Breaking News
light_mode
Beranda » Daerah » Berita Ciamis » Tradisi Literasi Tatar Galuh Dihidupkan Kembali Melalui “Nyawang Bulan”

Tradisi Literasi Tatar Galuh Dihidupkan Kembali Melalui “Nyawang Bulan”

  • account_circle Redaktur Lintas Priangan
  • calendar_month 17 jam yang lalu
  • visibility 6
  • comment 0 komentar

lintaspriangan.com. CIAMIS. Tradisi literasi kuno Tatar Galuh dihidupkan kembali melalui acara “Nyawang Bulan” yang digelar di Amphitheatre Jambansari, Sabtu malam (12/07/2025).

Dalam balutan cahaya purnama, generasi kini diajak menyelami nilai-nilai luhur warisan leluhur melalui pembacaan naskah-naskah kuno.

Ketua Yayasan Rumah Naskah Nusantara, Gunari Putra Erisman, mengatakan acara ini sebagai ruang dialog lintas zaman yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan melalui pelestarian manuskrip kuno.

“Ini bukan sekadar pembacaan naskah, tapi penelusuran identitas dan kebijaksanaan yang diwariskan leluhur,” katanya.

Rumah Naskah Nusantara resmi berdiri sejak setahun lalu, namun aktivitas pelestarian naskah sudah dilakukan sejak 2014. Mereka mendata, men digitalisasi, mengalihaksarakan, hingga menerjemahkan naskah-naskah tua, kitab, babad, dan buku berusia di atas 50 tahun yang memuat kearifan lokal Tatar Galuh.

“Dari sebuah naskah, kita bisa membuka jendela masa lalu dan menemukan panduan hidup, sejarah, serta nilai-nilai luhur,” ujarnya.

Dijelaskannya, Yayasan Rumah Naskah Nusantara juga membuka kolaborasi dengan komunitas, akademisi, sekolah, dan lembaga kebudayaan. Tujuannya agar warisan naskah tidak lekang oleh waktu dan tetap menjadi jembatan nilai bagi generasi mendatang.

“Warisan leluhur adalah milik kita bersama. Mari kita rawat dan wariskan kembali. Karena masa depan hanya bisa dibangun oleh mereka yang memahami akar budayanya,” ungkapnya.

Menurut Gunari, tradisi membaca babad saat bulan purnama adalah kebiasaan masyarakat Sunda zaman dulu. Biasanya dilakukan menjelang panen atau saat ritual adat, namun kini nyaris hilang.

“Lewat Nyawang Bulan, kami hidupkan kembali tradisi itu. Bukan sebagai benda museum, tapi sebagai pertunjukan yang menyentuh jiwa,” tegasnya.

Tahun ini, acara kembali didukung Yayasan Kewargian Kanoman Galuh, sebagai kolaborasi kedua setelah program “Susuru Kertabumi” pada 2023.

BACA JUGA: PerumDAM Tirta Galuh Ciamis Berikan Promo Pemasangan Baru

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, Dr. Dian Budiyana sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya hal ini sebagai upaya konkret perlindungan budaya.

“Ini bagian dari investasi budaya agar tidak hilang. Harapannya, bisa menjadi agenda tahunan dan menginspirasi daerah lain untuk menghidupkan tradisi melalui literasi sejarah,” jelasnya.

Menurut Dian Budiyana, elain sebagai bentuk pelestarian budaya, kegiatan ini juga dapat menjadi ruang edukasi publik dan pemantik lahirnya kesadaran baru terhadap pentingnya sejarah lokal.

“Semoga acara Nyawang Bulan ini bisa menjadi agenda tahunan,” harapnya. (Lintas Priangan/Nank).

  • Penulis: Redaktur Lintas Priangan
expand_less