lintaspriangan com. BERITA DAERAH. Kabupaten Ciamis kini menorehkan langkah penting dalam sejarah industri kopi lokal dengan meluncurkan ekspor perdana kopi Arabica Specialty Sawal Priangan Timur ke pasar Asia. Acara bertajuk “Kick Off Pelepasan Ekspor Perdana Kopi Arabica Specialty Sawal Priangan Timur ke Pasar Asia” ini berlangsung pada 4 November 2024 di area pengolahan Kopi Sawal Montanesa di Dusun Pangrumasan, Desa Cileungsir, Kecamatan Rancah.
Hadir dalam acara ini berbagai tokoh penting, seperti Sekretaris Daerah Ciamis Andang, Komisaris We-Dath Coffee, perwakilan dari TNI, dan akademisi dari Universitas Galuh, Prof. Dr. Dadi, M.Si. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya Sawal Montanosa dalam membawa kopi lokal Ciamis ke panggung internasional. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan potensi ekonomi Ciamis dan mendukung kesejahteraan petani kopi di wilayah tersebut.
Sekda Kabupaten Ciamis Andang Firman mengatakan bahwa ekspor kopi ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi kualitas premium. Fokus sekarang bukan hanya kopi dalam jumlah besar, tetapi kopi yang berkualitas tinggi.
Andang mendorong para petani kopi di Ciamis untuk menerapkan teknik budidaya terbaik pada setiap tahap produksi, dari penanaman hingga pengolahan pasca panen.
Dengan luas wilayah Kabupaten Ciamis sekitar 2.710,62 km² yang meliputi 27 kecamatan, 7 kelurahan, dan 258 desa memiliki potensi besar untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi jika dikelola secara optimal. Dengan dukungan pemerintah dan penerapan teknologi pertanian yang modern, diharapkan hasil kopi yang dihasilkan tidak hanya melimpah tetapi juga berkualitas premium. Hal ini, menurutnya, akan memperkuat daya saing kopi Ciamis di pasar internasional.
Acara tersebut juga membahas berbagai peluang bisnis ke depan, termasuk upaya menjaga stabilitas harga yang dapat menguntungkan petani.
“Ekspor ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan pendapatan petani, menetapkan standar kualitas, serta mengurangi fluktuasi harga yang kerap terjadi di pasar lokal,” ujar Andang. Ia juga mengajak para petani untuk konsisten dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi kopi agar keberlanjutan industri kopi di Ciamis tetap terjaga.
Di sisi lain, Hendry Wardaya, Direktur Operasional Sawal Montanesa, menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian ini. “Dukungan dari berbagai pihak sangat berarti bagi kami. Kami merasa terhormat dapat membawa kopi Ciamis ke kancah internasional, dan berharap langkah ini memotivasi UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produknya agar mampu bersaing secara global,” ujarnya.
BACA JUGA: Hasil Survei SMRC: Viman-Dicky Unggul di Pilkada Tasikmalaya 2024
Ekspor perdana ini mengirimkan sebanyak 12 ton kopi ke beberapa negara di Asia, seperti Jepang dan Korea, yang menunjukkan bahwa kopi dari Kabupaten Ciamis telah mulai mendapat pengakuan internasional. Ini diharapkan akan menjadi momentum bagi Sawal Montanosa dan pelaku UMKM lainnya untuk mengukuhkan produk lokal Jawa Barat di pasar global.
Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat, Kabupaten Ciamis berupaya memantapkan posisinya sebagai penghasil kopi premium di Jawa Barat. Program ekspor ini bukan hanya sekadar pencapaian ekonomi, tetapi juga simbol komitmen Ciamis untuk terus berkembang dan mendukung kesejahteraan para petani kopi lokal.