Banjir Tasikmalaya Lumpuhkan Akses, Polres Dirikan Posko dan Dapur Umum

lintaspriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya sejak awal pekan ini memicu banjir dan tanah longsor yang melumpuhkan akses jalan antar-desa serta memutus aliran listrik. Di tengah krisis, Polres Tasikmalaya Kota sigap mendirikan posko kesehatan dan dapur umum untuk membantu ribuan warga terdampak.
Ribuan warga di Kabupaten Tasikmalaya kini menghadapi kondisi darurat usai hujan deras menyebabkan banjir meluas dan tanah longsor menimbun akses jalan desa. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa akses jalan antara Desa Calingcing dan Desa Sukahening di Kecamatan Sukahening terputus sejak Senin (19/5/2025). Selain itu, jalur penghubung antar-desa di Kecamatan Cisayong tertutup material longsoran dari tebing yang ambrol.
“Kondisi ini juga menyebabkan gangguan pada jaringan listrik di beberapa wilayah terdampak,” ujar Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari, dikutip dari siaran pers resmi BNPB. Ia menambahkan bahwa tim gabungan sedang melakukan asesmen dan upaya pemulihan secara bertahap.
Di sisi lain, sebagai respons cepat terhadap situasi kemanusiaan, Polres Tasikmalaya Kota mendirikan posko kesehatan dan dapur umum di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik. Wilayah ini menjadi salah satu titik terparah dengan lebih dari 1.317 kepala keluarga terdampak dan sekitar 4.000 jiwa harus mengungsi.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan TNI, BPBD, dan pemerintah desa untuk mendirikan posko dan memberikan bantuan darurat. “Hari ini kami meninjau lokasi banjir sekaligus memberikan bantuan. Kami juga membangun posko kesehatan lengkap dengan kendaraan medis sebagai pertolongan pertama,” ungkap Faruk, Rabu (21/5/2025).
Dapur umum yang didukung oleh Brimob Polda Jabar ini dirancang untuk menyediakan sekitar 1.000 porsi makanan bagi pengungsi dan warga terdampak banjir. Selain itu, posko kesehatan akan melayani penyakit ringan yang kerap muncul dalam situasi bencana seperti ini, seperti infeksi saluran pernapasan, gatal-gatal, dan diare.
Banjir dan longsor di Tasikmalaya menjadi alarm atas rentannya infrastruktur daerah terhadap bencana alam. Dalam situasi ini, sinergi antara aparat keamanan, lembaga penanggulangan bencana, dan masyarakat lokal menjadi kunci utama dalam pemulihan cepat dan penyelamatan korban. (Lintas Priangan/AA)



