lintaspriangan.com, BERITA GARUT. Pada Sabtu malam, 15 Februari 2025, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Garut menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Bungbulang, tepatnya di Kampung Wangun, Desa Gunamekar. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cirompang, yang membawa dampak signifikan bagi warga setempat.
Hujan lebat yang berlangsung sejak siang hari meningkatkan debit air Sungai Cirompang secara drastis. Pada malam hari, air sungai meluap dan menerjang Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang. Akibatnya, Jembatan Rawayan yang menghubungkan Kampung Wangun dengan Kampung Saparantu ambruk diterjang banjir bandang.
Banjir bandang ini menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Jembatan Rawayan yang ambruk mengganggu akses transportasi antara dua kampung tersebut. Selain itu, beberapa lahan pertanian di Kampung Cibentang, Kampung Panondaan, dan Kampung Cijaringao mengalami kerusakan akibat terendam air dan material dari sungai. Lahan sawah seluas sekitar 19 hektar tergenang, mengakibatkan kerugian bagi petani setempat.
Kerugian material akibat ambruknya Jembatan Rawayan ditaksir mencapai sekitar Rp1 miliar. Selain itu, kerusakan pada lahan pertanian dan infrastruktur lainnya menambah beban ekonomi bagi warga yang terdampak.
Banjir bandang ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air Sungai Cirompang meningkat secara signifikan, sehingga meluap dan menerjang pemukiman serta lahan pertanian di sekitarnya. Selain faktor cuaca ekstrem, kerusakan lingkungan seperti penebangan liar dan alih fungsi lahan juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko banjir di daerah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan peninjauan lokasi banjir dan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan mengikuti arahan dari petugas setempat. Pemerintah daerah juga berencana untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, termasuk jembatan yang ambruk, serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. citeturn0search5
Hingga saat ini, upaya pemulihan terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak dan memulihkan kondisi pasca-bencana. Pemerintah daerah bersama dengan masyarakat setempat berkomitmen untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak dan memastikan keselamatan warga dari ancaman bencana serupa di masa mendatang.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan, serta perlunya upaya bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk mengurangi risiko bencana di masa depan. (Lintas Priangan)