lintaspriangan.com. CIAMIS. Ditengah berbagai keterbatasan, Kabupaten Ciamis mampu menunjukkan performa luar biasa, ini buah kerja kolektif yang patut di syukuri.
Hal tersebut dikatakan Bupati Ciamis, Dr. H Herdiat Sunarya ketika memimpin upacara dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-383 di Halaman Pendopo Bupati, Rabu (11/06/2025).
Peringatan Hari Jadi ke-383 Kabupaten Ciamis tahun 2025 bukan hanya sekedar menandai perjalanan panjang Tatar Galuh dalam lintasan sejarah, tetapi juga menjadi panggung aktualisasi capaian gemilang yang menempatkan Ciamis sebagai salah satu daerah dengan performa terbaik, baik di tingkat Jawa Barat maupun tingkat Nasional.
Dalam kesempatan itu, Bupati Herdiat mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan pembangunan yang telah dilalui, seraya mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang telah berkontribusi menjaga stabilitas, menghadirkan kemajuan dan membangun kebersamaan di tengah berbagai tantangan seperti bencana dan keterbatasan anggaran.
Ciamis Ukir Deretan Prestasi
Sejumlah penghargaan bergengsi berhasil diraih, mencerminkan tata kelola pemerintahan yang kredibel, inklusif dan progresif. Keberhasilan Kabupaten Ciamis dapat dibuktikan dengan berbagai bukti konkret penghargaan yang diterima, diantaranya; Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 12 tahun berturut-turut dari BPK RI atas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.
Penyelenggara Jalan Terbaik Tingkat Nasional, apresiasi atas infrastruktur merata dan berkualitas. Penghargaan Kepatuhan Pelayanan Publik tertinggi dari Ombudsman RI untuk tingkat Jawa Barat. Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan atas tata kelola transportasi berkelanjutan.
Penghargaan Adipura Kencana dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menjadikan Ciamis satu-satunya kabupaten di Indonesia yang meraih penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Menurut Bupati, capaian tersebut bukanlah akhir, melainkan tonggak untuk terus menumbuhkan semangat pelayanan dan inovasi. Ia menegaskan, seluruh prestasi yang diraih itu didedikasikan untuk masyarakat Ciamis sebagai bentuk cinta dan komitmen terhadap tanah kelahiran.
“Penghargaan ini bukan milik pemerintah semata, tapi milik seluruh warga Kabupaten Ciamis. Mari kita jadikan ini penyemangat untuk terus berkarya dan menjaga bumi Tatar Galuh,” jelasnya.
BACA JUGA: Momen Hari Jadi ke-383, Dishub Ciamis Raih Tiga Penghargaan Bergengsi
Puncak acara ditandai dengan penyerahan penghargaan dan bantuan kepada instansi, ASN, pelajar, guru, dan tokoh masyarakat yang telah berjasa mengharumkan nama Tấtar Galuh Ciamis. Acara kemudian dilanjutkan dengan sajian budaya Galuh Ethnic Carnival.
Galuh Ethnic Carnival 2025 Tradisi Bertemu Inovasi
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-383, Galuh Ethnic Carnival (GEC) 2025 tampil spektakuler dan penuh warna. Ribuan warga memadati rute karnaval, menyambut pesta budaya yang memadukan unsur tradisi, legenda, dan kreativitas modern.
Tahun 2025, GEC menjadi lebih dari sekadar pertunjukan, Ia berubah menjadi panggung besar yang mempertemukan lintas generasi dalam ekspresi seni yang sarat makna.
Penampilan perdana Gema Galuh Marching Band membuka karnaval dengan gegap gempita, disusul aksi memukau Cosplay Ciung Wanara Kawali yang menghidupkan kembali legenda lokal dalam sentuhan kekinian.
Atraksi budaya lainnya seperti Bebegig Baladewa Sukamantri, Wayang Landung, Munding Ki Bowang, hingga Buta Kararas Panjalu menggambarkan kekayaan identitas lokal dari berbagai kecamatan. Sementara Barongan dari Purwadadi dan Mabokuy Rajadesa memberikan sentuhan eksotis dalam parade yang berlangsung meriah.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Ciamis, Dadang Darmawan, menyebut GEC sebagai bagian dari upaya serius membangun ekosistem budaya yang berkelanjutan.
BACA JUGA: DPRKPLH Ciamis Berikan Penghargaan Kepada Penggiat Lingkungan
“Galuh Ethnic Carnival merupakan ruang kolaborasi, pendidikan, dan pelestarian. Ini bukan sekadar hiburan, tetapi strategi pemajuan kebudayaan sebagaimana amanat UU No. 5 Tahun 2017,” jelasnya.
Tak hanya diisi oleh komunitas lokal, GEC 2025 ini juga diramaikan oleh partisipasi daerah lain seperti Dodombaan dari Garut, Genjring Kreasi DNR dari Kuningan, dan Genye dari Kabupaten Purwakarta, yang memperkuat nilai inklusivitas dalam perayaan budaya.
Budaya Warisan Hidup, Bukan Barang Masa Lalu
Galuh Ethnic Carnival bukan hanya agenda tahunan, melainkan representasi semangat masyarakat dalam menjaga warisan leluhur. Hal itu membuktikan kalau budaya bukan sekedar cerita masa silam, tetapi denyut hidup yang terus bertransformasi, diturunkan, dan diwariskan dengan penuh cinta.
“Perayaan Hari Jadi ke-383 ini menjadi pengingat jati diri sebuah daerah bukan hanya ditentukan oleh sejarahnya, tapi juga oleh cara masyarakatnya merawat masa kini dan menatap masa depan bersama,” ungkapnya.
Karnaval dimulai dari Kantor Disbudpora, melewati berbagai titik strategis seperti RS Permata Bunda, Pasar Subuh, Stadion Galuh, hingga mencapai garis finis di Halaman Pendopo Bupati.
Dilokasi akhir, Bupati Herdiat bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Ciamis dan ribuan warga Tấtar Galuh Ciamis menyaksikan penampilan puncak dari perwakilan seni setiap kecamatan. (Lintas Priangan/Nank).