Dinkes Ciamis Laksanakan POPM Cacingan, Menyasar Anak Usia 1-12 Tahun

lintaspriangan.com. CIAMIS. Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan bagi ribuan anak usia 1 hingga 12 tahun.
POPM merupakan program nasional dari Kementerian Kesehatan-RI yang dilakukan dua kali dalam setahun dengan interval enam bulan. Adapun tujuannya bukan hanya membasmi cacing parasit, tetapi juga mencegah dampak serius seperti anemia, stunting, kekurangan gizi, hingga gangguan kecerdasan pada anak.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. H Rizali Sofiyan, MM,. melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, Edis Herdis mengatakan, mekanisme pelaksanaan POPM dibedakan berdasarkan kelompok usia.
Untuk anak sekolah TK/SD/MI, obat diberikan di sekolah dengan pendampingan tenaga kesehatan. Sebelum pelaksanaan dilakukan skrining kesehatan sederhana, dan pihak sekolah wajib mengantongi izin tertulis dari orang tua.
“Untuk anak prasekolah usia 1-5 tahun, pemberian obat dilakukan di Posyandu atau kelompok bermain dengan pengawasan kader kesehatan dan petugas Puskesmas,” katanya, Rabu (17/09/2025).
Dosis dan Tata Cara Pemberian
Obat yang digunakan adalah Albendazole, obat antelmintik berspektrum luas yang efektif membunuh berbagai jenis cacing. Adapun dosis yang diberikan yaitų Usia 1–2 tahun: ½ tablet (200 mg), sedangkan untuk anak usia 2–12 tahun 1 tablet (400 mg).
“Pemberian obat dilakukan oleh petugas Puskesmas atau kader kesehatan, dengan syarat anak dalam kondisi sehat dan sudah sarapan pagi,” jelas Edis.
Dampak Cacingan Pada Anak
Anak yang terinfeksi cacing biasanya mudah lelah, kurang gizi, hingga mengalami anemia karena nutrisi dalam tubuh diserap oleh cacing. Kondisi ini juga bisa menurunkan kemampuan belajar dan menghambat pertumbuhan.
“Gejala cacingan antara lain nafsu makan berkurang, perut buncit, berat badan turun, nyeri perut, hingga keluarnya cacing dari dubur,” ujarnya.
BACA JUGA: Anggia Herfianti Komitmen Perjuangkan Aspirasi Warga Kelurahan Ciamis
Pencegahan Cacingan
Meski belum ada data detail di Kabupaten Ciamis, hasil Riskesdas 2018 mencatat prevalensi cacingan di Indonesia masih cukup tinggi, termasuk Jawa Barat. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena sering bermain di tanah dan lingkungan kurang bersih.
Edis juga mengimbau kepada masyarakat Tatar Galuh Ciamis untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti Rajin mencuci tangan dengan sabun. Minum air matang atau air bersih. Buang air besar di jamban. Menjaga kebersihan makanan, dan Membiasakan anak memakai alas kaki.
Menurutnya, pencegahan dini melalui POPM penting untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.
“Dengan pemberian obat cacing teratur serta kebiasaan hidup bersih, kita bisa mencegah anak dari risiko cacingan dan mendukung tumbuh kembang mereka,” ungkapnya.
Program POPM cacingan ini disebut sebagai investasi kesehatan jangka panjang, karena mampu menurunkan risiko stunting dan anemia, sekaligus meningkatkan kualitas gizi dan daya konsentrasi belajar anak juga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan. Generasi bebas cacingan adalah generasi yang siap membawa bangsa Indonesia lebih maju.
“Melalui POPM, kita ingin memastikan anak-anak Ciamis tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya. (Lintas Priangan/NID).