lintaspriangan.com, BERITA CIAMIS. Di Desa Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terdapat destinasi wisata unik yang menawarkan pengalaman berbeda, yaitu Wisata Petik Buah Melon. Tempat ini tidak hanya menyediakan hiburan, tetapi juga edukasi tentang budidaya melon, sehingga cocok untuk liburan keluarga atau teman.
Hendriana Sakidin, pengelola wisata ini, menceritakan bahwa ide awalnya muncul setelah mengunjungi seorang teman di Ciamis Kota yang sukses membudidayakan melon. “Saya merasa ini bisa menjadi peluang besar jika dikembangkan di desa kami,” ungkapnya.
Dengan lahan seluas 480 meter persegi, tempat ini dirancang sebagai greenhouse modern berukuran 12 x 40 meter. Di dalamnya, terdapat empat jenis melon unggulan, yaitu Sweet Emerald, Inthanon, Sweet Net, dan Kimoji Jepang. Setiap jenis memiliki rasa khas, namun melon jenis Inthanon menjadi favorit.
“Banyak pengunjung memilih Inthanon karena rasanya lebih manis dan teksturnya lembut,” jelas Hendriana.
Karena itu, pengelola lebih fokus membudidayakan jenis ini dibandingkan yang lain. Para pengunjung juga diberi kebebasan untuk memilih dan memetik melon langsung dari pohonnya, menjadikan pengalaman ini lebih seru dan berkesan.
Wisata ini tidak hanya menarik karena konsepnya, tetapi juga karena harga melon yang terjangkau. Pengunjung hanya perlu membayar Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram untuk melon segar yang mereka petik sendiri.
“Harga ini sepadan dengan kualitas buah yang langsung dari pohon,” ujar Hendriana.
Selain itu, pengelola juga memberikan edukasi kepada para pengunjung. Hendriana sering berbagi pengetahuan tentang cara menanam dan merawat melon dengan sistem modern. Beberapa pengunjung bahkan terinspirasi untuk mencoba budidaya melon di rumah setelah mendapatkan informasi tersebut.
“Kami ingin mereka tidak hanya menikmati buahnya, tetapi juga belajar cara membudidayakannya,” katanya.
Melon di tempat ini ditanam menggunakan sistem fertigasi, teknologi yang memungkinkan pemberian nutrisi melalui irigasi secara otomatis. Sistem ini membuat perawatan tanaman lebih efisien dan hasilnya lebih maksimal.
“Dengan fertigasi, tanaman mendapatkan nutrisi yang optimal, dan kami juga bisa melindunginya dari hama serta cuaca ekstrem di dalam greenhouse,” jelas Hendriana.
Ia menambahkan bahwa hasil panen dari sistem ini sangat memuaskan dan membuktikan bahwa inovasi dalam pertanian memiliki potensi besar.
Kesuksesan wisata ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Banjaranyar, Trisno, yang mengatakan bahwa wisata ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga mendongkrak nama desa.
“Wisata petik melon ini membawa manfaat besar bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun edukasi,” tuturnya.
Namun, Hendriana berharap dukungan lebih dari pemerintah desa, terutama dalam hal permodalan. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk mengembangkan wisata ini agar lebih besar lagi, termasuk meningkatkan fasilitas bagi pengunjung.
“Kami ingin menjalin kerja sama dengan BUMDes agar potensi agrowisata ini semakin berkembang,” katanya optimis.
BACA JUGA: Janda Muda di Pangandaran Berjuang Demi Kesembuhan Anaknya
Wisata Petik Buah Melon di Desa Banjaranyar membuktikan bahwa sektor pertanian dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang menjanjikan. Konsep agrowisata ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga membuka peluang ekonomi dan edukasi.
“Kami berharap wisata ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa inovasi dalam pertanian bisa mendatangkan manfaat yang luar biasa,” tutup Hendriana dengan harapan besar.
Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, destinasi ini diharapkan menjadi ikon agrowisata di Kabupaten Ciamis, membawa manfaat yang lebih luas bagi desa dan sekitarnya. (Rizki, Revan/infopriangan.com)