turun langsung ke lapangan,” ungkapnya.
Giyatno juga mencatat antusiasme masyarakat terhadap pembelian hewan kurban tahun ini cukup tinggi. Banyak warga yang sudah memesan sejak jauh hari, sebagai bentuk persiapan yang matang.
“Ini adalah bentuk pelayanan kami kepada masyarakat, agar pelaksanaan ibadah kurban berjalan lancar, aman, dan sesuai aturan,” tuturnya.
Tak hanya melakukan pemeriksaan, Disnakan juga mendokumentasikan hasil evaluasi tahunan mulai dari jumlah hewan hingga kondisi lapangan. Hal ini menjadi dasar untuk meningkatkan pelayanan setiap tahunnya.
Sementara itu, Iwan Kustiawan, seorang peternak sapi dari Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, menyambut positif langkah Disnakan. Ia merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan yang dilakukan langsung oleh tim ahli.
“Dengan adanya pemeriksaan ini, kami lebih tenang. Pembeli juga makin percaya karena tahu kondisi sapi yang kami jual benar-benar sehat,” ujarnya.
Iwan memelihara sapi lokal jenis Rambon, yang dikenal dengan postur tubuh sedang dan kualitas daging yang baik. Harga jual sapinya berkisar antara Rp.20 juta hingga Rp.25 juta, tergantung bobot dan usia.
BACA JUGA: PerumDAM Tirta Galuh Berikan Promo Bagi Pelanggan Baru
Sebagian besar pembelinya merupakan pelanggan tetap dari wilayah Ciamis. Meski begitu, Iwan mengakui adanya penurunan omzet tahun ini, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
“Pendapatan memang agak turun dibanding tahun lalu. Tapi kami tetap bersyukur, karena kepercayaan masyarakat masih terjaga,” ungkapnya.
Ia berharap pemeriksaan kesehatan seperti ini dapat menjadi program rutin tiap tahun, karena memberikan jaminan tambahan terhadap kualitas hewan yang dijual.
“Sapi yang kami jual sudah melalui proses pengecekan kesehatan dan layak dijadikan hewan kurban sesuai syariat. Ini sangat membantu,” pungkasnya. (Lintas Priangan/Nank)